Dirilis

06 Agustus 2024

Penulis

Madyaning Sekar Nuricha Pramesti

Usaha peternakan setiap hari menghasilkan limbah padat, gas, dan cair. Limbah ini perlu dikelola karena dapat merugikan lingkungan dan manusia. Dampak sektor peternakan ini beragam, yang paling berbahaya adalah perubahan iklim. 

Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan bahwa sektor peternakan memberikan kontribusi 18% untuk emisi gas rumah kaca, sekitar 7.516 juta ton CO2 dilepaskan. Belum lagi limbah cair dan padat yang dapat menyebabkan kontaminasi air yang berbahaya bagi manusia.

Daripada limbah ini menimbulkan banyak kerugian, lebih baik diubah menjadi produk yang bernilai ekonomis yang dapat menunjang bisnis Anda dan bermanfaat bagi manusia. Bagaimana caranya? Simak artikel ini secara lengkap dan dapatkan tips mengelola limbah ternak menjadi bernilai ekonomis dengan konsep circular economy.

Baca juga: Waspada peran gas rumah kaca dalam perubahan iklim global

 

Apa itu Konsep Circular Economy?


Banyak dari peternak Indonesia yang belum mengelola limbah secara optimal. Padahal limbah peternakan yang dimanfaatkan dengan benar mampu mendatangkan nilai ekonomi. Limbah peternakan yang dianggap sampah dengan konsep circular economy dapat meminimalkan biaya usaha bahkan menjadi ladang sumber pendapatan lain atau bisnis baru yang menguntungkan. 

Circular economy (CE) atau ekonomi siklus secara sederhana dapat dibayangkan bahwa rantai produk yang berbentuk circular atau tidak putus. Tidak ada produk yang dibuang atau biasa disebut zero waste. Tidak ada sampah yang tersisa dengan mendorong tindakan penggunaan kembali. CE ini berfokus pada pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, di mana komponen materialnya diterapkan 3R (reduce, reuse, recycle).


 

Tips Mengelola Limbah Ternak dengan Konsep Circular Economy

Anda dapat membayangkan pada konsep CE yang menjadi raw materials yaitu limbah peternakan yang kemudian dikelola secara berkelanjutan seperti tips berikut ini: 

 

1.    Memisahkan dan Mengelompokkan jenis limbah

Langkah awal yang perlu Anda lakukan adalah memisahkan limbah berdasarkan jenisnya. Pemisahan ini memudahkan proses pengelolaan agar lebih efisien. Pisahkan limbah padat seperti kotoran hewan, limbah cair seperti urine dan pisahkan juga limbah lainnya seperti sisa pakan.

 

2.    Memetakan Pengolahan Limbah

Setelah limbah dipisahkan maka petakan pengelolaan limbahnya. Tentukan proses pengolahan limbah berdasarkan jenisnya. Misalnya limbah padat akan dibuat pupuk organik, biogas, dan briket. Limbah cair dapat diberlakukan penetralan untuk zat yang berbahaya.

 

3.    Memproduksi Produk Baru dari Limbah

Disinilah saatnya Anda dapat mengubah limbah menjadi suatu produk lain yang bermanfaat dan berdaya jual. Sebaiknya untuk memproduksi produk, Anda perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti dinas atau lembaga terkait, para peternak atau pelaku usaha lain yang mendukung penciptaan produk. Produk yang dihasilkan nantinya dapat membantu usaha peternakan Anda sekaligus membuka usaha baru.

 

4.    Menjual dan Mendistribusikan Produk

Produk yang dihasilkan dapat dijual dan didistribusikan ke konsumen untuk menambah pendapatan usaha. Akan lebih baik pula disampaikan ke retail atau reseller agar melakukan pengumpulan sampah untuk diolah kembali.

 

5.    Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)

Upayakan untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan aman. Produk dapat digunakan kembali dan didaur ulang untuk menghasilkan produk yang lebih berguna. Prinsip 3R pada circular economy limbah peternakan dapat diintegrasikan dengan bidang pertanian lainnya bahkan sektor non-pertanian.

Baca juga: Mendorong bisnis berkelanjutan melalui produksi barang daur ulang
 

6.    Monitoring dan Evaluasi

Langkah ini tidak kalah pentingnya, lakukanlah pengecekan dan evaluasi secara berkala. Pengecekan rutin ini membantu Anda mengetahui bagaimana cara mengelola limbah yang cocok untuk usaha peternakan Anda.

Dengan mengimplementasikan konsep circular economy pada pengelolaan limbah usaha ternak Anda, limbah yang semula dianggap sampah menjadi ladang penghasilan lain bagi Anda. Tidak hanya mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat limbah ternak namun juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi para peternak. Implementasi CE memungkinkan usaha Anda untuk meningkatkan eko-efisiensi sumber daya dan mengefektifkan sumber daya manusia. 

Yuk temukan berbagai tips, informasi dan strategi terbaru tentang dunia usaha di Daya.id. Daftarkan diri Anda segera  di sini  secara Gratis. Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Ahli di daya.id  untuk bertanya dan diskusi lebih lanjut. 

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

7 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ade irma suryani

20 August 2024

Sangat menginspirasi, terimakasih banyak info nya

Balas

. 0

Ade irma suryani

20 August 2024

Sangat menginspirasi, terimakasih banyak info nya

Balas

. 0

Tori Ibnu Sanjaya

13 August 2024

sip

Balas

. 0

Jefri purwo carito

11 August 2024

Terimakasih daya

Balas

. 0

Sania Suaidah

09 August 2024

Terimakasih banyak atas informasinya

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS