Dirilis

21 Agustus 2024

Penulis

Peni hidayah

Biaya bahan baku merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untk menghasilkan suatu produk atau barang yang sifatnya berubah atau tidak tetap sesuai dengan permintaan, penawaran, jumlah pasokan, volume, hingga kondisi pasar.

Pengusaha pembuat kue. Pada usaha ini biaya bahan baku yang termasuk adalah biaya untuk membeli tepung, minyak, tapioka, dan lain sebagainya. Termasuk pula biaya pendukung lainnya seperti biaya untuk angkut maupun penyimpanan dari bahan baku tersebut.

Sehingga bahan baku ini sangat penting karena mempengaruhi kualitas suatu produk yang dihasilkan. Mengetahui biaya bahan baku dapat memudahkan Anda dalam menetapkan harga jual produk Anda. 

 

Cara Menghitung Biaya Bahan Baku

Bagaimana caranya? Simak penjelasan berikut!

 

1.    Jenis Biaya Bahan Baku

Tahap awal Anda harus tahu jenis biaya bahan baku, yaitu:

 

a.    Bahan Baku Langsung

Biaya ini merupakan seluruh anggaran perusahaan yang dikeluarkan untuk pembelian bahan-bahan baku utama yang memunculkan produk hasil akhir.
Besaran biaya bahan baku langsung ini idealnya berkaitan dengan kualitas produk akhir, jadi kemungkinan biaya jenis pertama ini cenderung besar yang dikeluarkan.

 

b.    Bahan Baku Tidak Langsung

Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk bahan lain yang menunjang produksi. Bahan jenis kedua ini tidak secara nyata tampak pada produk akhir yang dihasilkan, namun bisa mempengaruhi kualitas serta berbagai elemen produk akhir yang dibuat oleh perusahaan.

 

2.    Rumus Menghitung Biaya Bahan Baku

Perhitungan biaya bahan baku dilakukan dalam satu periode akuntansi untuk menentukan besarnya modal yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang. Komponenya antara lain saldo awal dari bahan baku, pembelian bahan baku, dan saldo akhir bahan.

Rumusnya:

Biaya Bahan Baku = Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan

Contoh perhitungannya:

Misalkan data yang diperoleh pada usaha Anda:

  • Persediaan awal/saldo awal bahan baku = Rp20 juta
  • Biaya pembelian bahan baku = Rp45 juta + Rp7,5 juta
  • Saldo akhir/nilai penjualan produk = Rp20 juta


Dengan menggunakan rumus perhitungan sebelumnya, maka:

Biaya Bahan Baku = Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan

Biaya Bahan Baku = Rp20 juta + (Rp45 juta + Rp7,5 juta) – Rp20 juta = Rp52,5 juta

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa besarnya biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam satu periode akuntansi yang dihitung tersebut senilai Rp52,5 juta.

 

3.    Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku


Agar mempermudah perhitungan biaya bahan baku, penting bagi Anda mencatat biaya bahan baku. Berikut lima metode mencatat yang bisa Anda pilih:

 

a.    Identifikasi khusus

Metode pertama ada metode identifikasi khusus, yaitu metode dengan memberikan satu tanda khusus pada semua bahan baku di gudang. Pembelian bahan baku dengan cara satuan memiliki perbedaan dari harga bahan baku gudang. Dengan begitu, keduanya harus dipisah agar setiap pemakaian bahan baku dapat diketahui berapa harga pokok per satuannya.

 

b.    Biaya standar

Metode kedua ini harga pokok dicatat pada kartu persediaan dengan besaran harga standar. Harga tersebut nantinya menjadi perkiraan dari harga yang akan perusahaan tetapkan berikutnya. Selain itu, harga standar tersebut biasanya digunakan perusahaan untuk perkiraan anggaran khusus. Dengan metode ini, bahan baku dibebankan pada harga produk standar saat pemakaian.

 

c.    First in first out

Metode ketiga ini menjadikan harga pokok satuan dari setiap bahan baku yang masuk ke gudang. Metode ini bisa digunakan untuk menentukan harga dari bahan baku pada saat bahan baku tersebut pertama kali digunakan.

 

d.    Last in first out

Metode ini kebalikan dari metode ketiga, yakni masuk terakhir keluar pertama. Disini biasanya digunakan perusahaan untuk menentukan besaran harga pokok dari bahan baku untuk dipakai dalam produksi.

Dengan kata lain, harga pokok satuan dari bahan baku yang terakhir masuk gudang akan perusahaan gunakan untuk menentukan besaran harga pokok dari bahan baku yang pertama kali digunakan untuk produksi suatu barang/produk.

 

e.    Rata-rata bergerak

Metode kelima ini memiliki tujuan untuk menghitung harga pokok dari rata-rata barang yang tersedia di gudang mengenai bahan baku. 

Cara menghitungnya dengan membagi besaran total dari harga pokok dalam satuan jumlah yang sama.

Harga pokok atas bahan baku yang sudah digunakan akan dihitung dengan mengalikan jumlah bahan baku yang sudah terpakai dengan harga pokok dari rata-rata per satuan bahan baku yang ada di gudang.

Perhitungan biaya bahan baku merupakan hal yang penting dalam proses produksi karena menjadi salah satu pertimbangan besar dalam penetapan harga produk di pasar, sehingga perusahaan tetap mendapatkan keuntungan dari setiap produk yang terjual. Buat perhitungan dengan cermat agar proses pengadaan bahan baku juga dapat berjalan lancar dan harga yang ditetapkan bisa tepat dan sesuai.

Jika terdapat kendala dalam mengelola keuangan usaha, segera konsultasikan dengan Pengusaha dan Pendamping UMKM di website www.daya.id. Dapatkan juga fitur lainnya serta informasi keuangan secara gratis dengan segera mendaftar Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

8 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

TA Herly Marwanto

01 October 2024

artikelmya kurang mengeksplore hubungan dengan harga jual,..

Balas

. 0

Serise Yan Royaperdana

04 September 2024

.

Balas

. 0

Serise Yan Royaperdana

30 August 2024

Sipp

Balas

. 1

Fando hari susetyo

27 August 2024

Sippp

Balas

. 0

Agung Sihotang

22 August 2024

Tetap semangat dalam berkarya dan usaha terbaik untuk maju bersama.

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS