Dirilis

16 November 2021

Penulis

Indonesia Sports Medicine Centre

Sudah hampir 2 tahun dunia bergelut dengan kondisi pandemi yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Seluruh ahli kesehatan di dunia telah berusaha keras untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan melakukan riset dan uji coba untuk menemukan berbagai solusi medis yang dapat dilakukan. 

Vaksinasi merupakan salah satu jalan yang saat ini digunakan di seluruh dunia sebagai suatu usaha yang paling cepat dan terarah untuk dapat memberikan perlindungan ke tubuh manusia. 

Terdapat berbagai macam vaksin yang beredar saat ini, mulai dari virus yang dilemahkan atau dimatikan (sinovac/sinopharm), vector antibody (Astra Zeneca) dan yang mempergunakan suatu metode baru MRNA (Pfizer dan Moderna). 

Vaksin yang beredar saat ini, semuanya telah mendapatkan persetujuan darurat dari badan kesehatan dunia (WHO) untuk dipergunakan. Vaksin yang beredar saat ini tidak melewati fase normal dalam protokol penggunaan vaksin, karena situasi darurat sehingga fase uji coba ketiga disertai dengan produksi dan distribusi ke masyarakat. Itulah mengapa selalu ada informasi baru mengenai vaksin. 

Saat ini tidak dapat dipastikan apakah vaksin tertentu lebih baik dibandingkan vaksin yang lain, hal ini disebabkan karena masih dilakukan pengumpulan data. Keamanan dari semua vaksin yang dipergunakan saat ini telah melalui fase pengawasan yang sangat ketat untuk melihat kondisi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan vaksinasi yang dilakukan saat ini untuk kita sebagai penerima tidak perlu untuk memilih vaksin yang mana akan dipergunakan. 






Baca Juga: Bisakah Herd Immunity Menghentikan COVID-19?

Tujuan dari vaksinasi adalah mengenalkan tubuh kita terhadap komponen virus, sehingga tubuh dapat membentuk antibodi dan mampu untuk melawan virus apabila terkena paparan. Individu yang telah di vaksin, berdasarkan penelitian terbaru menunjukkan risiko yang sangat rendah sekali untuk terjadinya keparahan setelah terpapar COVID-19. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90% pasien COVID-19 yang mengalami gejala berat adalah mereka yang belum mendapatkan vaksinasi.  

Terdapat banyak laporan juga bahwa terjadi KIPI yang cukup berat. Hal ini cukup umum dalam penggunaan vakasin apapun, dan dapat dipengaruhi oleh kondisi individu dan sakit yang dideritanya. Keadaan tersebut menuntun aturan bahwa saat akan menerima vaksin, Anda diharapkan dalam kondisi sehat dan juga tidak dalam kondisi sedang berpuasa. 

Pasca-vaksin bukan berarti tubuh akan langsung memiliki antibodi sehingga Anda dapat melakukan kegiatan tanpa prokes. Proses pembentukan antibodi membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk tiap individu, antara 7-14 hari. 

Selain itu, vaksin membutuhkan dosis yang terbagi. Sehingga seperti yang saat ini dilakukan oleh pemerintah, vaksin diberikan dalam 2 tahap dosis dengan jarak 1-3 bulan. Proteksi yang utuh dan antibodi yang kuat diharapkan terjadi setelah tubuh mendapatkan dosis vaksinasi yang kedua. 
 

Maksimalkan Vaksin dengan Pola Hidup Sehat


Untuk mendapatkan manfaat yang baik dari vaksinasi, Anda perlu menjaga tubuh dengan menjalankan pola hidup sehat yang konsisten dilakukan setelah vakasinasi. Pola hidup sehat yang harus dilakukan adalah dengan menjaga pola makan dan pola olahraga yang tepat pasca vaksinasi. 
Beberapa penelitian telah memberikan rekomendasi untuk tidak melakukan kegiatan olahraga intensitas sedang - berat pasca-pemberian vaksinasi dengan basis MRNA. Penelitian tersebut menunjukkan adanya risiko untuk terjadinya gangguan pada sistem tubuh apabila melakukan olahraga kurang dari 7 hari pasca vaksinasi. 

Pasca-vaksinasi, Anda masih dapat melakukan olahraga tapi dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki/melakukan kegiatan aktivitas harian. Mengapa hal itu harus dilakukan? Dikarenakan pasca-vaksinasi, tubuh Anda sedang bekerja keras dalam membentuk sistem antibodi, sehingga membutuhkan stamina tubuh yang tetap bugar dan stabil. Olahraga yang terlalu berat akan memicu kelelahan yang dapat mengganggu sistem imunitas tubuh. 

Bagaimana dengan pola makan? Asupan yang memadai dengan gizi seimbang sangat diperlukan dari awal Anda akan menerima vaksin hingga pasca-vaksinasi. Sama seperti penjelasan di atas mengenai olahraga, dalam membentuk antibodi, tubuh membutuhkan komponen nutrisi yang tepat dan seimbang agar dapat mendukung sistem imunitas tubuh. Komponen mineral dan vitamin seperti vitamin C, D, Magnesium, dan Zinc merupakan bagian dari komponen mineral dan vitamin yang diperlukan tubuh dalam pembentukan sistem antibodi. 

Selain itu tubuh juga memerlukan komponen nutrisi makro, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak, dalam jumlah yang cukup serta tepat. Asupan protein yang memadai dapat dilakukan dengan penambahan komponen protein 1 porsi saat makan siang dan makan malam.
 





Hindari asupan karbohidrat sederhana seperti gula, minuman kemasan, dan makanan olahan secara berlebih karena akan memicu gangguan pada sistem metabolisme. Komponen lemak juga diperlukan terutama komponen lemak baik seperti omega 3, yang banyak terdapat pada ikan laut. 
Hidrasi juga merupakan komponen yang utama dalam sistem imunitas Anda, sehingga kebutuhan untuk konsumsi air 8 gelas sehari merupakan suatu keharusan yang dilakukan pasca kita menerima vaksinasi.


Yang perlu selalu diingat, dalam usaha untuk menuntaskan kondisi pandemi ini adalah mendapatkan vaksin secara lengkap, apapun jenisnya, menjaga pola makan mulai dari sebelum hingga pasca-mendapatkan vaksin, olahraga yang tepat serta tetap menjalankan prokes. Perubahan perilaku yang disebutkan di atas akan membantu Anda dalam menjaga kesehatan untuk melewati pandemi ini 

Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai aktivitas sehat lainnya, segera login ke daya.id dan konsultasikan melalui fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan juga untuk mendaftar ke daya.id dan dapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis. Tunggu apa lagi? Yuk, segera daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mengetahui informasi dan tips bermanfaat dan menarik lainnya.

 

 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS