Dirilis

21 September 2022

Penulis

Linda Budiyarti

Dewasa ini kita sering sekali disuguhkan istilah toxic, baik di pertemanan bahkan media sosial, sehingga mengganggu kefokusan seseorang dalam melakukan aktivitas. Begitu juga di tempat kerja, sehingga muncul istilah toxic workplace. Lantas apa itu toxic workplace

Toxic workplace dapat diartikan sebagai tidak sehatnya lingkungan pekerjaan, baik dari segi suasana kerja, rekan kerja dan pekerjaannya. Hal ini sangat berdampak terhadap produktivitas bekerja dan tidak jarang dijumpai sampai mengalami stres. Bahkan tidak mustahil kondisi tersebut menjadikan Anda merasa burnout

Tentu jika hal itu Anda alami, bisa sangat mengganggu Anda bukan? Dasarnya memang semua pekerjaan mempunyai tingkat stres, akan tetapi saat ingin berangkat bekerja saja Anda sudah membayangkan betapa lelah, tertekannya Anda saat di lingkungan kerja. Sadarilah jika hal itu terjadi merupakan tanda Anda berada di toxic workplace

 

Contoh Toxic Workplace

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology. Ki Young Lee, salah satu penulis studi dan asisten profesor di Universitas di Buffalo School of Management mengatakan toxic workplace bisa merugikan perusahaan karena menimbulkan masalah kesehatan, pergantian karyawan, penurunan produktivitas, dan lain-lain.

Salah satu penyebab toxic workplace juga adanya pegawai yang berperilaku tidak sopan yang menimbulkan hubungan yang kurang bagus dengan rekan kerja. Perilaku tidak sopan disini adalah perilaku tidak profesional yang bisa membuat pegawai lain tersinggung. Permasalahan di kalangan pegawai memang wajar tetapi jika masalah ketersinggungan dibiarkan berlarut-larut pasti akan membuat pegawai merasa lelah baik secara fisik, mental dan emosial sehingga kondisi tersebut tidak bagus untuk kondisi psikologis para pegawai. 

Beberapa contoh perilaku pegawai yang tidak sopan yang dapat menjadi penyebab toxic workplace antara lain:

  1. Perilaku tidak beradab yaitu perilaku yang menunjukan ketidakpedulian secara total artinya benar-benar tidak peduli pada lingkungan sekitarnya.
  2. Perilaku melecehkan secara verbal, misalnya menghina, merendahkan orang lain di depan umum, dan lain-lain.
  3. Perilaku abrasif yang bisa menyebabkan tekanan emosinal yang akan mengganggu efektifitas kinerja di suatu perusahaan.
  4. Perilaku intimidasi yang merupakan perilaku negatif secara berulang yang dapat mengganggu pegawai lain.


Baca juga: Apakah Toxic Boss Adalah Seorang yang Tidak Kompeten?
  

 

Tanda-tanda Lingkungan Kerja Toxic

Lalu bagaimana dengan tanda lingkungan kerja yang toxic? Anda dapat memperhatikan dari hal-hal berikut ini:

 

-    Drama

Kehidupan memang layaknya panggung sandiwara, penuh dengan drama. Sama halnya dengan kehidupan kerja pasti ada drama-drama yang muncul setiap harinya seperti adanya kubu atau geng sesama karyawan, rasa tidak saling percaya atau kurang suka dengan rekan kerja, selalu menilai semua hal tentang rekannya atau gosip dan masih banyak lagi drama-drama yang sering ditemui. Hal-hal tersebut pasti membuat perasaan tidak nyaman saat kerja.

 

-    Adanya bullying

Bullying salah satu isu yang akhir ini sering ditemui baik di lingkungan sekolah, kantor bahkan di lingkungan masyarakat. Bullying bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja bisa terkena. Bullying secara fisik maupun verbal tidak dapat ditoleransi. Anda tidak boleh diam saja saat dibully, jika Anda merasa tidak mampu sendiri menyelesaikannya sebaiknya minta tolong kepada rekan kerja atau atasan Anda. 

 

-    Tidak lancarnya komunikasi

Komunikasi yang baik dapat membuat hubungan sesama karyawan lebih bagus. Komunikasi yang tidak lancar seperti adanya rasa takut untuk menyampaikan, tidak adanya feedback, respon yang negatif didapat setelah menyelesaikan tugas.

 

-    Samarnya batas antara dunia kerja dan pribadi

Saat diluar jam kerja tetapi pekerjaan masih menghantui sehingga Anda masih tetap melakukan pekerjaan diluar jam kerja, hal tersebut membuat tidak adanya ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi Anda. 

 

-    Banyaknya rekan yang resign

Pernahkah Anda memperhatikan perusahaan kehilangan karyawan secara pesat dalam jangka waktu yang singkat atau disebut turnover? Salah satu penyebab hal tersebut karena rekan kerja atau atasan sendiri yang mempunyai perilaku tidak sopan atau cenderung toxic sehingga membuat lingkungan kerja menjadi kurang nyaman atau toxic workplace

 

-    Tidak ada kesempatan berkembang

Meminta promosi, kenaikan gaji atau ikut dalam projek penting disaat Anda bekerja sudah lama di suatu perusahaan adalah hal yang wajar. Akan tetapi jika hal tersebut belum Anda terima saat sudah berkonsultasi dengan HRD lebih baik Anda pertimbangkan kembali, karena saat diposisi yang sama saja dengan jangka waktu lama bekerja membuat Anda tidak berkembang.

Baca juga: Bahaya Toxic Leader dan Tips Menjadi Pemimpin yang Lebih

 

Tips Mengatasi Toxic Workplace

Saat Anda sudah terjebak dalam kondisi demikian, siapkan strategi untuk memperbaiki kondisi tersebut agar Anda tetap waras untuk menjalani hari-hari Anda. Berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan: 

 

-    Jauhkan diri dari per-dramaan yang ada

Salah satu hal yang penting Anda perhatikan, jauhkan diri dari perdramaan yang sering terjadi di lingkungan kerja Anda, terkhusus gosip dan obrolan yang tidak penting. Tidak semua hal tentang diri Anda harus diketahui oleh rekan kerja.

 

-    Mencari teman yang sependapat

Memiliki rekan kerja yang sefrekuensi rasanya pasti terasa nyaman, saat Anda merasa memiliki masalah Anda dapat berbagi atau menceritakannya ke teman Anda sehingga tidak sendiri saat melawan masalah. Tetapi hal ini bukan bermaksud untuk menjadikan lingkup pertemanan Anda menjadi ekslusif.  

 

-    Memberanikan diri untuk speak up 

Saat satu hal membuat Anda tidak nyaman berada di lingkungan kerja sebaiknya bicarakan langsung ke pihak terkait. Jangan membiarkan orang lain merasa hal tersebut dapat ditolerir tanpa berpikir bagaimana perasaan Anda. 

 

-    Menyelesaikan pekerjaan di kantor

Kondisi saat ini gadget sangatlah susah terlepas dari kita, salah satu penyebabnya adalah pekerjaan. Bahkan saat di rumah juga Anda memegang gadget atau aplikasi yang berhubungan dengan aktivitas pekerjaan. Rumah sebaiknya tempat untuk istirahat dan lupakan hal berkaitan dengan pekerjaan Anda.

 

-    Mencari sisi positif pekerjaan

Anda dapat mencari sisi positif pekerjaan Anda walaupun sangat kecil. Hal tersebut bertujuan agar Anda mendapat motivasi dan semangat bekerja kembali meskipun berada di lingkungan toxic

 

-    Sadar batas kemampuan diri

Tak mengapa Anda menolak menyelesaikan pekerjaan di luar jam kerja, selagi hal itu tidak mengabaikan kewajiban Anda sebagai karyawan. Penting bagi Anda membatasi pekerjaan dengan kehidupan pribadi sehingga tercipta suasana yang nyaman. 

 

-    Mengambil cuti sejenak

Saat Anda sudah merasa burnout atau lelah yang luar biasa, sebaiknya rehatlah sejenak dan Anda dapat melakukan me time  atau family time yang akan membangkitkan semangat kembali. 

 

-    Move on

Saat Anda sudah mengerahkan segala usaha untuk memperbaiki toxic workplace tapi keadaan tetaplah sama, tidak ada salahnya untuk meninggalkan lingkungan tersebut. Sebelum keluar cobalah memikirkan solusi agar bisa keluar tanpa meninggalkan Anda dalam keadaan yang terombang-ambing.  

“ Beranilah untuk berjalan jauh dari situasi toxic karena kamu sangatlah berharga”

Baca juga: Tips Cegah Budaya Perusahaan Menjadi Toxic Organization

Semoga artikel ini bermanfaat sehingga Anda dapat menjadi bagian dari yang menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk diri Anda dan rekan Anda lainnya. Anda juga bisa mendapat informasi lainnya seputar usaha dan gaya hidup sehat di website www.daya.id. Tidak hanya informasi bahkan Anda bisa melakukan konsultasi di fitur Tanya Ahli untuk mendapatkan solusi permasalahan Anda.

Anda dapat merasakan manfaat website www.daya.id tanpa dipungut biaya, Anda cukup daftarkan diri Anda dan log in secara rutin saja. Tunggu apa lagi kunjungi website www.daya.id sekarang juga dan rasakan perubahan yang lebih berarti di hidup Anda.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS