Dirilis

14 Mei 2025

Penulis

Wisnu Dewobroto

Apakah Anda sudah siap menjadi seorang wirausaha?

Menjadi wirausaha tidak hanya sekadar membuka bisnis, tetapi perjalanan pengembangan diri melalui pembelajaran. Ada fase yang dilalui, mulai dari tahap calon wirausaha dengan ide-ide awal, berkembang menjadi wirausaha pemula yang penuh tantangan, hingga menjadi wirausaha mapan yang memiliki banyak pengalaman.

Tak dapat dihindari, setiap tahapan dalam wirausaha memiliki tantangan tersendiri dan menguji ketangguhan mental dan kemampuan kita untuk beradaptasi. Dan di sinilah growth mindset atau pola pikir bertumbuh dibutuhkan. Lalu apa sebenarnya growth mindset? Bagaimana pola pikir bertumbuh menjadi syarat penting bagi keberhasilan seorang wirausaha? Mari kita bahas lebih lanjut!

 

Apa itu Growth Mindset?

Growth mindset atau pola pikir bertumbuh merupakan sikap dalam menghadapi tantangan dan bagaimana kita beradaptasi serta memrposes kegagalan agar bisa berkembang lebih baik. Pola pikir ini didasarkan pada kemampuan dan kecerdasan dapat ditingkatkan melalui dedikasi dan kegigihan. Dengan kata lain, growth mindset bukan bawaan dari lahir, melainkan sesuatu yang kita bangun melalui usaha, pembelajaran yang konsisten, dan semangat pantang menyerah. 

Dalam bisnis, salah satu kunci kesuksesan adalah kemampuan untuk belajar dan berkembang setelah menghadapi kegagalan. Seseorang yang mengadopsi growth mindset selalu mencari acara untuk berkembang untuk menjadi lebih baik. ketika bisnis mengalami penurunan atau menghadapi masalah, seseorang dengan growth mindset dapat pulih lebih cepat dan mungkin melihat masalah tidak tertuga menganggap bukan sebuah hambatan tetapi sebagai peluang dan kesempatan untuk berkembang. 

 

Wirausaha dan Growth Mindset: Kombinasi Kesuksesan

Dalam berbisnis, strategi yang matang saja tidak cukup. Seorang wirausahawan harus memiliki pola pikir yang kuat untuk terus maju dan berkembang, baik dalam strategi bisnis maupun sikap dan perilaku yang adaptif. Oleh karena itu, berikut adalah bentuk pola pikir yang harus dimiliki wirausahawan:

  1. Beriorentasi pada Kreativitas: Membangun pola pikir kreatif untuk menemukan solusi yang inovatif dan peluang baru, bahkan dalam keterbatasan.
  2. Pembelajaran dari Kegagalan: kegagalan menjadi pembelajaran berharga untuk mendorong pertumbuhan melalui analisis, adaptasi dan sikap positif.
  3. Pengambilan Resiko yang Terukur: wirausaha sukses mengambil risiko secara terukur atau melihat potensi imbalan dan meningkatkan toleransi risiko secara bertahap.
  4. Mengembangkan Pola Pikir Bertumbuh: mengadopsi pola pikir bertumbuh, memungkinkan adaptasi, pengembangan keterampilan, dan pemanfaatan peluang bisnis.
  5. Bertahan dan tetap tangguh: membangun fokus dan optimisme, memanfaatkan dukungan jaringan serta inspirasi dari wirausahawan lain untuk bertahan.
  6. Pemikiran Strategis: menganalisis tren, mengantisipiasi tantangan, dan menyelaraskan tindakan dengan visi jangka panjang usaha.
  7. Menciptakan Komunikasi Efektif: mendengarkan secara aktif, berbicara di depan umum, dan menyampaikan visi dengan jelas.
  8. Pemecahan Masalah: menghadapi tantangan dengan pola pikir pemecahan masalah, adaptasi dan menghasilkan solusi inovatif melalui pendekatan terstruktur.
  9. Mengupayakan Pembelajaran Berkelanjutan: berkomitmen untuk terus belajar dan mengikuti tren industri melalui berbagai sumber.
  10. Jaringan dan Kolaborasi: membangun hubungan dengan mentor dan pakar industri melalui networking dan kolaborasi untuk mendukung pertumbuhan kewirausahaan.

Dengan memiliki pola pikir seperti diatas, akan membantu wirausaha sebagai fondasi penting dalam menghadapi dunia bisnis yang terus berubah.

 

Membangun Pola Pikir Bertumbuh Melalui Orientasi Kewirausahaan

Tak hanya pola pikir bertumbuh, kesuksesan bisnis juga membutuhkan orientasi kewirausahaan. Sebagai pola pikir strategis, orientasi kewirausahaan mendorong inobasi dan pertumbuhan bisnis. Bisnis yang memiliki orientasi kewirausahaan, cenderung lebih kompetitif, inovatif, dan mampu bertahan dalam jangka panjang. 
Dengan orientasi kewirausahaan yang kuat, bisnis Anda akan lebih adaptif terhadap perubahan  pasar, meningkatkan daya saing, serta menciptakan inovasi yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Pola pikir strategi ini memiliki beberapa dimensi umum, yakni:

 

1.    Otonomy (Autonomy)

Tim diberikan keluasaan untuk mengembangkan ide-ide bisnis mereka sendiri, sebagai contohnya adalah program 20% Time milik Google, yang memungkinkan karyawan dapat mengembangkan inovasi baru di luar pekerjaan utama mereka.

 

2.    Agresivitas Kompetitif (Competitive Aggressiveness)

Perusahaan menunjukkan kemampuan bersaing secara langsung dengan kompetitornya dengan melakukan strategi pemasaran agresif atau produk yang lebih inovatif. Contohnya yaitu persaingan antara Audi dan BMW dengan strategi pemasaran yang menantang satu sama lain. 

 

3.    Inovatif (Innovativeness)

fokus utama dalam penciptaan baru atau layanan baru yaitu menawarkan keunggulan. Sebagai contohnya yaitu pengembangan SenseAware Technology oleh FedEx untuk pelacakan paket yang lebih akurat.

 

4.    Proaktif (Proactiveness)

mengantisipasi tren dan memanfaatkan peluang sebelum pesaing mengambil tindakan. Apple adalah representasi perusahaan yang konsisten dengan inovasi produk seperti iPhone dan Apple Watch.

 

5.    Pengambilan risiko (Risk Taking)

perusahaan berani mencoba strategi baru meskipun tingkat kepastiannya rendah. Misalnya, pengembangan mobil tanpa pengemudi (driverless car) yang kini diterapkan oleh perusahaan seperti Uber dan Tesla.

 

Langkah Awal Bisnis: Growth Mindset dan Orientasi Kewirausahaan

dalam mengawali dunia bisnis, kita harus memiliki intensi kewirausahaan yang kuat. Intensi kewirausahaan merupakan dorongan untuk menciptakan usaha inovatif yang memberikan nilai berarti bagi masyarakat. Di Indonesia, survey Sea Group (2019) memaparkan bahwa minat berwirausaha di kalangan generasi muda cukup besar, mencapai 24,4% memilih wirausaha sebagai karier idaman.

Fokus utama memperkuat intensi kewirausahaan adalah peningkatakan kualitas pendidikan kewirausahaan. Pendidikan ini berperan meningkatkan pemahaman bisnis, membentuk mindset dan perilaku wirausaha, serta mengasah kemampuan mengidentifikasi peluang usaha. Selain itu, pendidikan kewirausahaan berkontribusi pada tumbuhnya budaya wirausaha, membekali mahasiswa dengan keterampilan relevan, serta mendorong untuk memulai dan mengembangkan usaha. Dengan demikian, pendidikan kewirausahaan memiliki kontribusi besar dalam membentuk pola pikir dan keterampilan calon wirausaha.

Potensi besar wirausaha di Indonesia terus terbuka, generasi muda Indonesia juga memiliki potensi besar dalam wirausaha. Sehingga dengan bekal growth mindset dan orientasi kewirausahaan yang kuat, mari kita wujudkan mimpi pada dunia bisnis dan menjadi bagian kesuksesan wirausaha di Indonesia.

Ingin tahu lebih banyak terkait growth mindset dan orientasi kewiraushaan? Dapatkan konsultasi gratis kepada ahli bisnis melalui fitur Tanya Ahli. Segera Daftar akun di Daya.id dan akses informasi selengkapnya secara gratis!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

2 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS