Dirilis

16 November 2021

Penulis

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia

Penyintas COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh masih tetap perlu waspada, karena penyakit ini masih dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Gejala COVID-19 masih dapat bertahan setelah hasil pemeriksaan (PCR) dinyatakan negatif. 

Virus penyebab COVID-19 dapat mengakibatkan kerusakan multi organ yang meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang. Kelompok yang memiliki penyakit bawaan dapat terus merasakan gejala setelah sembuh dari penyakit COVID-19 dibanding kelompok penyintas tanpa komorbid yang sembuh total dari COVID-19 dalam beberapa minggu dari awal terinfeksi virus penyebab COVID-19. 

Penderita COVID-19 biasanya dapat pulih sepenuhnya dari gejala COVID-19 sekitar 2-6 minggu dari awal terinfeksi virus. Akan tetapi beberapa penyintas COVID-19 masih mengalami gejala, dan membutuhkan waktu beberapa bulan untuk sepenuhnya pulih.

Baca Juga: Efek COVID-19 Terhadap Jantung, Pernapasan, dan Otot

Long COVID merupakan istilah yang menggambarkan seseorang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 tetapi masih mengalami gejala yang berkepanjangan dalam tubuh. Istilah Long COVID sendiri awalnya dikenal dengan sebutan post-acute COVID-19 syndrome

Beberapa penelitian menunjukkan sekitar 10% penderita COVID-19 akan mengalami gejala yang berkepanjangan. Namun penyebab terjadinya Long COVID hingga sampai saat ini masih belum diketahui dengan jelas. Terdapat salah satu teori yang menyebutkan ketidakseimbangan jumlah bakteri baik di dalam usus berpengaruh terhadap risiko terjadinya kondisi ini. 


 

Gejala Long COVID

Beberapa gejala jangka panjang dari infeksi virus penyebab COVID-19 yang dapat dialami oleh penyintas COVID-19, diantaranya adalah gejala umum yang sering ditemukan:

•    Kelelahan
•    Sesak napas 
•    Batuk 
•    Nyeri sendi 
•    Nyeri dada 


Selain itu, ada gejala lain yang dilaporkan, antara lain:

•    Kesulitan dalam berpikir
•    Depresi
•    Nyeri otot
•    Sakit kepala
•    Demam hilang timbul 
•    Jantung berdebar-debar


Ada lagi gejala yang lebih serius yang perlu kita perhatikan, antara lain:

•    Peradangan otot jantung
•    Kelainan fungsi paru
•    Gagal ginjal akut
•    Ruam kulit
•    Rambut rontok
•    Gangguan penghidu (indera penciuman)
•    Gangguan tidur




Terdapat beberapa komplikasi jangka panjang yang dapat dialami penyintas COVID-19, yaitu timbulnya jaringan parut pada paru-paru, atau disebut dengan fibrosis paru. Kondisi ini terjadi diduga akibat respon imun tubuh terhadap virus yang menyebabkan terjadinya peradangan dan pembekuan dari pembuluh darah kapiler. Fibrosis yang terjadi merupakan kerusakan paru-paru yang bersifat permanen dan dapat berdampak timbulnya berbagai macam gejala, seperti batuk dan sesak napas. Kerusakan yang bersifat permanen ini menyebabkan penderita harus menjalani transplantasi paru-paru. 

Komplikasi lain yang dapat terjadi yaitu timbulnya gangguan pembekuan darah. Hal ini terjadi akibat peradangan kronis yang mempengaruhi dinding endotel pembuluh darah. Gumpalan darah yang terbentuk dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada dan kesulitan bernapas. Hal ini akan menjadi lebih buruk pada penderita yang sudah mengalami gangguan pernapasan akibat kerusakan paru, karena akan mengurangi kapasitas organ paru-paru dalam memasok oksigen. Kondisi tersebut akan sangat berbahaya apabila gumpalan yang terjadi menyumbat cabang arteri pada paru-paru.

Baca Juga: Pemulihan Setelah COVID-19 Gejala Ringan, Sedang, dan Berat

Menurut World Health Organization (WHO), kerusakan organ yang dapat terjadi pada penyintas COVID-19 diantaranya:
•    Jantung (kerusakan otot jantung)
•    Paru-paru (kerusakan jaringan paru-paru)
•    Sistem saraf (gangguan penghidu/indera penciuman, stroke, dan gangguan kognitif)
•    Muskuloskeletal (nyeri sendi dan otot)
•    Kesehatan mental (depresi, gangguan cemas, dan gangguan tidur)

Efektivitas terapi terhadap kondisi Long COVID hingga saat ini masih belum maksimal. Oleh karena itu masih diperlukan studi lebih lanjut dalam memahami penyakit COVID-19 dan cara mengatasi gejala jangka panjang yang timbul. 

Langkah penting yang dapat dilakukan saat ini agar dapat terhindar dari penyakit COVID-19 dan gejala Long COVID yaitu dengan tetap disiplin menjalani protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi. Hal ini penting untuk dilakukan agar penularan infeksi virus penyebab COVID-19 dapat dicegah.  

Beberapa negara sudah memperkenalkan klinik khusus yang ditujukan kepada penderita yang mengalami gejala Long COVID. National Health Service di Inggris mengeluarkan dana hingga 10 juta poundsterling untuk membiayai 69 klinik yang bertujuan untuk mengatasi kondisi tersebut. Perawatan Long COVID sendiri memerlukan pendekatan multi disiplin. Hal ini disebabkan COVID-19 berpengaruh terhadap banyak organ tubuh.

 

Tips Hadapi Gejala Long COVID

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola gejala Long COVID menurut British Heart Foundation seperti:

•    Tidak memaksakan diri saat beraktivitas;
•    Meluangkan waktu untuk istirahat singkat lebih sering di tengah aktivitas;
•    Membagi tugas harian agar dikerjakan secara bergantian;
•    Menentukan waktu prioritas dalam melakukan aktivitas sesuai dengan kondisi fisik yang dirasakan;
•    Tetap bergerak agar tubuh melepaskan endorfin dan meningkatkan suasana hati; 
•    Menjaga dan meningkatkan suasana hati;
•    Menjalin komunikasi dengan keluarga dan teman-teman terdekat agar tetap bahagia;
•    Memiliki catatan untuk mengingat hal-hal penting yang perlu dilakukan;
•    Membuat perencanaan dalam menghadapi situasi yang sulit;
•    Meningkatkan porsi olahraga secara bertahap;
•    Melakukan latihan peregangan dan olahraga ringan, seperti naik tangga, angkat beban, dan lari di tempat;
•    Melakukan konsultasi dengan dokter apabila keluhan yang dirasakan mengganggu aktivitas. 


Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai lebih lanjut tentang kesehatan? Segera login ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS