Sesuai dengan hasil Kkeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KEPMENKES) nomor HK.01.07/MENKES/ 12758/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), maka telah dipilih nama-nama perusahaan farmasi berikut sebagai penyedia atau produsen vaksin COVID-19 di Indonesia, yaitu:

1. Sinovac Life Sciences Co., Ltd.,

2. Astra Zeneca

3. China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)

4. Moderna

5. Pfizer Inc and BioNTech

6. Novavax Inc

7. PT Bio Farma (Persero)

Banyaknya pilihan perusahaan penyedia atau produsen vaksin COVID-19 ini merupakan kabar positif di tengah kabar peningkatan jumlah pasien COVID-19 di seluruh dunia. Semoga dengan ditemukannya berbagai vaksin tersebut, jumlah penderita COVID-19 akan mengalami penurunan yang signifikan.





Meski demikian, perlu diketahui bersama bahwa saat KEPMENKES tersebut diluncurkan, jenis vaksin yang sedang disiapkan oleh semua perusahaan tersebut merupakan vaksin yang masih dalam tahap pelaksanaan uji klinik tahap ketiga, atau telah selesai uji klinik tahap ketiga. Untuk itu, penggunaan semua jenis vaksin tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan iIzin edar atau persetujuan penggunaan dalam masa darurat (emergency use authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM RI).

Karena kita semua diwajibkan untuk menerima vaksinasi dari salah satu jenis vaksin tersebut, ada baiknya untuk kita mengetahui apa saja perbedaan dari setiap jenis vaksin Covid-19. Berikut perbedaannya:

1. Vaksin Sinovac

Vaksin ini mempunyai nama CoronaVac dan berasal dari negara Tiongkok. Bahan dasar dari vaksin ini adalah virus Corona (SARS-CoV-2) yang telah dimatikan (inactivated virus). Adapun sampai dengan saat ini, uji klinik tahap ketiga telah selesai dilakukan di negara Tiongkok, Indonesia, Brasil, Turki dan Chile. Vaksin ini bisa diberikan kepada peserta dalam rentang usia 18 hingga 59 tahun, dengan pemberian 2 dosis (0,5 ml per dosis) dalam jarak 14 hari. Sedangkan efikasi (persentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi dalam konteks penelitian) vaksin Sinovac ini adalah sebesar 65,3% (di Indonesia) dan 91,25% (di Turki).

2. Vaksin Astra Zeneca

Vaksin ini mempunyai nama AZD1222 dan berasal dari negara Inggris. Bahan dasar dari vaksin ini adalah virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Adapun sampai dengan saat ini, uji klinik tahap ketiga hampir selesai dilakukan di negara Inggris, Afrika Selatan, Amerika, Colombia, Peru dan Argentina. Vaksin ini bisa diberikan kepada peserta dalam rentang usia diatas 18 hingga diatas 55 tahun, dengan pemberian 2 dosis (0,5 ml per dosis) dalam jarak 4 – 12 minggu. Sedangkan efikasi vaksin AZD1222 ini adalah sebesar 70,4% (sementara).

3. Vaksin Sinopharm

Vaksin ini mempunyai nama BBIBP-CorV dan berasal dari negara Tiongkok. Bahan dasar dari vaksin ini adalah virus Corona yang telah dimatikan (inactivated virus). Adapun sampai dengan saat ini, uji klinik tahap ketiga telah selesai dilakukan di negara China, Uni Emirat Arab, Maroko, Mesir, Bahrain, Jordan, Pakistan, Peru, Argentina. Vaksin ini bisa diberikan kepada peserta dalam rentang usia 18 hingga 85 tahun, dengan pemberian 2 dosis (0,5 ml per dosis) dalam jarak 21 hari. Sedangkan efikasi vaksin BBIBP-CorV ini adalah sebesar 79,34% (di Uni Emirat Arab).

4. Vaksin Moderna

Vaksin ini mempunyai nama mRNA-1273 dan berasal dari negara Amerika Serikat. Bahan dasar dari vaksin ini adalah messenger RNA (mRNA). Adapun sampai dengan saat ini, uji klinik tahap ketiga telah selesai dilakukan di negara Amerika Serikat. Vaksin ini bisa diberikan kepada peserta dalam rentang usia diatas 18 hingga diatas 55 tahun, dengan pemberian 2 dosis (0,5 ml per dosis) dalam jarak 28 hari. Sedangkan tingkat efikasi vaksin adalah sebesar 94,1%.

5. Vaksin Pfizer BioNTech

Vaksin ini mempunyai nama BNT162b2 dan berasal dari negara Amerika Serikat. Bahan dasar dari vaksin ini adalah messenger RNA (mRNA). Adapun sampai dengan saat ini, uji klinik tahap ketiga telah selesai dilakukan di negara Amerika Serikat, Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brazil, Argentina. Vaksin ini bisa diberikan kepada peserta dalam rentang usia diatas 16 hingga diatas 55 tahun, dengan pemberian 2 dosis (0,3 ml per dosis) dalam jarak 3 minggu. Sedangkan tingkat efikasi vaksin adalah sebesar 95%.

6. Vaksin Novavax

Vaksin ini mempunyai nama NVX-CoV2372 dan berasal dari negara Amerika Serikat. Bahan dasar dari vaksin ini adalah protein subunit. Adapun sampai dengan saat ini, uji klinik tahap ketiga belum selesai dilakukan di negara Inggris, India, Afrika Selatan, Meksiko. Vaksin ini bisa diberikan kepada peserta dalam rentang usia 18 hingga 59 tahun, dengan pemberian 2 dosis (0,5 ml per dosis) dalam jarak 21 hari. Sedangkan tingkat efikasi vaksin sampai dengan saat ini belum diketahui.

7. Vaksin Merah Putih BioFarma

Dari ketujuh vaksin yang ada, inilah satu-satunya vaksin yang dibuat oleh anak bangsa. Vaksin merah putih merupakan hasil kolaborasi antara PT Bio Farma (Persero) dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman. Memang sampai dengan saat ini kedua pihak masih terus melakukan pengembangan dan penelitian terhadap vaksin COVID-19, sehingga uji klinis terhadap vaksin tersebut rencananya baru akan dilakukan pada sekitar bulan Juni 2021.





Sebagai warga negara yang baik, tentu kita semua harus mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan tingkat penyebaran virus COVID-19. Sambil menunggu proses vaksinasi berjalan ke seluruh lapisan masyarakat, kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilitas serta interaksi).  

Jika Anda ingin mengetahui seputar vaksinasi lebih lanjut, silahkan bertanya kepada para ahli kami klik di sini. Jangan lupa untuk mendaftar di daya.id terlebih dahulu ya!