Dirilis

20 Juni 2022

Penulis

dr. Sanny Yanisyah

Batuk merupakan refleks normal dari tubuh untuk mengeluarkan zat asing atau iritan dari saluran napas. Batuk adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering terjadi, dan timbul sebagai gejala seperti saat seseorang terserang flu dan masalah lain pada saluran pernapasan. 

Secara umum batuk dibagi menjadi dua jenis, yaitu batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai dengan adanya produksi lendir, sedangkan batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan adanya dahak atau lendir yang timbul akibat adanya masalah pada paru-paru. 

Batuk kering juga dikenal dengan nama batuk non produktif. Berarti gejala yang timbul merupakan akibat refleks tubuh dalam mengeluarkan zat asing, tanpa bantuan dahak atau lendir yang diproduksi oleh sistem pernapasan. Pada umumnya batuk kering disertai dengan keluhan penyerta lain, seperti rasa gatal dan nyeri pada tenggorokan akibat adanya iritasi saluran napas. 

Baca Juga: Kenali Penyebab Batuk Darah dan Langkah Penanganannya

Batuk sendiri memiliki peranan yang penting bagi kesehatan saluran pernapasan. Proses terjadinya batuk yaitu dengan cara mendorong keluar zat-zat asing dan kotoran yang terhirup atau masuk ke saluran napas. Namun batuk juga dapat membahayakan kesehatan ketika berlangsung dalam waktu yang lama. 

Gangguan ini dapat berlangsung secara singkat atau bahkan hingga berminggu-minggu. Durasi atau waktu batuk yang dialami menandakan seberapa parah gangguan kondisi kesehatan yang dialami.

 

Risiko Penyebab Batuk Kering

Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan batuk kering, antara lain:

 

  1. Merokok. Merupakan salah satu faktor utama yang memicu terjadinya batuk kering. Kandungan zat kimia yang terdapat pada asap rokok dapat mengiritasi saluran napas hingga merusaknya secara perlahan-lahan. Semakin lama iritasi pada saluran napas ini dapat menimbulkan berbagai penyakit paru yang lebih berat, seperti bronkitis, pneumonia, dan kanker paru.
  2. Asma. Batuk kering yang dialami penderita asma disebabkan karena terjadinya penyempitan saluran napas secara tiba-tiba. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai macam faktor, seperti terpapar debu, asap, alergi makanan, dan infeksi.  
  3. Penyakit refluks saluran cerna (GERD). Merupakan kondisi dimana asam pada lambung terdorong ke kerongkongan, yang disebabkan sphincter (katup) yang memisahkan lambung dengan kerongkongan tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat mengakibatkan timbulnya refleks batuk.
  4. Infeksi. Paling sering timbul oleh virus yang menyebabkan flu. Fase awal penyakit ini berupa batuk yang berdahak dan dilanjutkan dengan batuk kering pada masa penyembuhan.
  5. Polusi Udara. Zat polutan di udara seperti debu, kotoran, dan bahan-bahan kimia yang terhirup masuk ke saluran napas dapat memicu batuk kering. Selain itu kelembapan udara yang terlalu kering juga berpengaruh pada saluran napas dan dapat menjadi penyebab batuk.

Selain itu batuk kering juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor lainnya, seperti penggunaan obat golongan ACE inhibitor, keganasan pada paru, dan penyakit jantung. Batuk kering paling sering timbul dan memberat di malam hari sehingga sangat menganggu penderitanya saat ingin tidur. 
Selain itu, batuk kering juga dapat menimbulkan gejala sakit kepala, pusing, muntah, hingga pingsan. 

 

Tips Mengatasi Batuk Kering

Agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu, keluhan batuk kering harus segera dapat diatasi, baik itu secara alami maupun dengan mengonsumsi obat dari resep dokter. 
Untuk mengatasi keluhan ini, ada beberapa cara alami yang dapat diaplikasikan secara mandiri. Berikut adalah cara-caranya:

 

1. Minum Air Putih Hangat

Konsumsi air putih hangat merupakan cara yang paling sederhana untuk meringankan gejala batuk kering. Kelembapan dari tenggorokan perlu dijaga, terutama saat kondisi udara lagi kering atau saat kita beraktivitas. Oleh karena itu pastikan memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cara konsumsi sebanyak 8 - 12 gelas per hari.
Minum Madu

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa madu memiliki sifat anti inflamai sehingga dapat membantu mengurangi peradangan di tenggorokan. Caranya yaitu cukup dengan menambahkan madu ke dalam secangkir teh yang akan diminum.

 

2. Minum Air Garam

Berkumur dengan air garam juga dapat mengurangi peradangan di tenggorokan dan dipercaya dapat membantu meredakan batuk yang disebabkan rasa gatal pada tenggorokan. Cara aplikasinya yaitu dengan melarutkan satu sendok garam ke dalam air hangat, lalu berkumur sebanyak tiga kali sehari.
Minum Jahe

Tidak hanya digunakan untuk meredakan batuk, mengonsumsi jahe juga memiliki manfaat bagi sistem pencernaan. Caranya yaitu dengan memotong jahe menjadi bagian-bagian kecil lalu diseduh dalam air panas.

 

3. Menggunakan Pelembap Udara (Humidifier)

Kualitas udara sangat berpengaruh terhadap kesehatan saluran napas. Udara yang kering dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan sehingga memicu gejala batuk kering. Oleh karena itu dengan menggunakan humidifier dapat membantu melembapkan udara dalam ruangan.

Batuk kering jika tidak ditangani secara tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang merugikan penderitanya. Oleh karena itu, jika batuk kering yang dialami menetap selama lebih dari 3 minggu, atau bahkan bertambah berat, maka segera periksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan terdekat agar memperoleh pengobatan dan penanganan yang sesuai.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait informasi batuk kering lebih lanjut, atau ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dan mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS