Dirilis

22 Januari 2022

Penulis

Dian Wisnuwardhani M.Psi. Sos.

Sebagai orang tua, tentunya kita mengharapkan masa depan yang cerah untuk anak kita. Hal ini membuat pemilihan jurusan sekolah atau kuliah menjadi momen yang tidak hanya penting bagi sang anak, namun juga untuk orang tua. Masa pemilihan jurusan merupakan masa di mana orang tua mendorong anak-anak kepada masa depan yang terbuka bagi mereka. 

Pada masa ini juga, biasanya anak mengalami kesulitan untuk memilih jurusan yang tepat. Minimnya pengetahuan anak terhadap program studi, prospek kerja, serta pilihan universitas yang tersedia bagi anak kerap menimbulkan kebingungan, sehingga kehadiran orang tua dibutuhkan untuk mendampingi anak dalam proses ini. 

Meski informasi dapat diakses melalui laman web, anak tetap memerlukan bimbingan dari orang tua untuk menentukan pilihan masa depan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut yang dapat Anda, sebagai orang tua, terapkan dalam membantu dan membimbing anak memilih jurusan atau program studi.

Baca Juga: Anak cerdas berkat latihan fisik


 

1.    Amati Minat dan Bakat Anak

Mengamati minat dan bakat anak, memungkinkan Anda sebagai orang tua untuk mengenali potensi yang dimiliki anak. Dengan begitu, sebagai orang tua, Anda dapat memberikan saran pemilihan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat anak Anda. Beberapa cara sederhana untuk mengenali minat dan bakat anak adalah dengan memperhatikan hobi, topik yang membuat mereka antusias ketika membahas atau mempelajarinya, ekskul apa saja yang mereka ikuti selama bersekolah, atau buku-buku apa saja yang selama ini mereka baca. Selain itu, penting pula bagi orang tua untuk mengamati seberapa serius dan konsistennya anak-anak dalam menekuni minat dan bakat mereka tersebut.

Setelah minat dan bakat anak semakin terlihat, Anda dapat memulai peran sebagai teman diskusi yang menyenangkan mengenai jurusan sekolah atau kuliah. Jika anak masih belum bisa menentukan jurusan yang diinginkan, Anda dapat memunculkan ide pada mereka dengan bertanya. Bukalah diskusi tentang cita-cita mereka. Anda juga dapat meminta bantuan guru dan konselor sekolah untuk mendiskusikan jurusan atau program studi apa saja yang cocok untuk anak Anda nantinya. 

Masukan tambahan dari guru mengenai jurusan yang cocok dengan anak sesuai dengan kemampuannya selama belajar di sekolah dapat menimbulkan insight bagi Anda sebagai orang tua. Di sisi lain, konselor sekolah atau guru Bimbingan Konseling dapat memberikan gambaran bagi orang tua dan anak mengenai masa perkuliahan beserta gambaran mengenai karir pascakuliah. Dengan bantuan mereka, anak dapat mengembangkan kerangka berpikir mereka mengenai jurusan yang akan mereka pilih secara lebih luas.

 

2.    Jadilah Fasilitator Untuk Anak 

Dalam proses ini, perlu diingat bagi orang tua, bahwa peran terbesar Anda ialah untuk menjadi fasilitator dan teman berdiskusi bagi anak. Berikan ruang bagi anak untuk bertanya, menyampaikan pendapat, dan bertukar pikiran dengan Anda. Arahkan anak untuk menentukan keputusan bagi dirinya sendiri. Orang tua tidak perlu selalu mengambil keputusan untuk anaknya. Perlu diingat juga bahwa orang tua perlu menghindari untuk memaksakan keinginan Anda dalam pemilihan jurusan. 

Jika Anda mengalami perbedaan pendapat dengan anak, Anda dapat mendengarkan perspektif anak terlebih dahulu sebelum menyampaikan pandangan Anda sebagai orang tua. Apa yang Anda anggap baik sebagai orang tua, belum tentu baik untuk anak Anda. Pada akhirnya pun, anak yang akan menjalani masa kuliahnya. Apabila orang tua kerap memaksakan kehendaknya, dikhawatirkan bahwa anak akan merasa terbebani, tidak bahagia menjalani masa kuliahnya, dan tidak termotivasi untuk mencapai prestasi akademik. Kerugian akan dirasakan oleh berbagai pihak jika hal ini terjadi. 

Baca Juga: Tumbuhkan mental sehat agar anak bisa menikmati hidup


 

3.    Ajarkan Anak Untuk Bertanggung Jawab Atas Pilihannya

Sebagai orang tua perlu Anda ingat bahwa anak tersayang telah memasuki masa dewasa awal, sehingga mereka perlu diberikan kepercayaan dan kebebasan yang mereka butuhkan untuk mengeksplorasi kemampuan diri dan kehidupan mereka sendiri. Dengan begitu, anak akan belajar untuk lebih mandiri dalam mengambil keputusan secara mandiri. Mereka akan lebih berhati-hati dan dewasa dalam mengambil keputusan karena merasa memiliki tanggung jawab atas kepercayaan yang telah orang tua berikan kepada mereka. 

Namun, Anda juga perlu untuk terus mengingat bahwa bimbingan dari Anda sebagai orang tua juga tetap dibutuhkan oleh anak. Maka dari itu, tetaplah dampingi anak dalam setiap perjalanan hidupnya agar anak  tetap merasa terdukung. Sambil memberi kebebasan dan mengajarkan rasa tanggung jawab pada anak, Anda juga tetap harus membangun komunikasi yang baik dengan mereka, terlebih jika anak berkuliah di daerah yang terpisah dari orang tua. 

Itulah beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk membantu anak Anda dalam menentukan pilihan pendidikannya. Punya pertanyaan lebih lanjut? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.7

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS