Dirilis

24 Januari 2025

Penulis

Peni Hidayah

Pemerintah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5 persen yang tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 16 Tahun 2024. Atas kenaikan UMP ini, sejumlah pihak mengkhawatirkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. 

Kenaikan UMP bisa diibaratkan seperti jalan menanjak yang harus dilalui oleh pemilik bisnis. Jalannya lebih berat seperti memberikan tekanan pada biaya operasional perusahaan, tetapi jika Anda sudah mempersiapkan perencanaan atau strategi yang tepat, puncaknya menawarkan peluang baru yang lebih baik bagi bisnis Anda. 

 

Dampak Positif Kenaikan UMP 2025

Perlu Anda tahu, kenaikan UMP ini memberikan dampak yang positif perusahaan. Dampak positif tersebut antara lain:

 

1.    Loyalitas Karyawan Meningkat

Kenaikan UMP memempengaruhi upah karyawan. Kenaikan upah memunculkan rasa “dihargai” kepada karyawa sehingga loyalitas mereka terhadap perusahaan meningkat dan mengurangi tingkat turnover.

 

2.    Produktivitas Kerja Optimal

Dengan upah yang lebih baik, karyawan cenderung lebih termotivasi dan berkomitmen untuk memberikan hasil kerja yang lebih optimal dan perusahaan jadi lebih cepat untuk bertumbuh.

 

3.    Daya Beli Konsumen Meningkat

Upah karyawan meningkat dapat memperkuat daya beli mereka, yang secara langsung dapat mendorong pertumbuhan permintaan terhadap produk atau jasa di pasar.

 

4. Tim Merasa Lebih dihargai

Kenaikan UMK memberikan kesan bahwa perusahaan peduli terhadap kesejahteraan karyawannya, sehingga meningkatkan rasa memiliki terhadap pekerjaan dan perusahaan.

 

Dampak Negatif Kenaikan UMP 2025

Di sisi lain kenaikan UMP ini memberikan dampak negatif juga bagi perusahaan, seperti berikut:

 

1.    Biaya Operasional Perusahaan Tinggi

Kenaikan UMP secara langsung meningkatkan beban biaya gaji perusahaan dan hal ini pasti mempengaruhi margin keuntungan perusahaan.

 

2.    Efisiensi Karyawan

Karena mempengaruhi margin keuntungan, agar keuntungan tetap tinggi mungkin akan mengambil tindakan penurangan jumlah karyawan atau memprioritaskan karyawan dengan kinerja tinggi.

 

3.    Karyawan Merasa Beban Tugas akan Bertambah

Pengurangan jumlah karyawan, efeknya beban tugas bisa bertambah untuk karyawan yang tersisa, dan akan berpotensi menimbulkan stres kerja.

 

Strategi Hadapi Dampak Kenaikan UMP 2025

Lalu strategi seperti apa yang tepat saat UMP naik serta mengatasi PHK?

 

1.    Efisiensi Operasional Bisnis


Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan menjalankan efisiensi operasional bisnis. Beberapa efisiensi yang dapat Anda lakukan antara lain:

  • Optimalkan Proses Kerja. Lakukan identifikasi area kerja yang boros dan cari cara untuk meningkatkan efisiensi. Contohnya, gunakan teknologi atau otomatisasi pada pekerjaan yang repetitif.
  • Kurangi Biaya Non-Essensial. Tinjau kembali anggaran yang dibuat untuk pengeluaran yang tidak krusial seperti hiburan, perjalanan bisnis, atau fasilitas tambahan lainnya.
  • Pengelolaan Energi: Kurangi konsumsi energi dengan memilih peralatan hemat energi atau mengatur jam kerja yang lebih efisien.


 

2.    Restrukturisasi Gaji dan Jam Kerja Karyawan

Cara yang kedua ini perlu Anda lakukan yaitu dengan:

  • Negosiasi Gaji atau Jam Kerja. Alih-alih PHK, tawarkan opsi seperti kerja paruh waktu, pengurangan jam kerja, atau skema gaji fleksibel.
  • Skema Insentif Non-Tunai: Pertimbangkan memberikan kompensasi dalam bentuk tunjangan seperti makanan, transportasi, atau asuransi.


Baca juga: Strategi Efisiensi Gaji Karyawan, Cegah PHK Saat Kondisi Bisnis Menantang

 

3.    Diversifikasi Produk dan Layanan

Kembangkan produk atau layanan baru yang memiliki margin keuntungan lebih tinggi. Masuk ke pasar baru untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

 

4.    Libatkan Karyawan dalam Inovasi

Dorong karyawan untuk memberikan ide-ide inovatif untuk efisiensi dan peningkatan pendapatan. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan agar merasa dihargai, sehingga produktivitas meningkat.

 

5.    Pelatihan dan Multi-Skilling

Latih karyawan untuk memiliki kemampuan di berbagai bidang (multi-skilling), sehingga perusahaan tidak perlu mempekerjakan terlalu banyak orang.

 

6.    Kerjasama dengan Pemerintah

Manfaatkan insentif atau program bantuan pemerintah seperti subsidi untuk pelatihan karyawan, keringanan pajak, atau bantuan operasional.

 

7.    Manfaatkan Outsourcing

Alihkan beberapa pekerjaan non-inti ke pihak ketiga yang lebih efisien biayanya, tanpa mengorbankan kualitas.

 

8.    Komunikasi Transparan

Jelaskan kepada karyawan mengenai tantangan perusahaan dan upaya yang dilakukan untuk menghindari PHK. Dengan keterbukaan, karyawan lebih mungkin mendukung langkah-langkah efisiensi.

 

9.    Evaluasi Struktur Organisasi

Hindari posisi yang redundan dengan menggabungkan peran yang bisa dijalankan oleh satu orang.

 

10.    Fokus pada Retensi Pelanggan

Tingkatkan pelayanan pelanggan untuk mempertahankan basis pelanggan yang ada, sehingga pendapatan tetap stabil.

Menghadapi kenaikan UMP memerlukan strategi SDM yang matang dan terukur. Jadikan tantangan ini sebagai penggerak dalam mendukung pertumbuhan bisnis Anda! Dengan pendekatan dan strategi yang tepat, Anda dapat mengelola karyawan Anda secara lebih efisien dan profesional. Tidak hanya mengatasi tantangan kenaikan UMP yang terjadi, langkah yang tepat juga bisa membuat Anda memanfaatkan situasi ini untuk menciptakan peluang pertumbuhan bagi bisnis Anda. 

Jika ada kendala, diskusikan bersama ahlinya di website Daya.id. Anda juga bisa mendapatkan informasi terkini seputar bisnis secara gratis kapan saja dan dimana saja dengan mendaftar di Daya.id!

Sumber:

Artikel : Berbagai sumber

Foto : www.shutterstock.com & www.freepik.com

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS