17 November 2017
Sukses Karena Iri
Dirilis
17 November 2017
Penulis
Daya Tumbuh Usaha
Pengusaha
Suwanto Jap
Jenis Usaha
Toko Material Bangunan TB Perdana Jaya
Sekian tahun lalu, Suwanto Jap adalah karyawan di toko bangunan milik kakak kandungnya. Ia bekerja bersama beberapa anggota keluarga lainnya. Tapi, secara terang-terangan Suwanto memendam iri terhadap sang kakak. “Saya iri, kakak saya punya usaha toko bangunan yang penghasilannya bisa menghidupi keluarga besar kami,” kenang Suwanto. Saat itu ia bermimpi, kelak juga bisa mempunyai toko sendiri.
Apa yang terjadi? Tahun 1995, Suwanto keluar dari toko lalu berangkat ke Taiwan untuk bekerja di pabrik barang elektronik. Dan selama di rantau, ia rutin menabung sebagian penghasilannya untuk menjadi modal memulai usaha. Setelah dirasa cukup, akhir 1997, Suwanto memutuskan kembali ke Pontianak. Tapi sayang seribu kali sayang, rencananya membuka toko bangunan kandas karena krisis moneter yang memukul perekonomian Indonesia. Alhasil, ia kembali bekerja untuk sang kakak.
Keinginan Suwanto untuk memiliki usaha tidak pernah hilang. Sampai empat tahun kemudian, bermodal tabungan sebesar Rp300 juta dan pinjaman uang dari sang kakak, mimpi Suwanto terwujud. Ia punya toko sendiri! Tokonya ia beri nama TB Perdana Jaya, dengan harapan, usaha di Jalan Perdana itu akan berjaya hingga turun-temurun. Tak lupa ia mengajak salah satu adik kandung untuk mengurus bagian pemesanan dan kasir, serta seorang keponakan untuk mengurus gudang. Suwanto sendiri bertugas mengantar barang pesanan ke pelanggan.
Waktu berlalu, TB Perdana Jaya terus berkembang. Tahun 2012, Suwanto mengajukan pinjaman modal usaha ke bank dan mendapat Rp500 juta. Modal itu ia maksimalkan untuk membayar sewa tempat usaha dan membeli lebih banyak stok serta variasi barang. Hasilnya, omset usaha meningkat dari Rp300 juta per bulan menjadi menjadi Rp600 juta per bulan, dengan nilai stok barang Rp1,5 milyar. Jumlah karyawan juga bertambah menjadi 7 orang. Bahkan, ia bisa memiliki 1 unit pickup dan 1 unit truk sebagai kendaraan operasional. Di kemudian hari, ia juga berhasil menularkan rasa iri kepada adik yang membantunya merintis usaha. Sang adik akhirnya bisa membuka toko sendiri.
Suwanto percaya, keberhasilannya adalah buah manis dari rasa iri yang positif. Maka itu ia menyarankan, jadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi meraih mimpi. Nah, jika Suwanto terinspirasi karena kesuksesan kakak kandungnya, inspirasi Anda, siapa?
Apa yang terjadi? Tahun 1995, Suwanto keluar dari toko lalu berangkat ke Taiwan untuk bekerja di pabrik barang elektronik. Dan selama di rantau, ia rutin menabung sebagian penghasilannya untuk menjadi modal memulai usaha. Setelah dirasa cukup, akhir 1997, Suwanto memutuskan kembali ke Pontianak. Tapi sayang seribu kali sayang, rencananya membuka toko bangunan kandas karena krisis moneter yang memukul perekonomian Indonesia. Alhasil, ia kembali bekerja untuk sang kakak.
Keinginan Suwanto untuk memiliki usaha tidak pernah hilang. Sampai empat tahun kemudian, bermodal tabungan sebesar Rp300 juta dan pinjaman uang dari sang kakak, mimpi Suwanto terwujud. Ia punya toko sendiri! Tokonya ia beri nama TB Perdana Jaya, dengan harapan, usaha di Jalan Perdana itu akan berjaya hingga turun-temurun. Tak lupa ia mengajak salah satu adik kandung untuk mengurus bagian pemesanan dan kasir, serta seorang keponakan untuk mengurus gudang. Suwanto sendiri bertugas mengantar barang pesanan ke pelanggan.
Waktu berlalu, TB Perdana Jaya terus berkembang. Tahun 2012, Suwanto mengajukan pinjaman modal usaha ke bank dan mendapat Rp500 juta. Modal itu ia maksimalkan untuk membayar sewa tempat usaha dan membeli lebih banyak stok serta variasi barang. Hasilnya, omset usaha meningkat dari Rp300 juta per bulan menjadi menjadi Rp600 juta per bulan, dengan nilai stok barang Rp1,5 milyar. Jumlah karyawan juga bertambah menjadi 7 orang. Bahkan, ia bisa memiliki 1 unit pickup dan 1 unit truk sebagai kendaraan operasional. Di kemudian hari, ia juga berhasil menularkan rasa iri kepada adik yang membantunya merintis usaha. Sang adik akhirnya bisa membuka toko sendiri.
Suwanto percaya, keberhasilannya adalah buah manis dari rasa iri yang positif. Maka itu ia menyarankan, jadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi meraih mimpi. Nah, jika Suwanto terinspirasi karena kesuksesan kakak kandungnya, inspirasi Anda, siapa?