Dirilis

04 Juli 2022

Penulis

Ari Handojo

Dalam bermasyarakat maupun dalam berorganisasi, tentunya pemimpin adalah hal yang sangat krusial. Pemimpin sendiri berfungsi sebagai ‘kapten’ bagi para awaknya agar bisa sampai  ke tujuan. 
Selain itu, peran pemimpin juga sangat diperlukan sebagai pengambil keputusan. Tentunya keputusan yang diambil haruslah keputusan yang terbaik untuk seluruh anggotanya. 
Jika kita berbicara dalam dunia bisnis, pemimpin justru merupakan salah satu faktor keberhasilan bisnis yang sukses.

Namun, pada kenyataannya, menjadi seorang leader atau pemimpin yang baik tidaklah mudah. Banyak insiden munculnya pemimpin yang beracun atau yang sering dikenal dengan istilah ‘toxic leader’ dalam sebuah organisasi di seluruh dunia. 

Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat satu dari lima pemimpin yang memiliki sifat yang toxic.

 

Toxic Leader Sengaja Menghancurkan Organisasi

Toxic leader ini tentunya memiliki dampak buruk pada kesejahteraan anggotanya dan organisasinya. Hal ini juga memengaruhi kinerja suatu individu dan negara. Itulah mengapa adanya kebutuhan mendesak bagi para pemimpin untuk memahami sifat, dinamika, evolusi kepemimpinan, dan organisasi yang beracun.

Kata toxic’ atau ‘beracun’ sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘toxikon’ yang berarti ‘racun panah. Dalam arti harfiah, istilah dalam bentuk aslinya berarti membunuh (meracuni) dengan cara yang ditargetkan (panah). Oleh karena itu, organisasi dan pemimpin yang beracun adalah mereka yang dengan sengaja menghancurkan struktur suatu institusi atau organisasi. 
Toxic leadership ini mewakili sisi ‘gelap’ kepemimpinan. Tentunya hal ini akan memengaruhi individu dan juga organisasi.

Dalam kasus individu, toxic leadership mengacu pada tindakan yang berkelanjutan serta disengaja oleh seorang pemimpin untuk merusak rasa martabat, harga diri, dan kemanjuran individu lainnya. 
Menjadi atau memiliki pemimpin yang toxic akan berdampak pada pengalaman kerja yang eksploitatif, destruktif, bahkan merendahkan. Tindakan destruktif ini dapat berupa fisik, psikososial, atau bahkan spiritual ketika mereka mengurangi makna dan tujuan seseorang.

 

Tips Menjaga Diri Anda Agar Tidak Menjadi Pemimpin yang Toxic

Telah kita ketahui, bahwa memiliki atau menjadi toxic leader akan berdampak buruk bagi para anggotanya dan berjalannya suatu organisasi. Nah untuk menjaga diri Anda sehingga tidak menjadi toxic leader, Anda bisa mencoba langkah-langkah berikut. Yuk baca penjelasan selengkapnya!

 

1.    Selalu Memiliki Mentor

Memiliki seorang mentor tentunya akan sangat membantu Anda. Pilihlah seorang mentor yang juga merupakan pemimpin yang terbukti sukses memimpin sebuah team. Kesuksesan sebuah team tersebut dapat dilihat dari tiap individu yang bekerja secara suka cita untuk mengejar suatu tujuan dengan semangat dan bukan rasa takut kepada pemimpinnya. 

 

2.    Memiliki Seorang Coach

Selain memiliki mentor, Anda juga perlu untuk memiliki seorang coach yang dapat membantu Anda untuk menjadi pemimpin yang baik. Seorang coach dapat membantu Anda menambah awareness atau kesadaran diri yang lebih tinggi terhadap dinamika kelompok. Coach juga dapat membantu Anda agar hidup selaras dengan value atau nilai yang ada di dalam diri Anda. 

 

3.    Sadari Bahwa Semua Anggota Juga Merupakan Manusia

Anda perlu ingat bahwa setiap anggota atau individu yang ada di tim Anda juga anak dari seseorang, teman dari seseorang, dan juga pasangan dari seseorang. Dimana tentunya orang terdekatnya juga tidak akan suka melihat anak, sahabat, atau pasangannya menjadi ‘sakit’ karena seorang pemimpin yang toxic. Sudah selayaknya juga untuk kita memperlakukan setiap orang dengan baik, dan tanpa menyakiti orang tersebut.

 

4.    Selalu Ingat Bahwa Anda Akan Selalu Jadi Pemimpin Dimanapun Anda Berada

Legacy Anda sebagai seorang pemimpin maupun pengusaha tidak hanya muncul pada saat Anda ada di perusahaan saja. Namun akan terus melekat sampai akhir hayat Anda. Dan biarkan anak-cucu Anda bangga karena memiliki orang tua atau leluhur yang dikenal sebagai pemimpin yang baik.

Nah, itu tadi cara agar Anda dapat menjaga diri Anda sehingga tidak menjadi pemimpin yang toxic. Menjadi leader yang baik tentunya akan berdampak baik pada anggota, tim, maupun hasil kerja tim Anda. Begitupun sebaliknya, menjadi pemimpin yang toxic tentu akan berdampak buruk bagi keseluruhan tim Anda. Apalagi jika Anda memiliki bisnis, tentunya menjadi pemimpin yang toxic bahkan akan menggiring bisnis Anda kepada kegagalan.

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait bagaimana melakukan usaha yang baik dan benar untuk mencapai kesuksesan. Anda dapat mengakses fitur Tanya Ahli dan dapat berdiskusi lebih lanjut dengan para ahli. Anda juga dapat mengunjungi Daya.id untuk mengetahui tips dan peluang usaha lainnya. Jangan lupa segera daftarkan diri Anda untuk bisa mendapatkan manfaat menarik lainnya!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS