Dirilis

07 April 2022

Penulis

Dini Fitriani Nugraha

Bekerja di lingkungan yang baik merupakan impian semua orang, seperti memiliki bos yang baik, rekan kerja yang suportif, dan lingkungan kerja yang nyaman. Namun tidak semua pekerja dapat merasakan hal tersebut. 

Beberapa pekerja memiliki bos atau atasan yang suka membully karyawan atau berperilaku toxic. Adapun yang termasuk ke dalam perilaku toxic seperti merendahkan, meremehkan, dan melecehkan orang lain serta mikroagresi.

Yvonne Morriss, salah satu pendiri dan CEO di IP Toolworks, mendefinisikan mikroagresi sebagai “memberikan nama panggilan kepada seseorang, memperlakukan orang secara berbeda untuk situasi yang sama, meremehkan kemampuan seseorang sebagai seorang profesional karena jenis kelamin atau latar belakang mereka, dan menyerang ruang pribadi.” 

Penelitian dari Georgia State University tahun 2019 menjelaskan bahwa perilaku bos tersebut dapat menyebabkan kemarahan, depresi bahkan menurunkan produktivitas kerja dan kemampuan memecahkan masalah.

Anda pernah mengalaminya?

 

Tips Menghadapi Bos yang Suka Membully

Menurut Gary Namie, Ph.D., pendiri Workplace Bullying Institute, bullying tidak boleh dirasionalisasikan. Makanya, jika Anda mengalami bullying dari atasan, berikut ini tips yang dapat diterapkan.

 

1.    Pelajari perbedaan antara bos yang keras dan pembully


Bos yang keras adalah bos yang dapat bersikap adil dan konsisten menerapkan tuntutan kepada semua orang. Saat waktu kritis berakhir dan sebuah proyek selesai, mereka akan kembali bersikap baik. Sedangkan bos yang suka membully adalah bos yang selalu memperlakukan target secara tidak adil. Mau sekecil apapun kesalahan yang dibuat, tidak ada kata maaf dan akan terus digertak. Padahal jika orang lain berbuat kesalahan, mereka diberikan waktu untuk memperbaiki dan dimaafkan.

 

2.    Berhubungan baik dengan rekan kerja


Akrab dan baik dengan rekan sekerja sangat disarankan agar jika terjadi intimidasi, mereka dapat membantu membela Anda. Selain itu, hubungan yang baik juga dapat memungkinkan Anda untuk dipindahkan ke divisi lain.

Baca Juga : Kiat Atasi Konflik dengan Rekan Kerja 

 

3.    Beritahu ke atasan yang lebih berkuasa daripada bos Anda

Laporkan bos Anda kepada orang yang paling berkuasa di perusahaan atau jabatannya lebih tinggi dari bos Anda, atau gunakan channel informasi pengaduan di kantor yang biasanya dibuat oleh HRD. Apabila perusahaan tidak dapat membuat Anda aman, saatnya untuk pindah atau keluar dari perusahaan tersebut.

 

4.    Bicarakan dengan bos

Jika Anda menjadi korban bully oleh bos, alternatif yang dapat dilakukan adalah memberanikan diri untuk menyampaikan kepada bos bahwa perkataan dan perbuatannya membuat Anda tidak nyaman bahkan menyakiti.

 

5.    Fokus kepada pekerjaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, diketahui bahwa karyawan yang memiliki bos pembully cenderung mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, tekanan darah tinggi, dan menurunnya performa kerja. Meskipun lingkungan kerja tidak nyaman, usahakan agar Anda tetap memberikan hasil yang terbaik dan selalu ingat alasan Anda memilih pekerjaan ini. Jika performa Anda baik, mungkin Anda akan dipromosikan dan pindah ke divisi yang lebih baik.

 

6.    Fokus pada isi perkataan, bukan intonasi

Jika bos sering mencari kesalahan Anda dan menyampaikannya dengan perkataan dan intonasi yang menyakitkan bahkan dengan teriakan, fokuslah pada apa yang disampaikan. Mungkin perkataan tersebut berisi feedback positif untuk Anda dapat menjadi lebih baik lagi. Tetaplah tenang dan hadapi dengan kepala dingin.

 

7.    Kumpulkan dan catat semua bukti

Kumpulkan dan catatlah semua bukti baik dalam bentuk verbal ataupun non-verbal seperti membuat jurnal dan jelaskan secara spesifik tentang perilaku yang mengganggu, kata-kata yang diucapkan beserta rincian tanggal, lokasi, saksi mata, kejadian, surel atau catatan yang berisi bukti, serta dokumentasikan dengan meminta tolong orang lain mengambil foto atau video. Informasi tersebut dapat membantu Anda saat melaporkan pelaku ke atasan atau HRD.

 

8.    Ambil cuti

Beristirahatlah sejenak dengan mengambil cuti untuk menyehatkan kembali pikiran dan tubuh Anda dari stres yang diberikan bos.

Baca Juga : 4 Tanda Anda Harus Cuti Kerja Sekarang Juga 

 

9.    Cari bantuan dari luar

Jika bos pembully merupakan pemilik perusahaan, pertimbangkan untuk mengajukan keluhan. Kemudian carilah teman atau keluarga yang dapat dipercaya untuk menjadi tempat bercerita agar Anda tidak menyimpannya sendiri. Apabila bullying sudah mempengaruhi kesehatan mental Anda, segera mencari bantuan profesional di fasilitas pelayanan kesahatan seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan Masukan dan konsultasi tepercaya.

Seberapa berat masalah yang Anda hadapi, cobalah untuk selalu menghadapi bos pembully dengan tenang dan kepala dingin karena bagaimanapun dia adalah atasan serta memiliki pengaruh terhadap karier Anda di masa depan. Namun, kesehatan mental dan kebahagian Anda juga penting, jika sudah tidak kuat untuk bertahan, segera cari pekerjaan baru dan keluar dari perusahaan. 

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai tips hadapi bos bully atau masalah lainnya. Segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS