Dirilis

26 Januari 2021

Penulis

Tim Penulis Daya

Pada zaman yang serba online kini, maka masyarakat pun akan lebih mengetahui betapa banyaknya jenis-jenis e-commerce yang bisa digunakan. E-commerce sendiri bisa diartikan sebagai suatu tempat atau wadah bagi penjual dan pembeli untuk bertemu. Sederhananya, ini merupakan bentuk dari pasar virtual.

 

Jenis-Jenis E-Commerce Indonesia yang Populer dan Sering Digunakan


Cara kerja dari e-commerce ini juga sebenarnya mudah untuk dipahami. Penjual hanya perlu untuk mengunggah produk yang ditawarkan dalam platform e-commerce. Kemudian, pembeli akan hadir dan memilih barang yang akan dibeli. Apabila kesepakatan sudah terjadi, pembeli akan mentransfer sejumlah uang sesuai harga barang dan kemudian penjual akan mengirim barang yang dibeli. Inilah beberapa jenis e-commerce yang umum digunakan:

 

1.    Business-to-Consumer (B2C), yang Paling Populer!

jenis e-commerce Business-to-Consumer (B2C)
Pasti Anda yang membaca ini, pernah berbelanja disalah satu e-commerce B2C, bukan? Sebut saja seperti Tokopedia, Sociolla, Shopee, dan lain sebagainya. Jadi e-commerce yang selama ini merupakan tempat belanja Anda, bisa digolongkan Business-to-Consumer yang adalah toko ritel dimana transaksi bisa secara online, dinamis, dan mudah berkat teknologi yang canggih.

 

2.    Consumer-to-Consumer (C2C), yang Tersedia Preloved atau Barang Bekas

Jenis-jenis e-commerce yang selanjutnya yakni, C2C yang biasanya memperjualbelikan barang bekas atau preloved yang masih bagus, dimana memang sang pemilik sudah tidak membutuhkannya lagi dan memutuskan untuk dijual. E-commerce ini juga sama populernya seperti B2C, maka di dalamnya terdapat fitur transaksi secara langsung.

Bedanya dengan B2C, maka C2C ini memang tidak memfasilitasi transaksi online, karena fungsinya hanya untuk menghubungkan antara penjual dan pembelinya saja. Dengan begitu, maka pembeli bisa langsung bertemu dengan penjual untuk memeriksa kualitas barangnya, setelah cocok barulah mereka melakukan pembayaran dengan harga yang sudah disepakati. Biasanya metode ini disebut COD (Cash On Delivery), situs yang terkenal pada C2C ini misalnya saja Bukalapak dan OLX!

 

3.    Business-to-Business (B2B), yang Tersedia Barang Grosir

jenis e-commerce Business-to-Business (B2B)
Jika dua di atas tadi termasuk yang populer, maka kini adalah jenis e-commerce yang paling besar karena akan melibatkan langsung kedua pihak khusus bagi yang mempunyai modal besar. Bisa disebut juga bisnis satu dengan bisnis yang lainnya, sehingga akan tersedia barang dalam jumlah banyak atau grosiran untuk adanya perlengkapan stock, maupun bisa dijual kembali oleh para pebisnis lainnya. Contoh salah satunya yakni, Ralali.

 

4.    Consumer-to-Business (C2B), yang Menyediakan Jasa Maupun Produk

Berikutnya, adalah jenis e-commerce dimana ia akan memberi suatu fasilitas konsumen ini dalam bentuk penjual barang ataupun jasa yang berfungsi bagi kepentingan bisnis perusahaan besar. Jadi intinya, di sini konsumen memiliki suatu produk ataupun jasa yang biasanya dibutuhkan oleh perusahaan, dan sering dicari. Misalkan saja seorang ilustrator maupun penulis profesional, yang biasa membuat jasa gambar, logo ataupun tulisan pada perusahaan yang sedang memerlukannya. Contoh C2B yang sering dikenal, yaitu istockphoto.com.

 

5.    Online-to-Offline (O2O), yang Merupakan Akses Pendekatan untuk Menarik Pelanggan

Terakhir, jenis-jenis e-commerce yang memang hanya dalam bentuk situs online atau aplikasi supaya banyak orang yang tahu dan berkunjung ke toko fisik aslinya. Jadi kesimpulannya, O2O ini seperti aplikasi iklan yang biasanya ketika kita download, maka banyak promo tertentu yang jarang diketahui orang umum atau orang yang belum tahu aplikasi tersebut. Cukup kreatif dan menarik bukan? Contohnya saja seperti Klikindomaret.com, maka Anda kini juga dapat request untuk diantar langsung barang yang sudah dibeli ke rumah.

Itulah beberapa jenis-jenis e-commerce yang umum dipakai di Indonesia. Mulai dari jenis Business-to-Consumer (B2C), Consumer-to-Consumer (C2C), Business-to-Business (B2B), Consumer-to-Business (C2B), dan Online-to-Offline (O2O).

Apabila Anda adalah seorang pemilik usaha yang ingin mulai merintis bisnis melalui e-commerce, Anda bisa berkonsultasi dengan business coach terlebih dahulu agar proses merencanakan usaha bisa berjalan lebih lancar dan matang.
Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Nur Anasta Rahmat

Digital Marketing Expert

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS