Dirilis

08 Juli 2022

Penulis

Mirna Risnasuci

Antraks merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora, Bacillus anthracis. Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit langka dan serius, terutama menyerang ternak dan hewan buruan. Akan tetapi, manusia pun dapat terinfeksi penyakit ini melalui kontak terhadap hewan yang sakit, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Baca Juga: Tips agar terhindar dari bahaya Salmonella pada makanan

Penyakit antraks dikenal luas pada tahun 2001 ketika digunakan sebagai senjata biologis di Amerika Serikat, dimana bubuk spora antraks disebar dan dikirim melalui surat.

Hingga saat ini, belum ada bukti bahwa penyakit antraks dapat ditularkan dari orang ke orang, namun ada kemungkinan bahwa lesi kulit antraks dapat menular melalui kontak langsung ataupun benda yang terkontaminasi (fomite). 

Pada umumnya, bakteri antraks akan masuk ke dalam tubuh lewat luka di kulit. Anda juga dapat terinfeksi penyakit ini ketika memakan daging yang terkontaminasi atau menghirup sporanya.

 

Apa Saja Gejala Penyakit Antraks?

Ada empat jenis umum infeksi antraks, dimana masing-masing memiliki tanda dan gejala yang berbeda. Dalam berbagai kasus, gejala penyakit antraks berkembang dalam waktu 6 hari setelah terpapar bakteri. Namun, gejala yang terjadi pada antraks inhalasi mungkin membutuhkan waktu lebih lama, yaitu lebih dari 6 hari untuk muncul. Gejala terpapar penyakit antraks berbeda-beda tergantung pada cara kontaknya. Berikut penjelasannya.

 

1. Kontak kulit (cutaneous)

Antraks kulit merupakan antraks yang tertular melalui adanya kontak dengan kulit. Gejalanya adalah timbulnya luka kecil pada kulit dan terasa gatal, biasanya terlihat seperti bekas gigitan serangga. Luka tersebut dengan cepat menjadi lepuh dan berkembang menjadi bisul kulit dengan pusat hitam namun tidak menimbulkan rasa sakit. Gejala penyakit ini biasanya berkembang 1 sampai 5 hari setelah terpapar.

 

2. Inhalasi

Orang yang menghirup udara yang terkontaminasi oleh bakteri antraks biasanya mengalami gejala dalam waktu seminggu. Gejala yang terjadi bisa saja berkembang lebih cepat, yaitu 2 hari setelah terpapar atau hingga 45 hari setelah terpapar. Gejala antraks inhalasi antara lain meliputi gejala flu, sakit tenggorakan, demam, otot pegal, batuk, sesak napas, kelelahan, gemetar, panas dingin dan muntah

 

3. Ingestion (proses menelan)

Gejala antraks gastrointestinal biasanya berkembang dalam kurun waktu seminggu setelah terpapar. Gejalanya meliputi demam, kehilangan selera makan, mual, sakit perut parah, bengkak di leher, diare berdarah.

 

4. Injection (injeksi)

Dikutip dari Mayoclinic.com, sejauh ini penyebab antraks injeksi diidentifikasi sejauh ini hanya dilaporkan dari Eropa. Gejala ini terpapar melalui suntikan/injeksi obat-obatan terlarang. Gejala dan tanda awal meliputi kemerahan pada area suntikan (tanpa area lain berubah warna menjadi hitam), bengkak yang signifikan, shock (terkejut), kegagalan multi organ, dan meningitis.

Baca Juga: Penyebab Batuk Berdarah Ini Wajib Anda Tahu

 

Bagaimana Cara Mendeteksi Penyakit Antraks?

Ada beberapa tes yang digunakan untuk melakukan diagnosis antraks, yaitu tes darah, tes kulit, sampel tinja, keran tulang belakang, prosedur yang menguji sejumlah cairan kecil yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, rontgen dada, CT scan, dan endoskopi (tes yang menggunakan tabung kecil dengan kamera terpasang untuk memeriksa kerongkongan atau usus).

 

Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Antraks

Cara pengobatan untuk penyakit antraks bergantung kepada ada atau tidaknya gejala yang dirasakan oleh seseorang yang terpapar. Jika tidak bergejala, dokter akan memberikan perawatan pencegahan berupa antibiotik dan vaksin antraks. 

Dikutip dari healthline.com, jika terpapar dan ada gejala dokter biasanya akan memberikan antibiotik selama 60 sampai 100 hari, dimana obat-obatan tersebut termasuk ciprofloxacin (Cipro) atau doksisiklin (Doryx, Monodox). Obat-obatan ini juga dimaksudkan untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

Lalu bagaiman cara pencegahannya? Untuk mengurangi risiko antraks adalah dengan vaksin antraks. Satu-satunya vaksin antraks yang disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) adalah vaksin Biotrax. Untuk pencegahan, biasanya diberikan seri vaksin 5 dosis yang diberikan selama periode 18 bulan.

Jika digunakan sebagai pengobatan maka diberikan sebagai seri vaksin tiga dosis. Umumnya vaksin antraks tidak tersedia atau dijual untuk masyarakat umum. Vaksin ini diberikan kepada orang-orang yang bekerja dalam situasi yang menempatkan mereka pada risiko tinggi kontak dengan antraks, seperti personel militer dan ilmuwan.

Itulah informasi terkait penyakit antraks. Namun apapun penyakitnya, salah satu pencegahannya adalah dengan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan ya! 

Jika Anda punya pertanyaan lain terkait penyakit lainnya, aktivitas sehat atau ingin lebih banyak mengetahui informasi lain seputar kesehatan lainnya, segera log in ke daya.id dan dapatkan langsung informasinya. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dengan ahli kami dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya mengenai kesehatan secara gratis!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS