Royal Garden Spa, Kisah Anita Feng Membangun Brand Lokal

Dirilis

11 September 2024

Penulis

Majalah Franchise Indonesia (Mitra Strategis Program Daya Sejak 2014)

Pengusaha

Anita Feng

Jenis Usaha

Pemilik franchise Royal Garden Spa

Sebagai profesional brand management, Anita Feng berkeinginan kuat melahirkan brand lokal kebanggaan Indonesia. Maka sebagai seorang spa-lover, ia membangun Royal Garden Spa. 

Tangan dinginnya terbukti ampuh. Royal Garden Spa kini berkembang menjadi waralaba dan mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai lembaga.
Bagaimana kisah Anita Feng membangun Royal Garden Spa?

 

Mulai bisnis sesuai minat

Meski merupakan spa-lover, Anita justru memilih bisnis katering, ketika ia memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis pertama kali. Bisnis tersebut terus dilakoninya di sela-sela waktunya sebagai profesional yang tengah meniti karir cemerlang sebagai brand management di perusahaan multinasional di Jakarta. 

"Kebetulan saya waktu itu menjadi profesional sebagai brand management. Karena saya senang mengelola brand. Sebelumnya saya trainer, pernah sebagai brand marketing termuda, head manager termuda, kemudian orang nomor satu marketing di perusahaan multinasional kurir logistik," ujar Anita Feng, ST, MM. 

Lalu tahun 2010 ia merambah ke bisnis spa, sesuai ketertarikannya, dengan mendirikan Royal Garden Spa di Jakarta Selatan. Menurutnya, spa premium harganya sangat mahal, bisa mencapai Rp700 ribu per treatment. Apalagi untuk dirinya yang dalam seminggu bisa dua kali treatment spa. Kalau memilih spa ekonomis pun terkadang ada risiko iritasi kulit, stafnya tidak berseragam atau outletnya berisik sehingga nampak kurang rapi dan tidak nyaman. Karena itu, Anita melihat peluang bahwa bisnis spa harus dikelola secara professional.

Anita Feng sendiri memulai bisnis Royal Garden Spa dengan modal Rp100 juta untuk biaya sewa ruko dalam setahun. "Karena budget mepet, kita negosiasi bagaimana bila sewa 3 tahun dengan pembayaran 6 bulan sekali, karena di Jakarta Selatan memang sewa mahal. Namun kami bersyukur, outlet kita sudah menguntungkan, kita bisa dapat 8 customer per hari saja, potensi profit sudah bisa lebih dari Rp30 juta perbulan," jelasnya.

Kendati demikian, bukan berarti bisnisnya lancar-lancar saja. Pertama memulai bisnis Anita harus melalui proses uji coba terlebih dahulu. "Seperti bahan baku itu kita melalui proses trial and error, dimana baru kita bisa membuat SOP dan SOM-nya. Namun di setiap proses, kita sudah terlatih untuk terbiasa mencari solusinya, karena saya sudah punya pengalaman mengelola brand di sebuah perusahaan sebelumnya," ujarnya.

Mengusung Royal Garden Spa, Anita ingin memenuhi kebutuhan spa untuk menengah bawah yang menawarkan jasa dan produk premium namun dengan harga terjangkau. Merek Spa ini sudah dilengkapi lebih dari 50 item produk dari bahan aktif alami dan sudah memiliki nomor badan POMnya, lulus uji toksikologi, demartomologi sehingga aman untuk anak di atas satu tahun sekalipun.

"Produk kita sangat lengkap mulai dari body care, beauty center untuk slimming anti-aging, hair removal, hingga perawatan kepala dan kulit rambut. Ada pula hair treatment shampoo, hair spa, masker wajah. Untuk badan, mulai dari massage oil, massage whitening, massage lulur green tea, lulur cokelat dan sebagainya," papar Sarjana S1 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret dengan predikat lulusan tercepat ini.

Royal Garden Spa berkembang dari satu outlet menjadi dua outlet. Saat Royal Garden Spa mendirikan outlet ketiganya, Anita rela memutuskan berhenti dari pekerjaannya meski saat itu karirnya tengah mentereng. Ia ingin fokus mengembangkan Royal Garden dan menjadikannya sebagai bisnis terdepan di bidang kecantikan spa. 

"Usaha katering saya masih jalan namun kini dialihkan kepada pihak ketiga baik SDM-nya maupun peralatannya. Saya pun berhenti sebagai profesional dan benar-benar konsentrasi membesarkan Royal Garden," jelas Sarjana S2 magister management Prasetiya Mulya with Dean's list predicate ini.

 

Melebarkan sayap ke berbagai wilayah Indonesia, capai perhargaan

Tidak terasa, kini Royal Garden Spa sudah berusia 14 tahun dengan 69 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai Jakarta,  Cibubur, Madiun, hingga di Gorontalo, NTT dan daerah lainnya. Bahkan meraih penghargaan bergengsi dengan memenangkan 33 penghargaan tingkat nasional antara lain dari SWA, Bank Mandiri, Prasetya Mulya dan sebagainya.

Tidak sampai di situ, Royal Garden juga kini bergerak di tiga bidang utama yaitu bidang IT, waralaba, dan kontraktor sipil dan interior dimana customernya ada HM Sampoerna Philips Morris, Reksa Medika, L'oreal, Sinarmas, dan deretan perusahaan nasional maupun multinasional lainnya. 

"Saya percaya belajar berenang terbaik adalah langsung terjun ke kolam berenang bukan belajar dari luar kolom berenang. Karena itu begitu memulai bisnis saya langsung terjun ke bisnisnya mulai dari survei lokasi, layout, sambil continuous improvement. Maka dengan mengambil waralaba ini sudah siap SOP dan SOF," tutur Anita Feng. Selain itu, Anita menekankan bahwa ia dan tim mengandalkan one team work bukan one man show

"Kami juga sudah memiliki outlet training center sendiri, memiliki database puluhan ribu sehingga kami bisa broadcast dan engagement dengan customer. Kami juga punya kurikulum sendiri baik ujian lisan maupun tulisan sehingga memastikan training center menjadi profesional terapis," bebernya.

Dalam hal administrasi, Royal Garden Spa punya royal Integrated Resource Planning (IRP) yang dilengkapi dengan HRIS yaitu sistem informasi sumber daya untuk Human Resource, "Sistem kontrol yang terintegrasi membantu semua outlet dan semua sistem," tandasnya.

Sementara untuk pemasaran, Anita Feng percaya dengan the value of Brand itu sendiri bahwa brand kami selalu melakukan continuous improvement, passion for excellence, never give up spirit dan deal dengan cara menjadikan brand dengan value tertinggi. "Sehingga menjadi brand pilihan franchisee. Brand itu berproses yang penting kita konsisten melakukannya," ungkapnya.

 

Bertahan di Masa Pandemi 

Pandemi umumnya dipandang sebagai ancaman bagi banyak para pebisnis. Namun tidak demikian bagi Anita Feng. Ia memandang Pandemi COVID-19 sebagai salah satu takdir yang harus dihadapi. "Saat pandemi kita tidak menyalahkan keadaan, karena kami terbiasa untuk mencari solusi dari waktu ke waktu," ujarnya.

Karena pandemi di awal begitu ketat di Jakarta dan Jawa, katanya, maka ia mencari solusi dengan memanfaatkan membuka outlet- outlet di luar di pulau Jawa. "Sementara di Jakarta kami fokuskan untuk membangun basis online yang kuat, hingga kini basis online ini menjadi penopang outlet-outlet luar pulau Jawa," ungkapnya.

Selepas pandemi Anita Feng semakin leluasa melakukan pergerakan untuk memperkuat dan memperluas pasar Royal Garden Spa di luar negeri. Pasalnya, produk kecantikan Indonesia sudah dikenal luas terutama di Asia. "Untuk kecantikan di Indonesia itu one of the best in the world, waktu kami pameran di Hongkong bersama AFI pengunjung di sana berucap kecantikan terkenal itu Thailand dan Indonesia," katanya.

Rencana kedepan, Anita sedang mempersiapkan ekspansi ke luar negeri terlebih lagi Royal Garden Spa telah mendapatkan penghargaan sebagai waralaba paling siap go global. Untuk dalam negeri, Anita memantapkan diri menjadi pemain waralaba terdepan di bidang kecantikan," tandasnya.

Untuk paket waralabanya, Royal Garden Spa menawarkan paket combo kombinasi body care dan beauty center, juga paket one stop solution kombinasi body care, beauty center dan beauty clinic. "Investasi waralabanya mulai dari harga Rp416 juta," ujar Anita Feng.

Penilaian :

5.0

34 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS