Dirilis

22 November 2017

Penulis

Majalah Franchise Indonesia

Bagaimana cara membangun jaringan franchise atau waralaba agar sukses? Mengapa ada waralaba yang berkembang dengan cepat dan pesat, sementara yang lainnya sulit berkembang?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam membangun jaringan waralaba. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Payback Period
Payback period adalah jangka waktu kembalinya investasi yang dikeluarkan dari keuntungan yang direncanakan. Dalam hal menghadapi sektor keuangan, tak bisa ditawar lagi, prospek usaha waralaba Anda harus sangat menarik. Itu sebabnya untuk proyeksi keuangan dengan EBITDA (Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization) harus bisa mencapai jangka waktu balik modal 2-3 tahun. Ada beberapa investor yang bersedia menunggu lebih lama, misal 4-5 tahun. Biasanya dikarenakan hasrat atau passion mereka di sana. Bila proyeksi payback period usaha Anda berada dalam rentang 4-5 tahun, maka jangka waktu waralaba Anda harus berada pada 8 hingga 10 tahun.

2. Branding
Waralaba tak lepas dari unsur branding. Jadi Anda harus mengelola brand atau merek Anda secara profesional. Konsistensi identitas merek harus dipelihara dengan baik, agar brand Anda kuat. Merek yang kuat tanpa dukungan produk yang baik tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, sebelum mewaralabakan usaha Anda, pastikan produk Anda memiliki keunikan. Anda juga harus memiliki komitmen untuk melakukan R&D (Research & Development) yang berkesinambungan.

3. Marketing Tools
Marketing tools menjadi penting dalam hal: brosur dan slide presentasi, dan formulir administratif untuk menyeleksi kandidat terwaralaba. Selain itu, perlu dipikirkan strategi kehumasannya.

4. Financial Template
Setiap pewaralaba harus memiliki financial template (format laporan keuangan) yang dapat menunjukkan proyeksi keuangan, terutama payback period. Berkenaan dengan financial template, pewaralaba seyogyanya tidak menjanjikan pencapaian penjualan tertentu. Nilai pencapaian penjualan harus merupakan keyakinan terwaralaba. Asumsi-asumsi yang perlu disesuaikan harus didiskusikan secara terbuka, dan tidak boleh disembunyikan.

Nilai target penjualan seharusnya merupakan nilai yang pernah dicapai oleh pewaralaba. Bila pewaralaba tidak pernah mencapai nilai tersebut, maka terwaralaba akan merasa tertipu.

Meski Anda sah saja kalau mau menggunakan angka pencapaian 3 gerai yang luar biasa itu, secara moral Anda wajib mengakui adanya 19 gerai yang kurang berhasil tersebut. Biarkan kandidat terwaralaba Anda yang mengukur keyakinannya sendiri untuk peluang usaha di gerainya, apakah target penjualan untuk payback period 2 tahun itu “mungkin” untuk ia capai.

Dalam membangun jaringan waralaba, reputasi berperan sangat penting. Bila Anda mengecewakan terwaralaba, bersikap tidak jujur atau tidak adil, maka cerita negatif mengenai sikap dan perilaku Anda akan menyebar sehingga menyulitkan Anda sendiri dalam mendapatkan investor yang berikutnya.

5. Lokalisasi
Selain financial template, perlu pula dipertimbangkan “lokalisasi” produk. Salah satu faktor pendukung beberapa jaringan makanan cepat saji berhasil dalam globalisasi waralabanya adalah kemampuan lokalisasi produknya.

Selamat membangun jaringan waralaba Anda.

Sumber:

Majalah Franchise Indonesia

Penilaian :

4.9

10 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Nisya

09 October 2024

Informatif sekali sangat bermanfaat

Balas

. 0

Nisya

09 October 2024

Informatif sekali sangat bermanfaat

Balas

. 0

Patria

09 October 2024

Mudah dipahami sangat bermanfaat

Balas

. 0

Annasya

09 October 2024

Informatif sekali sangat bermanfaat

Balas

. 0

Daud

09 October 2024

Mudah dipahami sangat bermanfaat

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Rofian Akbar

Pakar Waralaba

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS