Informasi Artikel

Penulis Artikel

Ariematea Kristiawan

Bisnis keluarga adalah bisnis yang melibatkan anggota keluarga. Bisa hanya dalam kepemilikan saja, atau sekaligus terlibat dalam manajerial atau operasional. Nah, cara menentukan pembagian tugas di bisnis keluarga menjadi tantangan. Karena salah membagi tugas dapat menjadi awal mula kerugian usaha. 

Tentu, pembagian tugas tidak bisa sembarangan, tetapi membutuhkan anggota keluarga yang memiliki pemahaman dan penguasaan berbagai hal, misalnya tata kelola, isu , strategi, metode, dan praktik-praktik pelaksanaan di lapangan. 

Selain itu, perlu menyelaraskan tujuan karena tak jarang bisnis keluarga mulai goyah atau bahkan gulung tikar akibat konflik internal antar anggota keluarga yang tidak sejalan. Lantas, bagaimana cara pembagian tugas dengan anggota keluarga? 

 

Cara Menentukan Pembagian Tugas di Bisnis Keluarga 

Berikut ini cara menentukan pembagian tugas di bisnis keluarga, yang bisa Anda pertimbangkan.

 

1. Pahami Tujuan Utama Bisnis Keluarga 

Sebelum melakukan pembagian tugas usaha keluarga, pastikan anggota keluarga memahami tujuan utama bisnis berjalan, termasuk aktivitas bisnis yang nantinya akan berjalan. Hal tersebut sangat penting, untuk memastikan calon pemegang wewenang dapat menjalankan tugasnya searah dengan target perusahaan. 

Berkaca dari bisnis keluarga PD Dealer Honda yang berdiri 1987 di Bandung, diantara empat anak, 2 anak masih sekolah dan ada 2 anak lainnya telah bergabung dalam perusahaan untuk membantu tugas utama orang tua sebagai pemilik perusahaan.

 

2. Berikan Kesempatan pada Anggota Keluarga untuk Menentukan Bagian Dalam Perusahaan 

Tak kalah penting dalam keluarga pebisnis adalah memberikan kesempatan bagi anggota keluarga, seperti anak-anak yang merupakan generasi penerus untuk menentukan karirnya masing-masing. Hal tersebut menjadi bagian persiapan usaha sukses. 

Bagi yang ingin bergabung dalam perusahaan tentu harus ada pendampingan. Kewenangan utama perusahaan sepenuhnya tetap dipegang oleh generasi pertama sebagai pendiri perusahaan sehingga tanggung jawab tersebut ada pada suami atau istri. 

Contoh bisnis keluarga PD Dealer Honda, suami yang memimpin perusahaan untuk melakukan tugas utamanya, sementara istri memegang perusahaan yang berada di lokasi lain, dan anak bekerja sebagai pelaksana perusahaan yang membantu tugas kedua orang tuanya dalam memimpin bisnis.

 

3. Pahami Struktur Bisnis yang Penting dalam Usaha Keluarga 

Sebelum menentukan pembagian tugas dengan anggota keluarga, ketahui bahwa dalam bisnis memiliki struktur yang menunjukkan peran berbeda. Pertama, jabatan eksekutif, misal CEO atau kepala eksekutif, kepala keuangan, kepala operasi, dan kepala pemasaran. 

Jabatan eksekutif berada pada level tertinggi dan bertanggung jawab melakukan perencanaan strategis, kepemimpinan, hingga penetapan tujuan usaha. Kedua, ada peran manajerial yang bertanggung jawab mengawasi departemen dalam bisnis, Misal, bagian manajer penjualan bertanggung jawab merencanakan strategi penjualan yang tepat dan mengawasi tim penjualan. Ketiga, peran operasional yang bertanggung jawab atas berjalannya bisnis, seperti karyawan produksi, penjualan, dan administrasi.

Baca Juga : 3 Tips Siapkan Regenerasi Bisnis Keluarga

 

4. Memilih Pemimpin Bisnis Keluarga yang Tepat 


Bisnis keluarga dapat terus berjalan dengan sekelompok peran yang bersinergi terhadap tujuan, oleh karena itu cara pembagian tugas tidak luput dari memilih pemimpin diawal. Pilih pemimpin dari anggota keluarga yang memiliki 6 karakteristik. yaitu: 

  • Acceptable, mampu menerima pendapat orang lain dan tegas dalam membuat keputusan
  • Charismatic and Beyond Normal, pemimpin perlu karismatik dan memiliki problem solving  yang baik, serta visi misi yang jelas 
  • Energetic-Extraordinary, memiliki semangat dan memiliki gagasan yang kuat 
  • Managing, memiliki kemampuan mengatur dan dapat bertanggung jawab pada pekerjaan
  • Achieving, pemimpin memiliki track record yang baik 
  • Network, pemimpin perlu koneksi yang luas untuk melakukan kerja sama. 

Berdasarkan kriteria tersebut, Anda dapat menentukan anggota keluarga paling tepat untuk menjadi pemimpin yang nantinya bertugas memantau prestasi bisnis, mendukung tim manajemen, membantu proses perencanaan strategis, mentoring karir karyawan, penghubung pemegam saham, dan lain-lain. 

 

5. Pembagian Tugas Tidak Menutup Kemungkinan Melakukan Perekrutan Orang Luar

Jenis usaha keluarga ada 3 macam, yaitu FOB (Family Owned Business) berarti keluarga hanya terlibat sebagai pemilik, keluarga hanya fokus pada tugas investasi dan keputusan strategi bisnis, sementara untuk manajemen dan operasional dapat dilimpahkan pada tenaga profesional eksternal. 
Artinya, bukan hanya keluarga inti, bisnis keluarga Anda juga dapat melakukan perekrutan orang luar. apabila usaha keluarga anda tipe FOMB (Family Owned and Managed Business) maka pembagian tugas manajemen dan operasional harian dapat Anda bagi penuh pada anggota keluarga yang Anda rasa cukup kompeten. 

Sedangkan, tipe ketiga adalah FOLB (Family Owned and Lead Business), artinya anggota keluarga Anda bertugas memimpin secara strategis, menentukan visi jangka panjang dan kepemimpinan yang tepat, misal tugas tersebut diserahkan pada anak kandung, sedangkan operasional diserahkan pada tim profesional eksternal. 

 

6. Tentukan Pembagian Tugas dan Batasan yang jelas

Pembagian tugas dalam bisnis keluarga harus jelas untuk menghindari konflik internal yang berisiko pada kerugian. Meskipun ada hubungan keluarga, tetap perlu nilai profesionalisme bekerja yang disepakati. 

Tujuannya adalah untuk mencapai visi misi perusahaan demi kemajuan bisnis. Misal, jika ada pembagian saham atau hasil, maka harus jelas dan terbuka bagaimana cara menentukan pembagian. 

Selain itu, hak dan wewenang masing-masing pemegang jabatan harus jelas dan tidak tumpang tindih. Misal, bagian manajer keuangan bertugas mengelola anggaran dan laporan keuangan, namun memiliki batasan untuk tidak mengambil keputusan investasi tanpa persetujuan. 

Baca juga: Belajar dari Runtuhnya Bisnis Nyonya Meneer

Demikian 6 cara menentukan pembagian tugas di bisnis keluarga. Pahami tipe bisnis yang Anda jalankan sehingga dapat memilih orang bertanggung jawab, kompeten, serta dapat menetapkan pembagian tugas, batasan antara keluarga dan profesionalisme kerja yang jelas

Namun jika Anda merasa ada yang kurang dari tips ini,  Anda juga bisa membaca artikel keuangan usaha lainnya dengan mengunjungi artikel usaha di daya.id dan mendaftarkan diri Anda di sini secara gratis.

Jika Anda membutuhkan bantuan lainnya terkait usaha anda juga dapat langsung berdiskusi secara gratis dengan menggunakan fitur Tanya Ahli di daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

7 Penilaian

Artikel Terkait

5.0
Memulai Usaha

Tips Memotivasi Karyawan: Strategi Insentif dan Dukungan Sehari-hari

28 November 2025

5.0
Memulai Usaha

Cara Mengetahui Kecurangan Karyawan dan Tips Mencegahnya

07 November 2025

5.0
Memulai Usaha

Apa Keuntungan dan Risiko Investasi NFT

28 Maret 2022

5.0
Memulai Usaha

8 Tips Memilih Partner yang Tepat untuk Kembangkan Bisnis

20 Juni 2024

Berikan Pendapat Anda

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS