18 November 2017
Penjual Tahu Jadi Juragan Tahu
Dirilis
18 November 2017
Penulis
Daya Tumbuh Usaha
Pengusaha
Jaenal Arifin
Jenis Usaha
Produksi Tahu
Makanan berbahan dasar kacang kedelai ini banyak sekali penggemarnya, dari yang muda sampai dengan yang tua. Makanya pada tahun 1980an Jaenal Arifin merantau ke Makassar untuk melanjutkan usaha sang ayah berkeliling menjual tahu goreng.
Jaenal meyakini usaha penjualan tahu bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarganya. Namun, setelah dihitung, jumlah stok tahu yang akan dijual tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Karena itu, Jaenal memutuskan untuk membuka pabrik tahu pada tahun 2002 dengan modal yang tidak begitu besar.
Hasil produksi Jaenal ini tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri, tetapi juga bagi rekan-rekan seperjuangan yang berdagang tahu keliling dan usaha penggorengan tahu. Ia juga sangat yakin, tahu yang dihasilkan memiliki kualitas jauh lebih enak dibandingkan dengan yang ia ambil untuk dijual kembali. Terbukti, tahu milik Jaenal semakin banyak penggemarnya.
Dibantu Bank
Seiring perkembangan usahanya, hasil produksi tahu Jaenal semakin lama ternyata tidak dapat memenuhi permintaan tahu yang semakin meningkat dari hari ke hari di wilayah Makassar bagian selatan saat itu. Ia pun bingung bagaimana mengatasinya. Awal tahun 2010 Jaenal memberanikan diri mengajukan pinjaman modal usaha ke bank, dengan tujuan membeli lahan untuk membangun pabrik tahu yang lebih besar, juga untuk membeli rumah sebagai tempat tinggal bersama keluarga.
Atas kepercayaan yang diberikan bank, usaha Jaenal semakin berkembang. Ditambah lagi ia pernah mengikuti pelatihan wirausaha mengenai pengelolaan keuangan, terutama dalam melakukan pembukuan yang ia terapkan di usahanya. Hasilnya, produksi tahu Jaenal yang dibantu oleh 8 orang karyawan ini dapat mencetak 300 tahu setiap hari dan meraih keuntungan bersih diatas 3 juta per hari atau 90 juta setiap bulan. Dari keuntungannya itu, ia tidak hanya mengamankan perekonomian rumah tangga, tetapi mampu membeli beberapa sepeda motor dan mobil mewah bagi keluarga.
Kini usaha tahu gorengnya ia serahkan kepada menantunya dan Jaenal lebih memfokuskan dirinya menjalankan usaha pabrik tahu. Harapannya kedua usaha tersebut bisa semakin maju dan berkembang lagi dengan jumlah produksi serta kualitas tahu tetap terjaga agar konsumen tidak berkurang.
Jaenal meyakini usaha penjualan tahu bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarganya. Namun, setelah dihitung, jumlah stok tahu yang akan dijual tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Karena itu, Jaenal memutuskan untuk membuka pabrik tahu pada tahun 2002 dengan modal yang tidak begitu besar.
Hasil produksi Jaenal ini tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri, tetapi juga bagi rekan-rekan seperjuangan yang berdagang tahu keliling dan usaha penggorengan tahu. Ia juga sangat yakin, tahu yang dihasilkan memiliki kualitas jauh lebih enak dibandingkan dengan yang ia ambil untuk dijual kembali. Terbukti, tahu milik Jaenal semakin banyak penggemarnya.
Dibantu Bank
Seiring perkembangan usahanya, hasil produksi tahu Jaenal semakin lama ternyata tidak dapat memenuhi permintaan tahu yang semakin meningkat dari hari ke hari di wilayah Makassar bagian selatan saat itu. Ia pun bingung bagaimana mengatasinya. Awal tahun 2010 Jaenal memberanikan diri mengajukan pinjaman modal usaha ke bank, dengan tujuan membeli lahan untuk membangun pabrik tahu yang lebih besar, juga untuk membeli rumah sebagai tempat tinggal bersama keluarga.
Atas kepercayaan yang diberikan bank, usaha Jaenal semakin berkembang. Ditambah lagi ia pernah mengikuti pelatihan wirausaha mengenai pengelolaan keuangan, terutama dalam melakukan pembukuan yang ia terapkan di usahanya. Hasilnya, produksi tahu Jaenal yang dibantu oleh 8 orang karyawan ini dapat mencetak 300 tahu setiap hari dan meraih keuntungan bersih diatas 3 juta per hari atau 90 juta setiap bulan. Dari keuntungannya itu, ia tidak hanya mengamankan perekonomian rumah tangga, tetapi mampu membeli beberapa sepeda motor dan mobil mewah bagi keluarga.
Kini usaha tahu gorengnya ia serahkan kepada menantunya dan Jaenal lebih memfokuskan dirinya menjalankan usaha pabrik tahu. Harapannya kedua usaha tersebut bisa semakin maju dan berkembang lagi dengan jumlah produksi serta kualitas tahu tetap terjaga agar konsumen tidak berkurang.
