Istilah BHD atau Bantuan Hidup Dasar mungkin terdengar asing untuk orang-orang di bidang non-medis atau masyarakat pada umumnya. Kebanyakan orang lebih mengenal dengan kata CPR. Padahal pengetahuan terkait BHD sangat penting dan semestinya sudah kita dapatkan sejak di bangku sekolah menengah. 

Adapun BHD itu sendiri adalah suatu bentuk pertolongan pertama yang dilakukan pada pasien atau korban yang mengalami henti jantung atau henti napas. Singkatnya BHD ini berperan dalam menyelamatkan nyawa seseorang. Namun sayangnya, tidak semua orang mengetahui hal tersebut dan bagaimana cara melakukannya.

Ivan Muliadi atau akrab disapa dengan Ivan, seorang pengusaha yang bergerak di bidang kesehatan termotivasi untuk mendirikan sebuah usaha bernama SIAGA yang bertujuan mengedukasi dan memfasilitasi orang-orang, untuk belajar bagaimana memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD), seperti pertolongan pertama (CPR/Resusitasi Jantung Paru (RJP), tersedak, patah tulang), cara memadamkan api, menyelamatkan diri dari bencana alam seperti gempa bumi, menangani luka, dan hal lain yang berkaitan dengan kesehatan.
 
Ivan yang memiliki latar pendidikan non-medis sempat bekerja di perusahaan alat kesehatan fokus di bidang kegawatdaruratan. Selama berkarir di perusahaan alat kesehatan, Ivan banyak melihat banyak korban tidak terselamatkan saat tiba di rumah sakit, karena keterlambatan pertolongan pertama dari orang sakit. Oleh sebab itu, pada tahun 2017, Ivan mulai merintis SIAGA. Selain karena Ivan memiliki minat yang tinggi dalam membagikan pengetahuan seputar pelatihan kesehatan dan Bantuan Hidup Dasar. “Banyak orang yang nyawanya tidak terselamatkan karena terlalu lama menunggu ambulan datang. Padahal jika kita mengetahui ilmu BHD, kita atau orang terdekat dapat menyelamatkan nyawa korban.” ujarnya. 

Selain motivasi dari diri sendiri, dukungan keluarga dan kerabat/teman juga sangat berarti. Beberapa dukungan yang Ivan dapatkan selama merintis SIAGA adalah dukungan emosional, moral, doa, kalimat penyemangat seperti “Suatu saat kamu akan besar, Van”, bahkan kalimat negatif yang berisi cemoohan juga dapat menjadi penyemangat dan memperkuat mental.
 
Ada dua hal yang berkesan selama merintis usaha ini. Yaitu saat Ivan diundang ke stasiun tv swasta, yaitu MetroTV, untuk memberikan pelatihan pertolongan pertama, dan ketika anak didik atau orang yang mengikuti pelatihan memberitahu Ivan bahwa dia telah menyelamatkan nyawa seseorang. 

Selain itu SIAGA telah memberikan sertifikasi kepada lebih dari 1.000 peserta di komunitas olahraga, selama 4 tahun sejak SIAGA dibentuk. 

Menurut Ivan, sukses tidak hanya dilihat dari harta yang dihasilkan, tapi saat produk/jasa yang kita berikan dapat bermanfaat dan menjadi solusi bagi orang lain hingga dapat menyelamatkan nyawa seseorang. 

Meskipun merintis sebuah usaha tidak mudah, namun Ivan pantang menyerah dan terus konsisten menekuni usaha ini. Berikut beberapa tips Ivan agar para perintis usaha tidak mudah menyerah:

 

1.    Jangan berorientasi pada uang, tapi fokus menyampaikan value atau nilai yang ingin kita tunjukkan

Apabila melihat dari sisi keuangan nantinya akan stres dan tertekan sendiri. Namun jika kita fokus pada value atau nilai perusahaan yang ingin kita tunjukkan, sampai sukses membuat branding, hingga orang mengenalinya seperti saat ada yang bertanya “mau belajar pertolongan pertama sama siapa ya?” lalu dijawab dengan “oh sama Ivan SIAGA”, maka usaha yang kita lakukan akan terbayar dengan sendirinya.

“Uang akan datang dengan sendirinya, jika kita dikenal dengan manfaat dan kebaikan yang kita berikan tanpa melupakan perhitungan dan proses yang tepat,”ujarnya. 

 

2.    Konsisten dan percaya apa yang kita lakukan akan memberikan kebaikan

Hidup itu seperti ibadah. Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Karena sukses membutuhkan proses, maka selalu percaya dan yakin dengan apa yang kita jalani akan memberikan kebaikan ke diri sendiri ataupun orang lain. Kuatkan mental dan konsisten untuk mencoba segala cara hingga menemukan pola yang tepat.

 

3.    Memanusiakan manusia dan mengetahui hulu-hilir

Jangan lihat manusia sebagai komiditas, namun lihatlah mereka sebagai manusia dan kita bisa mememuhi kebutuhannya sebagai manusia. Apabila Anda menawarkan produk hanya untuk mendapatkan keuntungan, maka hal tersebut tidak akan bertahan lama. Namun jika Anda memanusiakan manusia, Anda dapat menawarkan produk atau jasa beserta solusi yang mereka butuhkan. Jika hal tersebut terpenuhi, maka orang-orang akan secara tidak langsung mempromosikan Anda.

Selain itu, penting untuk mengetahui hulu-hilir usaha yang Anda jalani agar tidak mudah ditipu oleh orang lain.

 

4.    Jangan berkompetisi dan buatlah perbedaan

Bisnis di bidang kesehatan masih sangat luas. Alangkah lebih baik jika Anda beradaptasi dan membuat perbedaan, dibandingkan berkompetisi dengan pengusaha lain. Namun hal yang tidak kalah penting adalah menyukai apa yang sedang Anda lakukan, miliki target yang jelas, bertanggung jawab, tidak membandingkan diri dengan timeline orang lain, sabar, banyak berdoa, dan legowo.

 

5.    Me time

Sesibuk apapun Anda, jangan lupa meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time. Anda dapat melakukan kegiatan yang dapat membuat Anda bahagia atau kegiatan yang Anda sukai seperti berolahraga, bersantai, dan menjalani hobi. Selain menyegarkan pikiran, me time juga dapat mengembalikan semangat dan energi Anda. Jika mental Anda baik, Anda dapat menyemangati rekan kerja atau tim yang sedang membutuhkan dukungan.

Itulah beberapa pengalaman yang dapat Ivan sampaikan, intinya jangan mudah menyerah, selalu berdoa dan yakin, konsisten menjalani apa yang menurut Anda baik, serta sampaikan value sebaik mungkin hingga dapat bermanfaat untuk orang lain dan diri sendiri. 

Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.