14 Juli 2024
Dirilis
Penulis
Ari Handojo
Anda pernah mendengar istilah inklusi keuangan kan? Ya, istilah ini memang berhubungan dengan perbankan dan kemudahan akses keuangan untuk seluruh kelas sosial ekonomi, termasuk kelas bawah. Tapi, apa itu sebetulnya istilah inklusi keuangan, dan apa manfaatnya untuk Anda dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lainnya?
Sejarah Inklusi Keuangan
Untuk memahami istilah inklusi keuangan atau financial inclusion, kita mungkin perlu mengetahui sedikit sejarahnya muncul istilah ini.
Istilah inklusi keuangan sudah muncul sejak 2008, yang disebabkan oleh tingginya krisis pada kelompok BOP (bottom of the pyramid) atau kelompok terbawah pada piramida sosial ekonomi. Masyarakat yang masuk pada kelompok ini meliputi, masyarakat berpendapatan rendah, tidak tetap, tinggal di daerah terpencil, disabilitas, buruh yang tidak resmi, dan masyarakat pinggiran yang unbanked.
Pada tahun 2010 di acara Toronto Summit, peningkatan akses keuangan bagi kelompok tersebut dipertegas hingga muncul 9 Principles for Innovative Financial Inclusion sebagai pedoman pengembangan inklusi keuangan yaitu, leadership, diversity, innovation, protection, empowerment, cooperation, knowledge, proportionality, dan framework. Sejak itu, banyak fora internasional yang memfokuskan pada kegiatan inklusi keuangan seperti CGAP, World Bank, dan masih banyak lagi termasuk Indonesia.
Pemerintah Indonesia menargetkan indeks inklusi keuangan hingga 90% di tahun 2024. Untuk mendukung hal itu, peran sektor perbankan dibutuhkan. Sebelum membahas apa peran yang bisa dilakukan oleh bank, Anda perlu memahami apa itu inklusi keuangan, ya.
Pengertian Inklusi Keuangan
Inklusi keuangan adalah konsep yang mencakup akses, penggunaan, dan partisipasi penuh dari individu dan bisnis dalam sistem keuangan. Ini melibatkan memberikan akses kepada semua orang, terutama mereka yang tidak terlayani oleh sistem keuangan formal, untuk menggunakan layanan keuangan seperti rekening bank, pinjaman, asuransi, dan investasi.
Semua kalangan masyarakat dapat mendapatkan akses keuangan dan memahami sektor keuangan, inilah yang dimaksudkan dari inklusi keuangan. Ketika inklusi keuangan sudah baik maka perekonomian akan meningkat pula.
Manfaat Inklusi Keuangan untuk UKM
Terjadinya inklusi keuangan tentunya memberikan banyak manfaat, salah satunya untuk UKM. Manfaat yang diperoleh UKM sebagai berikut:
1. Mudah Mendapatkan Modal
Adanya inklusi keuangan, UKM lebih mudah mendapatkan pembiayaan untuk modal usaha dari lembaga keuangan. Kemudahan ini dapat membantu UKM dapat lebih besar.
2. Peningkatan Pemerataan Ekonomi
Inklusi keuangan memberikan kesempatan semua lapisan dapat mengakses layanan keuangan. Dengan demikian maka pemerataan ekonomi dapat terwujud, maka daya beli masyarakat meningkat. UKM akan berpeluang mengalami peningkatan penjualan.
3. Mendorong Keberlanjutan Usaha
Inklusi keuangan dapat membantu UKM lebih tumbuh dan berkontribusi besar. Kemudahan akses pembiayaan dapat mendorong usaha berkelanjutan.
Peran Bank dalam Inklusi Keuangan bagi UKM
Pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Mereka menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi kemiskinan. Bank memiliki peran utama dalam mendukung pertumbuhan UKM melalui inklusi keuangan. Berikut ini adalah beberapa cara di mana bank dapat mendukung pertumbuhan UKM:
1. Penyediaan Akses ke Layanan Keuangan
Bank dapat membantu UKM dengan menyediakan rekening tabungan, giro, atau deposito. Ini memberikan akses ke sistem pembayaran, memudahkan transaksi bisnis, dan memperoleh keuntungan dari layanan perbankan yang lebih aman dan praktis.
2. Pemberian Kredit
UKM sering menghadapi tantangan dalam memperoleh akses ke kredit. Bank dapat memberikan pinjaman dengan suku bunga yang terjangkau dan persyaratan yang masuk akal kepada UKM yang memiliki potensi pertumbuhan. Ini membantu UKM untuk melebarkan pasarnya, menyiapkan teknologi baru, atau meningkatkan kapasitas produksi.
Baca juga: Bagaimana cara ajukan kredit usaha secara online dengan aman
3. Pendidikan Keuangan
Bank dapat berperan dalam memberikan edukasi keuangan kepada pemilik UKM. Ini termasuk memberikan pengetahuan tentang manajemen keuangan, perencanaan bisnis, investasi, dan pengelolaan risiko. Pendidikan keuangan yang baik dapat membantu UKM dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka dan mengambil keputusan yang lebih baik secara finansial.
4. Dukungan Teknologi Keuangan (fintech)
Bank dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi keuangan (fintech) untuk menyediakan solusi keuangan yang inovatif bagi UKM. Misalnya, melalui platform peer-to-peer lending, UKM dapat mengakses pinjaman secara cepat dan mudah tanpa melalui proses yang rumit dan waktu yang lama.
Baca juga: Mengenal peer to peer lending dan manfaatnya untuk meningkatkan aset
5. Pemberian Jaminan dan Penjaminan
Bank dapat memberikan jaminan atau penjaminan kepada UKM yang membutuhkan pinjaman. Ini membantu mengurangi risiko bagi bank dan membuat UKM lebih mudah memperoleh akses ke kredit. Dalam mendukung pertumbuhan UKM, bank juga perlu memperhatikan kualitas layanan, biaya yang terjangkau, dan menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan UKM.
Kolaborasi antara bank, pemerintah, dan lembaga keuangan lainnya juga diperlukan untuk menciptakan ekosistem inklusi keuangan yang kuat dan berkelanjutan bagi pertumbuhan UKM.
Temukan berbagai informasi menarik dan update seputar dunia usaha di Daya.id. Segera daftarkan diri Anda di sini secara gratis dan manfaatkan fitur Tanya Ahli di daya.id untuk menanyakan yang ingin didiskusikan.
Sumber:
Berbagai sumber
Fando hari susetyo
05 August 2024
Waow sippp
Balas
.0
Welis Melia
30 July 2024
Terimakasih informasinya
Balas
.0
Annisa
29 July 2024
Dapat ilmu baru nih banyak baca artikel
Balas
.0
Daud
29 July 2024
Jadi referensi nih buat besok besok
Balas
.0
Anton Saeryana
25 July 2024
Informasi yang sangat bermanfaat
Balas
.0