Hobi Lari Untuk Orang Lain

Dirilis

05 Oktober 2022

Penulis

Dini Fitriani Nugraha

Narasumber

Carla Felany

Pekerjaan

Ibu rumah tangga

Carla atau yang dikenal di kalangan komunitas pelari dan sport enthusiast sebagai Carla Felany, merupakan seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak yang memiliki hobi lari, traveling, serta olahraga. 

Setelah melahirkan anak kedua pada tahun 2009, berat badan Carla naik sampai 70 kg. Dari situ, Carla mulai rutin berolahraga di pusat kebugaran (gym) sampai tahun 2015 untuk menurunkan berat badan. Lalu pada suatu hari di tahun 2015, instruktur di tempat gym menawarkan Carla untuk mengikuti event lari. 

Awalnya Carla berniat untuk mendaftar lari dengan jarak 5 km saja, namun karena dia masih newbie di dunia lari dan tidak tahu kalau ingin mengikuti event lari harus mendaftarkan diri dari jauh hari agar kedapatan slot, akhirnya Carla mendaftar yang half marathon (21 km) karena slot yang 5 km dan 10 km sudah habis. 

Meskipun Carla hanya iseng mencoba, tapi dia tetap mempersiapkan diri dengan baik selama 3-4 bulan sebelum event. Adapun persiapan Carla sebelum melakukan event adalah setiap hari lari minimal 5-10 km atau selama 30-60 menit dan nge-gym selama 60 menit untuk melatih kekuatan (strength) dan ketahanan (endurance). 

Setelah event tidak lupa untuk fisioterapi dan recovery yang benar agar terhindar dari cedera. Sekarang sudah menjadi tahun ke-7 Carla rutin mengikuti event lari, mulai dari trail, ultra, sampai charity run dengan total jarak yang dilintasi hampir 5000 km.

Motivasi Carla mengikuti event lari adalah rasa penasaran dan ingin menaklukan berbagai macam tantangan baru yang dia dapatkan selama berlari. 

Selain itu, Carla juga senang berlari di berbagai macam tempat karena bisa sekalian traveling. Namun seiring berjalannya waktu, Carla termotivasi untuk berbagi dan memberikan manfaat kepada sesama melalui berlari. Bahkan Carla dapat menerbitkan buku karena berlari. 

“Saat awal pandemi kan tidak banyak event lari yang bisa saya ikuti. Oleh karena itu, salah satu pihak Kompas menawarkan saya untuk menulis buku tentang charity. Saya pun menerima tawaran tersebut dengan menceritakan apa saja yang sudah saya alami selama 6-7 tahun di dunia lari.” 

Adapun pesan yang ingin Carla sampaikan melalui bukunya adalah “Bagi saya lari bukan hanya sekadar mendapatkan medali, prestasi, ataupun podium. Melainkan apa yang bisa saya beri lebih dari hobi dan berbagi kepada sesama. Selama kaki ini masih bisa melangkah, ya saya akan terus berlari,” tambahnya.

Dukungan yang diterima oleh Carla dari keluarga ataupun teman berupa diantar ke venue, disambut di garis finish, dan selalu dikelilingi energi positif dari teman-teman yang saling support
Tips Carla supaya bisa menyelesaikan tiap event yang diikuti adalah mempersiapkan fisik dan mental, serta jangan lupa berdoa. 

“Saya sudah sering bilang ke banyak orang, kalau ingin mengikuti event lari khususnya yang jarak jauh, 30% fisik, 50% mindset/mental, dan 20% doa. Jadi ya latihan yang cukup, penuhi kebutuhan nutrisi, istirahat yang cukup, isi mental dengan afirmasi positif, dan selalu berpikir untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai,” ujarnya. 

Untuk pola makan sendiri, Carla menerapkan diet rendah karbohidrat tinggi protein, mengurangi konsumsi gorengan, perbanyak buah dan sayur, serta rutin mengonsumsi vitamin.
 
Selama 7 tahun mengikuti lari, Carla jarang sekali merasa bosan. “Saat latihan sendiri pun selalu aku anggap sedang me time untuk mengatur pace/kecepatan atau mengatur waktu kapan mau latihan dan menikmati semuanya, tapi kalau merasa stres biasanya istirahat 1-2 hari. Toh lari cuma hobi, jadi tidak ada target yang harus gimana”, ujarnya. 

Adapun suka duka Carla selama melakukan hobi lari adalah mengalami cedera pada kaki seperti stress fracture (retakan kecil di tulang) akibat penggunaan berlebihan (overused/over-training) dan muncul blisters (kapalan yang berisi cairan/darah) saat mengikuti event. Meskipun sakit, tapi Carla tetap rutin mengikuti event lari. 

“Saya sangat bersyukur karena selama lari bisa bertemu dengan banyak orang hebat dan sangat menerima saya kemana pun saya pergi.”

Selain itu, masih banyak impian yang ingin Carla capai, seperti berlari di seluruh dunia yang belum didatangi khususnya lari di Sahara, punya yayasan yang bisa menampung anak berkebutuhan khusus (autism), dan membantu lebih banyak orang melalui charity run

“Saya percaya ketika saya melakukan hal baik, saya dipertemukan dengan orang-orang yang baik di waktu dan tempat yang baik pula. Banyak hal yang ga bisa dibayar dengan medali atau podium sekalipun. Semoga suatu hari apa yang saya tanam hari ini bisa diterima oleh putra Bungsu saya yang merupakan anak berkebutuhan khusus (special autism). Karena itu pula saya sangat senang dan selalu termotivasi untuk mengikuti charity run,” ujarnya.

Adapun pesan yang ingin Carla sampaikan kepada para ibu rumah tangga atau orang yang masih ragu untuk memulai berlari karena terhalang izin adalah “tunjukkan niat, motivasi, dan konsistensi yang jelas. Kalau tujuannya positif, pasti ada aja izinnya.” 

Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Penilaian :

4.7

7 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS