Dirilis

21 Agustus 2019

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Search engine dan media sosial kini sudah menjadi channel penjualan yang penting bagi para pebisnis online, baik pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), startup serta corporate besar.

Namun tahukah Anda, bahwa search engine dan media sosial memiliki perbedaan cukup substansial dalam menghasilkan konversi atau awareness bagi pebisnis?

Apakah perbedaan itu? Mari simak beberapa poin berikut ini.
1. Media sosial
Media sosial seperti Facebook dan Instagram sudah menjadi tempat bagi pemilik usaha online menggelar dagangannya. Jaringan yang luas dan banyaknya pengguna, menjadi salah satu alasan pemilik usaha online berjualan di sana. Mungkin salah satunya adalah Anda.

Tapi ketika menjual produk di media sosial, perlu diingat, Anda menjual kepada orang yang sedang tidak mencari atau belum tentu membutuhkan barang yang Anda jual. Bingung? Coba nanti bandingkan dengan penjelasan mengenai search engine di bawah.

Kadangkala mengubah kunjungan (visit) menjadi sebuah transaksi penjualan (conversion to sales) tidak bisa segera terjadi. Sehingga Anda perlu menambahkan unsur ketakutan, impian, dan mendesak (fear, dream, dan urgency) pada iklan (ads), untuk mendorong audiens melakukan pembelian produk.

Selain itu, Anda bisa menjual produk yang bersifat implusif. Yang memiliki arti, calon konsumen bisa membeli produk Anda tanpa rencana sebelumnya. Contohnya, pakaian.

Beberapa survei tentang digital marketing untuk UMKM menyebutkan, bahwa media sosial lebih memiliki manfaat untuk meningkatkan awareness dibandingkan menarik calon konsumen untuk membeli produk yang Anda tawarkan.

Like atau follow di media sosial yang dilakukan oleh siapapun bisa Anda manfaatkan untuk mendapatkan calon konsumen di masa depan.

Pada umumnya jenis produk yang mampu meng-engage calon konsumen dengan baik merupakan produk yang memiliki social object menarik. Social object merupakan bahan pembicaraan antara brand dan calon konsumen.

Tapi, tidak semua brand memiliki social object yang bagus. Misalnya, Anda memiliki jenis bisnis yang bersifat business to business (B2B), yaitu memproduksi atau menjual bijih besi. Tentu saja jenis bisnis ini kurang cocok dilakukan di media sosial.
 
2. Search Engine
Search engine atau mesin pencari seperti Google, Bing, dan Yahoo!, berguna untuk mencari dan mengidentifikasi informasi di dalam database, sesuai dengan keyword (kata kunci) yang dimasukkan oleh pengguna. Database ini berisi alamat dan konten situs-situs tertentu yang ada di world wide web (www) alias di sistem pada jaringan internet.

Ketika seorang pengguna mencari barang yang ingin dia beli, lalu mengetikkan keyword barang tersebut dalam search engine, dia mungkin saja menemukan barang yang dicari dari website Anda. Hal ini disebabkan karena Anda yang menempatkan keyword iklan dalam search engine yang sama dengan keyword yang dicari oleh user. Maka conversion to sales bisa segera terjadi.

Baca juga:
Iklankan Usaha Anda dengan Google Ads, Ini yang Perlu Diperhatiakan

Search engine berbeda dengan media sosial. Jika media sosial mampu menargetkan calon konsumen berdasarkan minat (interest) dan demografi, search engine bekerja dengan menargetkan keyword yang diketikkan di search engine.

Berarti Anda bisa menarget audiens yang memang memiliki niat membeli, dengan cara menarget keyword-keyword tertentu, seperti “jual, beli, murah”.

Search engine kemungkinan besar akan membuat Anda memiliki conversion rate lebih tinggi daripada targeting melalui minat demografi di media sosial.

Tapi, untuk meningkatkan awareness, kegiatan marketing di search engine, seperti iklan berbentuk teks, masih kalah dibandingkan dengan media sosial. Hal itu dikarenakan, iklan di search engine terpaku untuk menarget orang-orang yang mencari keyword di search engine.

Nah, semoga dengan memahami perbedaan karakter search engine dan media sosial di atas, Anda mampu melakukan digital marketing dengan lebih baik.
Selamat Mencoba!

Jika Anda memiliki pendapat lain tentang hal di atas, silakan tulis komentar Anda di bawah ini. Atau jika ada hal yang ingin dikonsultasikan, silakan bertanya kepada digital marketing expert Rhein Mahatma di Tanya Ahli.

Sumber:

Rhain Mahatma

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Nur Anasta Rahmat

Digital Marketing Expert

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS