Dirilis

17 November 2023

Penulis

Ziyad Muhammad Imani (Mahasiswa SB IPB)

Pernahkah Anda kesulitan untuk mengatur keuangan usaha? Pernahkah Anda tidak sengaja menggunakan dana usaha Anda untuk keperluan pribadi? Apabila iya, maka itu merupakan ciri-ciri kondisi keuangan usaha yang buruk. 

Salah satu penyebab banyaknya usaha mengalami kebangkrutan adalah pengelolaan keuangan yang buruk, seperti tercampurnya rekening usaha dengan rekening pribadi.

Memangnya apa aja sih dampak jika rekening bisnis dan pribadi tercampur? Salah satu kemungkinan yang dapat terjadi adalah ketika Anda membelanjakan uang untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari serta membeli keperluan untuk usaha, Anda akan kebingungan menghitung berapa banyak uang yang sudah keluar. Ditambah lagi jika Anda memang seorang yang sulit menahan diri ketika tertarik membeli sesuatu. Bisa-bisa, modal usaha Anda akan tergerus sampai tidak lagi mampu menopang keberlanjutan bisnis. Anda pasti tidak ingin hal itu terjadi, kan?

Baca juga: Tips agar Keuangan Usaha Anda Tidak Bocor dan Merugi

Mungkin Anda juga belum tahu, bahwa rekening bank untuk pribadi dan usaha juga umumnya memiliki biaya yang berbeda. Kebanyakan rekening khusus bisnis menawarkan banyak sekali layanan dan keuntungan seperti biaya admin yang rendah serta limit transaksi yang jauh lebih tinggi. Jadi, jika Anda masih menggunakan rekening pribadi untuk keperluan usaha Anda, artinya Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keunggulan tersebut. Sayang sekali bukan?

 

Tips Memisahkan Rekening Pribadi dan Usaha

Untuk mencegah dampak buruk percampuran rekening menimpa Anda, di sini kita akan belajar bersama mengenai tips memisahkan rekening keuangan usaha dan dengan rekening pribadi atau keluarga Anda. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

 

1. Buat Rekening Bank Terpisah untuk Keperluan Usaha dan Pribadi

Rekening yang terpisah dapat membantu Anda menghitung dengan mudah pengeluaran atau pemasukan dari usaha tanpa perlu khawatir tercampur dengan transaksi pribadi. Kemudian Anda juga dapat membuat laporan pemasukan dan pengeluaran usaha langsung dari mutasi rekening khusus usaha, sehingga tidak perlu menghitung ulang transaksi yang sudah dilakukan. Selain itu, Anda bisa memanfaatkan layanan dan privilege (keuntungan) khusus untuk pemegang rekening khusus bisnis dan perusahaan, seperti kemudahan mengakses layanan pemodalan oleh pemerintah, bank, maupun investor. Di samping itu, limit transaksi yang disediakan juga lebih tinggi disbanding rekening pribadi.

 

2. Buatlah Gaji untuk Diri Anda Sendiri, dan Disiplin dengan Jumlah yang Ditetapkan

Sebagai pemilik usaha, Anda berhak mendapatkan sebagian dari hasil keuntungan usaha Anda untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tentukan dengan bijak jumlah pemasukan pribadi yang ingin Anda ambil dari usaha Anda, dan disiplin lah dengan angka tersebut. Jangan mengambil melebihi apa yang Anda tentukan. Dengan begitu, Anda dapat menghindari perilaku boros dan konsumtif sekaligus melindungi keuangan usaha Anda.

 

3. Lakukan Perhitungan Pengeluaran yang Detail

Seringkali pemilik usaha tidak memiliki rancangan biaya dan batas anggaran yang jelas ketika menggunakan uang dari rekening usaha mereka, sehingga kemungkinan besar dapat mengeluarkan uang lebih lebih banyak dari pemasukan tanpa disadari. Hindari hal itu dengan menghitung pengeluaran dan pemasukan usaha secara detail. Selain itu pertimbangkan juga jumlah keuntungan yang dapat disimpan di rekening perusahaan atau diambil untuk keperluan pribadi dan gaji karyawan.

 

4. Rutin Berkonsultasi dengan Ahli Usaha dan Perencana Keuangan

Sebagai pemilik usaha, ada kalanya kita kesulitan meluangkan waktu untuk belajar mengenai manajemen keuangan serta menganalisis apakah kondisi keuangan usaha dan pribadi kita berada dalam skala yang aman atau berbahaya. Oleh karena itu, Anda dapat berkonsultasi secara gratis dari para ahli yang sudah lama terjun di dunia usaha. Mereka dapat membantu mencari solusi atas masalah keuangan usaha Anda. Mulai sekarang Anda dapat mengajukan konsultasi tanpa biaya apapun dengan fitur Tanya Ahli di web Daya.id.

 

5. Pisahkan Bukti dan Nota Transaksi Belanja atau Pembelian

Ketika Anda membeli bahan-bahan keperluan usaha dan kebutuhan pribadi, cobalah untuk memisahkan bukti transaksi belanja antara keduanya. Dengan begitu, penyusunan laporan keuangan usaha Anda akan berjalan lebih mudah dan transparan.

Memisahkan keuangan bisnis dan pribadi dapat membantu mencegah potensi konflik kepentingan antara bisnis dan individu, tips di atas akan membantu Anda memastikan bahwa pengeluaran usaha dikategorikan dengan benar, dan memudahkan akuntabilitas (pertanggung jawaban). Pengelolaan keuangan bisnis adalah tugas yang krusial untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan Anda. 

Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat meminimalkan risiko finansial dan memastikan bahwa arus kas bisnis dan pribadi Anda dalam kondisi sehat. Mulai sekarang, yuk atur keuangan usaha dan pribadi Anda dengan benar! Jika Anda butuh saran lebih lanjut, silakan kunjungi Tanya Ahli. Daftarkan juga diri Anda untuk akses penuh ke seluruh fitur Daya.id, gratis.

Sumber:

Artikel : berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.9

7 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Anaf setyo radite

28 April 2024

Bermanfaat

Balas

. 0

Khairunnisa

23 November 2023

informasi yang sangat bermanfaat

Balas

. 0

Ayu Rahmawati

21 November 2023

wah sangat bermanfaat, kak.. dulu saya juga pernah bisnis tapi ga misahin rekeningnya, ujung\"nya malah jadi overreward dengan jajan dari duit bisnis padahal bukan profit bersih wkwk

Balas

. 0

Ferri kurniawan

17 November 2023

👍

Balas

. 0

Ardhan Ashary Nasution

17 November 2023

Terima Kasih informasi nya keren 👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS