Dirilis

06 April 2021

Jika Anda ‘pensiun’, siapa yang akan meneruskan bisnis Anda?

Sebagai seorang pemilik usaha, Anda tentunya selalu memikirkan masa depan perusahaan. Buktinya, setiap jelang akhir tahun, Anda akan menyiapkan rencana, tujuan bisnis, anggaran, dan target pencapaian usaha di tahun depan.

Bagaimanapun juga, hal ini merupakan suatu keharusan sebagai pedoman untuk mencapai kesuksesan di tahun mendatang.

 

Langkah Jitu Siapkan Regenerasi Bisnis


Tapi selain merencanakan tujuan dan pencapaian perusahaan, ada hal lain yang tidak kalah penting untuk Anda rencanakan, yaitu merencanakan regenerasi kepemimpinan perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting untuk mempertahankan eksistensi dan keberlangsungan perusahaan Anda.

Banyak perusahaan yang sudah melakukannya, tetapi tidak sedikit juga yang mengabaikannya. Sehingga disadari atau tidak, hal ini menjadi salah satu penyebab perusahaan tersebut bangkrut.

 

Belajar Dari Regenerasi Bisnis Nyonya Meneer


Anda pasti pernah mendengar tentang perusahaan jamu dan minyak telon merek Nyonya Meneer, yang pernah sukses tapi akhirnya bangkrut di tangan sang cucu?

Bisnis jamu Nyonya Meneer ini awalnya dibangun karena sang suami sakit keras. Berbagai macam pengobatan telah ditempuh, namun tidak ada yang membuahkan kesembuhan bagi sang suami. Nyonya Meneer pun menolak untuk pasrah dan tidak tinggal diam. Dengan berbagai cara ia membuat racikan jamu agar suaminya sembuh, alhasil racikan jamu yang dibuatnya pun akhirnya dapat menyembuhkan penyakit sang suami. Sejak saat itu, Nyonya Meneer semakin bersemangat dalam meracik jamu Jawa untuk menolong kesembuhan tetangga, keluarga, serta masyarakat sekitar.

Atas dorongan keluarga, Pada tahun 1919 berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer di kota Semarang. Perusahaan ini kemudian sukses menjadi salah satu bisnis jamu besar di Indonesia. Dan pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nyonya Meneer mengembangkan bisnisnya dengan merambah kota Jakarta. Kemudian pada tahun 1967, Hans Ramana sebagai salah satu anak Nyonya Meneer, diberikan tanggung jawab untuk mengelola perusahaan. Sementara ketiga anak lainnya ditunjuk menjadi dewan komisi.

Kemalangan perusahaan jamu Nyonya Meneer ini dimulai pada tahun 1976 dengan meninggalnya Hans Ramana, yang 2 tahun kemudian disusul meninggalnya Nyonya Meneer pada tahun 1978. Semenjak keduanya meninggal, banyak sekali konflik internal di dalam perusahaan. Sampai dengan tahun 80-an perusahaan Nyonya Meneer diteruskan oleh generasi ketiga, yaitu cucu-cucu dari Nyonya Meneer. Tapi kemudian perusahaan jamu ini dinyatakan bangkrut pada tahun 2017.

Baca juga: Cara Menjadi Pemimpin yang Disukai Karyawan

 

Persiapkan Secara Matang, Libatkan Orang Lain Jika Perlu

Telah banyak pakar bisnis yang menganalisa penyebab runtuhnya bisnis jamu terbesar se-Indonesia ini. Mereka berpendapat, salah satu penyebab kebangkrutan perusahaan Nyonya Meneer ini adalah akibat konfilik internal keluarga, yang pada saat itu dipegang oleh generasi ketiga dari Nyonya Meneer. Penyebab konflik juga akibat kurangnya persiapan pada saat proses regenerasi penerus bisnis.

Nah, bagaimana  dengan Anda? Apakah Anda sudah menyiapkan proses regenerasi bisnis ke anak-cucu? Untuk membantu Anda, berikut ini 3 tips yang bisa dicoba:

 

1. Mempersiapkan Secara Matang Penerus Bisnis

Apabila saat ini usaha Anda telah memiliki visi dan misi, sebaiknya Anda kaji ulang visi dan misi tersebut, agar lebih relevan dengan calon penerus bisnis kelak. Anda harus membangun visi dan misi perusahaan secara bersama dengan keluarga.

Sebagai pemegang keputusan utama, Anda berhak mengambil keputusan yang terbaik agar bisnis keluarga dapat terus berjalan. Selain itu, Anda juga harus melihat peranan masing-masing anggota keluarga di dalam bisnis. Jangan sampai salah menempatkan anggota keluarga dalam dunia bisnis, penempatan posisi atau jabatan dalam bisnis harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Pahamilah bahwa salah penempatan akan dapat berdampak besar terhadap kelangsungan perusahaan.

 

2. Melatih Penerus Bisnis

Perlu diingat, dalam memilih penerus bisnis harus realistis. Memilih penerus bisnis bukan karena melihat dia anak laki-laki atau anak pertama, sehingga anak perempuan tidak memiliki hak untuk meneruskan bisnis Anda.

Anda sebagai pemilik bisnis harus cerdas dan profesional. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing anggota keluarga memiliki tugas dalam bisnis dan juga minat yang berbeda-beda. Jangan pernah memaksakan setiap anggota keluarga menjadi seperti yang Anda inginkan.

Melatih penerus bisnis bisa dimulai dari memberikannya tanggung jawab perusahaan sedikit demi sedikit, sehingga penerus tersebut akan terus belajar dunia bisnis yang sedang Anda jalankan. Apabila waktu regenerasi tepat, penerus Anda akan memahami apa saja yang harus dikerjakan untuk menjalankan perusahaan.

 

3. Melibatkan Orang Lain


Bisnis keluarga bukan berarti Anda tidak percaya dengan orang lain. Terkadang bisnis keluarga butuh memiliki orang lain yang bukan keluarga, agar bisa memberikan masukan yang lebih objektif, dan meminimalisasi segala isu yang mungkin mengakibatkan perpecahan keluarga ataupun bisnis Anda. Melibatkan orang lain dalam bisnis yang dimaksud seperti, perlibatan pengacara, notaris, akuntan, dan konsultan, yang memiliki keahlian khusus.
 
Baca juga: Kiat Bekerjasama Lintas Generasi

 

Langkah Awal Persiapan Regenerasi Bisnis

Pemimpin yang baik akan berpikir untuk mencari regenerasi kepemimpinan setelah dirinya. Apabila pensiun siapa yang akan menggantikannya? Berpikir meninggalkan pengganti yang andal.

Pemimpin yang bijak akan berpikir demikian karena lahir dari rasa pengabdiannya terhadap perusahaan.
Persiapan regenerasi bisnis ini diperlukan waktu, proses, keinginan memindahkan ilmu dan ketrampilan kepada bawahan yang dinilai kompeten untuk posisi yang lebih tinggi.

Nah, selain 3 tips tersebut di atas, ada beberapa langkah awal sebagai persiapannya yang juga bisa Anda lakukan, sebagai berikut:
 
  1. Buat penilaian kinerja Top & Bottom Performance
  2. Berikan  target tersendiri bagi mereka yang berada di Top performance
  3. Berikan mereka tantangan baru atau assignment khusus untuk menguji kemampuan dan lakukan penilaian secara konsisten
  4. Jangan paksakan untuk mempertahankan karyawan Top Performance yang tidak memiliki passion untuk posisi pemimpin yang ditargetkan. Carilah karyawan yang benar-benar berminat sekalipun ia berada di urutan kedua dari level teratas
  5. Lakukan training dan sediakan budget khusus untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk mental karyawan tersebut secara terus menerus
  6. Berikan kepercayaan untuk mereka melakukan tugasnya dan jangan lupa berikan pula penghargaan yang lebih jika ia berhasil mencapai yang ditargetkan.

Lakukan persiapan ini dengan baik agar semakin besar peluang bisnis Anda untuk bertahan dan tetap exist. Keberhasilan perusahaan dalam melakukan hal ini dapat menjadi persiapan yang matang dalam mempertahankan bisnis.

Itulah beberapa cara mempersiapkan regenerasi bisnis Anda. Segera siapkan rencana regenerasi penerus bisnis anda agar tetap bisa bertahan walaupun terjadi perubahan kepemimpinan. Anda juga bisa berkonsultasi dengan praktisi & trainer UMKM dari Daya.id untuk berdiskusi mengenai hal ini.

Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun pengelolaan keuangan lainnya, Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

4.5

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS