Dirilis

19 November 2023

Penulis

Linda Budiyarti

Penjualan merupakan salah satu kunci berlangsungnya suatu bisnis. Apalagi bagi Anda seorang pengusaha yang sedang memulai bisnis, meningkatkan penjualan menjadi hal yang paling penting bukan? Tidak hanya sekedar meningkatkan penjualan, namun Anda juga perlu memastikan penjualan Anda dapat menghasilkan keuntungan bersih (net profit) sebesar-besarnya untuk membuat bisnis Anda semakin berkembang. Lalu, bagaimana cara meningkatkan penjualan? Salah satu cara agar Anda dapat meningkatkan penjualan adalah dengan membuat proyeksi penjualan yang terukur.

Proyeksi penjualan yang terukur adalah membuat prediksi atau estimasi yang dilakukan dengan mengukur berbagai faktor yang berkaitan dengan penjualan, seperti harga pokok penjualan, jumlah penjualan, pendapatan yang ingin dihasilkan, dan keuntungan bersih yang ingin Anda dapatkan. Ada banyak manfaat yang akan Anda dapatkan dengan melakukan proyeksi penjualan yang terukur, diantaranya adalah:

  1. Anda akan lebih mudah dalam mengambil keputusan.
  2. Anda akan lebih mudah dalam membuat tujuan yang jelas.
  3. Anda akan lebih mudah membuat perencanaan anggaran yang jelas.
  4. Anda akan lebih mudah memahami layanan konsumen yang akan Anda tawarkan.
  5. Anda akan lebih mudah melakukan evaluasi terhadap kinerja penjualan Anda.


Banyak bukan manfaat dari membuat proyeksi penjualan? Berikut ini beberapa tips untuk memudahkan Anda dalam membuat proyeksi penjualan yang terukur.

Baca juga: Pengertian Bisnis Plan Beserta Manfaat dan Cara Kerjanya

 

Tips Membuat Proyeksi Penjualan 

Berikut ini tips membuat proyeksi penjualan yang terukur.

 

1.    Membuat Database atau Laporan Penjualan


Hal pertama yang perlu Anda lakukan dalam membuat proyeksi penjualan yang terukur adalah memiliki database atau laporan penjualan bisnis. Database atau laporan berupa pencatatan aktivitas penjualan yang rapih dan detil akan sangat memudahkan Anda dalam membuat strategi bisnis, salah satunya proyeksi penjualan. 

Pengukuran estimasi penjualan dapat Anda lakukan dengan menggunakan data riwayat penjualan Anda. Proyeksi penjualan yang Anda buat akan bergantung pada seberapa banyak data riwayat penjualan yang Anda miliki. Semakin banyak, biasanya pengukuran estimasi akan semakin akurat. 

Contoh database atau laporan penjualan yang dapat Anda gunakan:


Catatan: faktor penjualan yang diukur dapat menyesuaikan kebutuhan bisnis Anda.

Baca juga: Tips Cara Membuat Laporan Keluar Masuk Barang

 

2.    Mengidentifikasi Faktor Penjualan dan Evaluasi Kinerja Penjualan

Ketika Anda sudah mempunyai database atau laporan penjualan yang rapih dan detil, Anda dapat memahami faktor penjualan dan kinerja penjualan Anda. Misalnya kanal penjualan yang dapat mendongkrak penjualan, kanal penjualan yang retensinya paling tinggi, biaya penjualan paling rendah, dan lain-lain. Dengan memahami faktor dan kinerja penjualan, Anda akan semakin mudah membuat proyeksi penjualan kedepannya. 

Baca juga: Cara Evaluasi Kinerja Perusahaan

 

3.    Memahami Kondisi Pasar dan Tren


Sebagai seorang pengusaha, penting bagi Anda memahami kondisi pasar dan tren. Hal ini untuk mengetahui posisi bisnis Anda diantara para kompetitor dan relevansi bisnis Anda dengan kebutuhan pasar. Selain itu, kondisi pasar dan tren dapat menjadi faktor yang dapat Anda pertimbangkan saat membuat proyeksi penjualan. Misalnya saat ini lebih banyak orang melakukan pembelian dari sosial media atau market place. Anda dapat mempertimbangkan hanya menggunakan dua kanal ini saja. Atau, Anda tetap memerlukan kanal penjualan secara langsung untuk meningkatkan kelekatan bisnis Anda dengan para konsumen. Nah, semua ini dapat Anda ketahui dengan memahami kondisi pasar dan tren serta laporan penjualan Anda.

 

4.    Menentukan Tujuan Penjualan

Langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah membuat tujuan penjualan yang jelas. Salah satu cara membuat tujuan yang jelas adalah dengan menggunakan metode SMART, yaitu:

  1. Specific (Spesifik): Anda mempunyai tujuan penjualan yang spesifik, misalnya peningkatan keuntungan bersih sebesar 20%.
  2. Measurable (Terukur): tujuan Anda dapat diukur dengan jelas.
  3. Achievable (Dapat Dicapai): tujuan Anda sesuai kapasitas optimal yang Anda miliki.
  4. Relevant (Relevan): tujuan Anda sesuai dengan kondisi.
  5. Time Bound (Batasan Waktu): tujuan Anda mempunyai batasan waktu yang jelas.


 

5.    Membuat Beberapa Alternatif Proyeksi Penjualan

Dalam membuat proyeksi penjualan, sebaiknya Anda tidak hanya membuat satu saja. Buatlah beberapa proyeksi penjualan dengan estimasi terbaik hingga terburuk. Sehingga jika proyeksi penjualan yang terbaik tidak dapat Anda jalankan, Anda dapat mengambil keputusan untuk mengubah strategi penjualan Anda ke proyeksi yang lainnya dengan cepat.

Nah, cukup mudah bukan membuat proyeksi penjualan yang terukur? Jika Anda membutuhkan konsultasi lebih jauh lagi mengenai proyeksi penjualan ataupun hal lainnya, Anda dapat melakukan konsultasi di fitur Tanya Ahli. Anda hanya perlu daftar dan login untuk menikmati semua layanan yang diberikan oleh website daya.id. Akses website daya.id sekarang juga untuk merasakan pengalaman yang bermanfaat untuk perkembangan bisnis Anda.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

17 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Serise Yan Royaperdana

13 Desember 2023

👍

Balas

. 0

Serise Yan Royaperdana

12 Desember 2023

👍

Balas

. 0

Sonia Rahelga

08 Desember 2023

Terima Kasih untuk artikel ini, semakin menambah wawasan saya.

Balas

. 0

Sonia Rahelga

08 Desember 2023

Terima Kasih untuk artikel ini, semakin menambah wawasan saya.

Balas

. 0

putra astaman

08 Desember 2023

Bagus

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS