29 Juli 2021
Dirilis
Penulis
Tim Penulis Daya
Berdasarkan data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), pada masa Pandemi Covid-19, investasi mengalami penurunan pertumbuhan di tahun 2020. Walaupun mengalami penurunan pertumbuhan karena pengaruh Pandemi, Indonesia masih cukup baik untuk berinvestasi. Bahkan Indonesia masih dipercaya beberapa negara asing untuk berinvestasi, diantaranya Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Pada masa Pandemi COVID-19, uniknya adalah minat investasi pada kaum muda milenial Indonesia justru meningkat hingga 2x lipat. Ada yang berinvestasi dengan paham ilmunya, ada juga yang hanya mengikuti tren atau rekomendasi dari teman atau kenalan.
Untuk meminimalisir risiko kegagalan dalam berinvestasi, selain harus mengetahui jenis investasi untuk pengembangan bisnis, Anda juga harus tahu hal apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam berinvestasi
Berikut adalah Hal-hal yang menyebabkan investasi gagal:
1. Tidak Memiliki Tujuan Yang Jelas
Dalam memulai investasi, investor memerlukan tujuan yang jelas. Tentukan apa yang ingin Anda capai dari berinvestasi.
Mengumpulkan Rp50.000.000 untuk dana pendidikan perguruan tinggi anak atau Rp500.000.000 untuk pensiun pada usia 60 adalah contoh sasaran yang tepat.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, maka investor dapat mengukur periode (jangka waktu) dalam mengumpulkan dana dan menggunakan jenis produk investasi apa yang tepat untuk mencapai tujuan finansial yang diinginkan.
2. Membeli Produk Yang Tidak Anda Pahami dengan Baik
Untuk menghindari penyebab gagalnya dalam berinvestasi, Anda harus mengenali dengan baik jenis-jenis produk investasi yang Anda akan beli.
Misalnya, Anda berinvestasi saham. Sebelum membeli, Anda harus paham terhadap produk yang Anda beli, baik saham, reksadana, unit link, dan lainnya, termasuk perusahaan yang akan mengelola dana Anda. Dengan demikian, Anda akan memahami ketika menerima laporan investasi yang Anda tanamkan.
Hal ini juga berlaku jika Anda berinvestasi pada sebuah bisnis riil. Prinsipnya adalah jangan berinvestasi, kecuali Anda sudah memahaminya dengan baik.
3. Fokus Jangka Pendek & Tidak Sabar
Dalam beberapa kasus yang terjadi, khususnya para investor pemula, mereka hanya fokus mendapatkan keuntungan jangka pendek. Sehingga investor yang merasa tidak sabar, akan memutuskan menarik investasinya.
Contohnya, ada investor yang baru mulai 3-6 bulan, sudah ingin mendapatkan hasil keuntungan 2x lipat dan sebagainya.
Dalam berinvestasi, yang harus Anda pahami yaitu, keuntungan yang akan didapat, tidak bisa secara instan. Hal ini berlaku untuk semua jenis investasi yang Anda tanamkan, baik bisnis riil, saham, reksadana, obligasi, maupun investasi lainnya. Anda harus sabar dalam mendapatkan hasil yang diharapkan.
Oleh Karena itu, sebagai investor, Anda harus mengetahui berapa waktu ideal Anda untuk meraih keuntungan dari investasi yang sedang Anda tanamkan. Jika pada periode tersebut Anda tidak mendapatkan keuntungan sesuai harapan, maka Anda harus berfikir ulang, apakah Anda lanjut investasi atau berhenti dan memindahkan modal investasi Anda ke portofolio investasi lainnya.
4. Tergesa-Gesa dalam Mengambil Keputusan & Hanya Mengikuti Tren
Dalam beberapa kasus, kesalahan investor pemula adalah banyak yang memiiki semangat dan antusiasme yang tinggi, tapi tanpa disertai pertimbangan yang matang dalam keputusan investasi. Bahkan ada, ada sebagian orang yang hanya akan berinvestasi ketika produknya jika sudah berkinerja baik.
Misalnya, jika jenis saham tertentu nilainya dua kali lipat atau tiga kali lebih tinggi harganya. Kebanyakan orang akan mengincarnya, tanpa mempelajari lebih jauh tentang risiko, profil perusahaan pengelola dan lain-lain. Terlalu percaya diri dalam mengambil risiko besar tanpa tahu cara minimalisir risiko, dapat menyebabkan kegagaln investasi.
5. Terlalu Fanatik Pada Brand/ Perusahaan Tertentu
Pada beberapa kasus, jika seorang investor sudah terlanjur fanatik atau cinta terhadap suatu brand atau perusahaan, maka investor tersebut sulit melirik peluang investasi di perusahaan lainnya. Padahal, di saat perusahaan yang Anda pilih untuk berinvestasi tidak lagi menguntungkan sesuai yang dijanjikan, maka segeralah mencari peluang investasi di perusahaan lainnya.
Jadi sebaiknya Anda tidak terlalu fanatik terhadap suatu brand atau perusahaan dalam berinvestasi. Karena prinsip berinvestasi yaitu mendapatkan keuntungan maksimal.
6. Tidak Melakukan Diversifikasi Investasi
Untuk menghindari risiko kerugian pada satu instrument investasi, maka para investor disarankan untuk mengalokasikan dana investasinya ke berbagai sector utama dengan tujuan membagi risiko ke berbagai instrument investasi nya.
7. Menggunakan Seluruh Uang Tabungan untuk Investasi
Kesalahan para investor pemula yang paling berbahaya dalah menggunakan semua uang simpanan tabungan untuk investasi tanpa menyiapkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak.
Untuk itu, siapkan anggaran khusus untuk invetasi yang tidak mengganggu simpanan/ tabungan dan dana kebutuhan sehari-hari. Selalu gunakan dana yang memang dialokasikan khusus untuk investasi
Dengan contoh sebagai berikut:
• 50 % untuk kebutuhan pokok (cicilan, sewa rumah, belanja bulanan dan tagihan rutin lainnya)
• 30 % untuk kebutuhan lifestyle (belanja, liburan dan linnya)
• 20 % untuk investasi, asuransi dan menabung
Setelah mengetahui penyebab kegagalan dalam investasi di atas, dalam berinvestasi jangan lupa menjalankan prinsip investasi yang baik yaitu :
1. Buat perencanaan investasi yang matang
2. Pantau aset investasi Anda
3. Pahami tujuan investasi adalah untuk masa depan
4. Persiapkan kondisi keuangan yang sehat dan pengelolaan keuangan yang baik
5. Pahami risiko setiap produk investasi, nikmati manfaat
6. Memilih produk investasi sesuai dengan kebutuhan jangka waktu investasi
Dengan mengenali faktor penyebab kegagalan investasi di atas, semoga kini Anda semakin waspada dan dapat terhindar dari kegagalan dalam ber investasi.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan pakar perencana keuangan dari Daya.id seputar masalah investasi ini. Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga! Selamat Berinvestasi!
Sumber:
Diolah dari Berbagai Sumber
Ardhan Ashary Nasution
20 December 2023
Keren ??
Balas
.0
Serise Yan Royaperdana
24 November 2023
?
Balas
.0