Saat berbicara mengelola bisnis, seringkali kita hanya fokus untuk meningkatkan penjualan dan membuat produk yang berkualitas, bukan? hingga ada aspek yang terlewatkan namun sangat penting yaitu manajemen risiko.
Semua bisnis pasti tidak terhindarkan dari risiko. Karena tidak bisa dihindari, maka perlu mempersiapkan diri. Apalagi ketidakpastian bisnis yang semakin hari sulit diprediksi.
Risiko bisnis bisa terjadi kapan saja dan hampir menyeluruh setiap divisi, maka perlu dikelola dengan baik. Risiko tidak dapat dihilangkan tetapi dapat diminimalkan dampaknya.
Untuk itu, perlunya menerapkan manajemen risiko. Namun sebelumnya, kita wajib tahu pula apa itu manajemen risiko.

Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah proses menilai risiko yang dimulai dari mengidentifikasi, menganalisis, memantau kemudian mengendalikan risiko yang timbul dari suatu kegiatan bisnis. Manajemen risiko yang digunakan saat ini berpedoman pada ISO 31000.
Manajemen risiko yang berhasil dalam bisnis sangat penting untuk mengatasi ketidakpastian dan menjaga kelangsungan serta kesuksesan perusahaan. Bagaimana tahapan yang bisa dilakukan dalam manajemen risiko? Simak tips dibawah ini.
Baca juga : Penting Memahami Manajemen Risiko Bisnis bagi Pelaku UMKM
Langkah Penting untuk Mengatasi Ketidakpastian Melalui Manajemen Risiko yang Efektif:
1. Identifikasi Risiko
Langkah awal manajemen risiko adalah mengidentifikasi semua risiko yang berpotensi dapat mempengaruhi kegiatan bisnis. Risiko tersebut dapat meliputi risiko operasional, risiko keuangan, risiko pasar, risiko reputasi, risiko hukum, risiko lingkungan, dan lain sebagainya.
Dalam mengidentifikasi, libatkanlah berbagai pihak terkait, termasuk karyawan, manajemen, dan ahli industri. Mintalah informasi sebanyak mungkin agar semua risiko bisa diketahui.
2. Evaluasi Risiko
Setelah Anda memiliki daftar risiko yang mungkin akan terjadi maka selanjutnya adalah mengevaluasi dampak dan frekuensi kemungkinan terjadinya. Hal ini membantu Anda menentukan prioritas risiko yang harus segera ditangani dan mengalokasikan sumber daya yang tepat untuk pengelolaan risiko tersebut. Gunakan metode seperti analisis probabilitas dan dampak, matriks risiko, atau teknik analisis lainnya untuk mengukur tingkat risiko.
3. Perencanaan Responss Risiko
Dari tahapan evaluasi, risiko akan terkelompokkan dari yang rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian Anda bisa merencanakan Respons risikonya. Respons risiko meliputi mengurangi risiko, mentransfer risiko ke pihak lain (seperti asuransi), menghindari risiko, atau menerima risiko dengan mempersiapkan rencana cadangan. Pastikan bahwa rencana respons risiko jelas, terukur, dan dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Implementasi dan Pengelolaan Risiko
Setelah perencanaan respons risiko dibuat, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan dan mengelola risiko secara efektif. Ini melibatkan penerapan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi atau mengendalikan risiko, serta memantau dan melacak kemajuan pengelolaan risiko. Pastikan tanggung jawab yang jelas, sumber daya yang memadai, dan komunikasi yang terbuka dalam mengelola risiko.
5. Komunikasi dan Keterlibatan Stakeholder
Komunikasikan risiko kepada semua pihak terkait, termasuk pemangku kepentingan internal dan eksternal. Berikan pemahaman yang jelas tentang risiko yang dihadapi perusahaan, strategi pengelolaan risiko, dan implikasi yang mungkin terjadi. Libatkan pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan risiko dan memperhatikan masukan mereka.
Baca juga: Ini Kunci Keberhasilan Komunikasi dalam Dunia Kerja
6. Pemantauan dan Peninjauan Berkelanjutan
Risiko bisnis itu bergerak secara dinamis, dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk memantau dan meninjau risiko secara berkelanjutan. Lakukan audit risiko secara teratur, evaluasi efektivitas strategi pengelolaan risiko, dan perbarui perencanaan respons risiko jika diperlukan. Gunakan pembelajaran dari pengalaman masa lalu untuk meningkatkan manajemen risiko di masa depan.
7. Budaya Pengelolaan Risiko
Bangun budaya perusahaan yang menghargai dan mendorong pengelolaan risiko. Dorong karyawan untuk menjadi proaktif dalam mengidentifikasi dan melaporkan risiko, serta memberikan pelatihan dan pemahaman tentang pentingnya manajemen risiko dalam menjalankan bisnis.
Dengan mengadopsi pendekatan yang terstruktur dan proaktif terhadap manajemen risiko, perusahaan dapat mengurangi dampak ketidakpastian dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kelangsungan bisnis serta mencapai keberhasilan jangka panjang.
Masih penasaran tentang manajemen risiko? Temukan berbagai informasinya di Daya.id. secara Gratis hanya dengan mendaftarkan diri anda di sini dan jika Anda membutuhkan diskusi lebih lanjut, gunakanlah fitur Tanya Ahli di daya.id.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda