Berani Mengambil Risiko, Berani Mengubah Hidup

Dirilis

15 Januari 2018

Penulis

Daya Tumbuh Usaha

Pengusaha

Widi

Jenis Usaha

Kedai Grafis

Melihat usaha percetakan milik sang pacar tidak berkembang, Widi tergerak untuk membantu. Bahkan dia memberanikan diri keluar dari tempat kerja sebelumnya. Pertaruhannya tidak sia-sia. Berawal dari Yogyakarta, kini usaha Widi bersama pria yang telah menjadi suaminya itu, juga melayani klien dari berbagai kota lain di luar Jawa.

Percetakan Kedai Grafis berdiri tahun 2005. Sampai tahun 2012, percetakan ini masih dijalankan oleh sang pacar bersama empat karyawan. Menurut Widi, usaha tersebut belum punya fokus yang jelas, karena masih memproduksi segala jenis cetakan, mulai dari nota, brosur, sablon plastik, dan lainnya. Widi sendiri sebenarnya ‘buta’ terhadap dunia desain. Tapi dia ingin sekali membantu agar usahanya tidak berhenti sampai di situ saja.

Membuat reklame sebagai penanda di depan tokonya adalah inovasi pertama yang dilakukan Widi. “Waktu itu pacar saya cukup takut untuk membuat papan nama di toko, karena khawatir ada teror atau hal-hal yang kurang menyenangkan terjadi. Saya tidak peduli, saya ingin bisnis ini berjalan dan saya tetap akan memasang tanda di depan toko,” cerita Widi.

Setelah itu, Widi mulai mulai menjalankan proses promosi ‘dari pintu ke pintu’. “Saya membuat proposal untuk perusahaan mana saja, yang penting dapat klien lebih banyak,” katanya. Alhasil, percetakan Kedai Grafis mengalami perkembangan. Klien bertambah satu demi satu.

Di sisi lain, sang pacar pun mulai aktif mengikuti pelatihan pengembangan usaha dan pemasaran melalui internet. Biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti pelatihan tersebut pun tidak murah, tapi ternyata berdampak sangat besar terhadap usaha mereka. Kedai Grafis sempat punya posisi yang cukup bagus di mesin pencari Google. Mereka juga mulai mendapatkan klien dari luar kota, karyawan pun terus bertambah karena banyaknya pesanan.

Fokus ke Pernikahan
Pada satu titik, sang pacar yang kemudian menjadi suami itu memutuskan untuk fokus kepada usaha percetakan undangan. “Ini menjadi tantangan bagi saya sebagai marketing. Tapi karena kami sama-sama yakin bisa, ya sudah, kami coba,” kenang Widi. Agar bisa berjalan dengan baik, dia juga menetapkan target untuk setiap karyawan.

Keputusan yang dipilih berbuah manis. Lagi-lagi usaha mereka makin berkembang. Saat ini, Kedai grafis memiliki 3 cabang di wilayah Yogyakarta, dan 1 rumah produksi. Tiap bulan, klien yang diterima mencapai sekitar 100 orang, tersebar di beberapa cabang. Bahkan 50% klien mereka kini datang dari luar Jawa, seperti Jayapura, Samarinda, Lampung, Jakarta, dan lain-lain.

Agaknya Widi ingin semakin fokus ke pernikahan. Karena selain membuat undangan, dia juga berinovasi dalam memproduksi souvenir pernikahan untuk para klien. Ke depannya, Widi berharap usahanya ini bisa berlangsung hingga anak-anaknya tumbuh dewasa dan memiliki cabang yang banyak di kota-kota besar di Pulau Jawa.

“Jika ingin usaha Anda bertahan, cobalah untuk tetap bersabar dan fokus pada tujuan awal Anda. Berikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas untuk para klien agar nantinya usaha Anda bertahan lama,” tutup Widi.

Penilaian :

4.5

2 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS