Informasi Artikel

Penulis Artikel

Iffah Nur Arifah

Jika Anda pekerja lepas atau freelancer, Anda tentu punya kelebihan dibandingkan karyawan atau pekerja kantoran. Apa itu?

Salah satu kelebihannya adalah sebagai seorang freelancer tentu memiliki waktu dan tempat kerja yang lebih fleksibel sesuai dengan tuntutan pekerjaan dari klien. 

Selain itu, potensi pendapatan yang didapat juga dapat lebih besar karena mengikuti nilai proyek yang didapat. Semakin besar nilai proyek yang Anda dapat sebagai seorang freelancer, tentu semakin besar pula pendapatan yang dapat diraih.

Baca Juga: Cara Mengelola Penghasilan Tidak Tetap untuk Freelancer

Namun selain kelebihan, ada pula sejumlah tantangan finansial yang harus dihadapi freelancer terutama soal keuangan.

 

Tantangan Finansial Freelancer

Bagi freelancer yang baru merintis karir, tentu tak mudah mendapatkan fasilitas seperti layaknya pekerja kantoran, yaitu jaminan kesehatan, dana pensiun hingga fasilitas kredit perbankan jangka panjang, misalnya kredit pemilikan rumah (KPR).

Selain itu, penghasilan seorang freelancer tidaklah tetap alias fluktuatif. Risiko kehilangan kontrak atau klien juga sangatlah besar. 

Oleh karena itu penting bagi seorang freelancer untuk melakukan strategi perencanaan keuangan dengan cermat agar sejumlah tujuan finansial yang ditetapkan dapat tercapai.

Baca Juga: Bukan Pelit, Tapi Atur Prioritas: Tips Hidup Hemat Saat Kebutuhan Meningkat

Tujuan finansial yang dimaksud meliputi banyak hal, dapat berupa dana hari tua, pendidikan anak, membeli rumah atau ibadah haji.

 

Tips Freelancer Mencapai Tujuan Finansial

Berikut sejumlah tips yang dapat membantu freelancer mencapai tujuan finansial:

 

1.    Buat Anggaran Realistis

Catat dan hitung secara rinci semua pengeluaran bulanan Anda, termasuk biaya pangan, tempat tinggal, dan transportasi. Alokasikan juga untuk tabungan dan dana darurat. 

Dengan anggaran yang terperinci, Anda dapat mengetahui seberapa besar penghasilan  yang harus diperoleh untuk memenuhi biaya hidup dalam sebulan.

 

2.    Pisahkan Keuangan

Jangan campurkan keuangan pribadi dan bisnis Anda. Oleh karena itu buka rekening terpisah untuk keduanya. Hal ini dapat membantu Anda memantau pengeluaran dan pemasukan dengan mudah.

Tentunya dengan arus kas yang lebih jelas akan memudahkan Anda dalam melaporkan pajak.

 

3.    Dana Darurat

Lantaran pendapatan seorang freelancer selalu fluktuatif alias tidak menentu setiap bulan, maka penting untuk memiliki dana darurat. 

Oleh karena itu sisihkanlah minimal 10% dari penghasilan setiap bulan untuk dana darurat yang dapat digunakan untuk keperluan tak terduga.

 

4.    Bayar Pajak

Berbeda dengan pekerja kantoran, sebagai seorang freelancer, Anda sendiri yang harus melaporkan dan membayar pajak sendiri. 

Maka pastikanlah untuk mencatat seluruh pendapatan dan tentukan besaran kewajiban pajak Anda sesuai ketentuan yang berlaku.

 

5.    Perbanyak Sumber Pendapatan

Sebagai freelancer, pendapatan Anda tergantung dari proyek yang didapat. Oleh karena itu jangan bergantung pada satu proyek saja. 

Cobalah untuk memiliki beberapa sumber pendapatan agar kehidupan finansial Anda lebih stabil.

 

6. Investasi

Selain untuk biaya hidup dan dana darurat, sisihkanlah penghasilan yang Anda peroleh untuk berinvestasi dalam instrumen yang sesuai dengan profil risiko Anda.

Apabila Anda seorang investor yang konservatif  bisa menggunakan instrumen deposito atau obligasi negara sebagai pilihan investasi karena memiliki risiko rendah.

Namun apabila Anda seorang investor yang agresif, mungkin dapat mencoba investasi di saham yang menjanjikan keuntungan lebih besar. Namun risiko yang ditanggung juga besar karena nilai saham terus fluktuatif setiap saat.

 

7.Jaminan Kesehatan

Berbeda dari pekerja kantoran yang mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari perusahaan, maka freelancer harus mendapat jaminan kesehatan secara mandiri.
Melihat biaya kesehatan yang terus naik maka sangat berisiko bila freelancer tidak memiliki jaminan kesehatan. 

Kita bisa saja kehilangan uang yang besar saat harus menjalani proses rawat jalan, rawat inap, atau operasi.

Oleh karena itu sebaiknya freelancer memiliki BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta. Kedua jaminan kesehatan ini memiliki fungsi yang saling melengkapi.

 

8. Pengembangan Diri

Sebagai freelancer, Anda mungkin dituntut untuk terus mengembangkan diri agar terus kompetitif di tengah ketatnya persaingan mendapat klien atau kontrak terutama di bidang jasa.

Maka penting menyisihkan penghasilan yang didapat untuk meningkatkan keahlian sebagai pengembangan diri. 

Demikian sejumlah tips yang dapat Anda terapkan sebagai freelancer agar dapat mengelola keuangan secara lebih efektif dan mencapai kestabilan finansial. Selamat mencoba!

Jika Anda butuh saran lebih lanjut, Anda bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan di Tanya Ahli. Silakan daftarkan diri Anda untuk akses gratis ke seluruh fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Artikel Terkait

5.0
Pengelolaan Dasar

Freshman Finance: Tips Gen Z Atur Uang Saat Masuk Kuliah

28 September 2025

4.9
Pengelolaan Dasar

Tips Mengatur Gaji dengan Metode 50/30/20

10 Agustus 2024

5.0
Pengelolaan Dasar

5 Cara Membuat Catatan Keuangan Rumah Tangga Sederhana

09 Desember 2025

4.9
Pengelolaan Dasar

Cash Stuffing, Tren Keuangan yang Bisa Menyembuhkan Impulse Buying

13 Mei 2024

Berikan Pendapat Anda

5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS