Dirilis

23 November 2017

Penulis

Majalah Franchise indonesia

Berdasarkan kacamata franchisor, masalah tingginya tingkat suku bunga bank, menurunnya daya beli konsumen serta meningkatnya persaingan merupakan neraka bagi para wirausahawan untuk membuat bisnis baru di Indonesia.

Namun bagi seorang franchisor yang kreatif, dibalik itu selalu ada berbagai peluang. Untuk mengatasi keraguan konsumen dalam memilih suatu produk, diperlukan merek yang sudah terkenal. Begitu juga untuk mengatasi sulitnya struktur permodalan untuk melakukan ekspansi usaha, diperlukan kerjasama atau partnership dengan pihak lain. Kedua cara ini merupakan beberapa keunggulan yang terdapat dalam sistem franchising.

Strategi franchising sebagai salah satu alternatif strategi pertumbuhan, dapat berhasil apabila didukung oleh manajemen dan tim konsultan yang memiliki komitmen untuk memperluas jaringan program franchising. Harus bisa mengidentifikasi keunggulan kompetitif, memilih keungulan kompetitif, dan membuat marketing plan yang kreatif. Namun, dalam menyusun marketing plan harus hati – hati terutama dalam hal:

Temukan positioning yang tepat dengan cara memposisikan produk yang kita miliki. Misal pada atribut – atribut yang bersifat unik, spesifik, memiliki manfaat tertentu serta memposisikan produk untuk kelas pengguna tertentu.

Positioning harus tepat agar menghasilkan persepsi baik oleh customer. Positioning yang tidak jelas akan mengakibatkan kekacauan persepsi di benak konsumen, yang akhirnya konsumen menjadi ragu – ragu.

Strategi memasarkan produk atau jasa dengan pola franchising

1. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif

Pada umumnya konsumen akan memilih produk dan jasa yang memberikan value terbesar pada dirinya. Kunci keberhasilan untuk memenangkan dan mempertahankan pelanggan adalah kerjasama yang harmonis antara franchisor dengan franchisee.

Keunggulan yang dimiliki market leader sering ditiru oleh para penantangnya. Solusinya buatlah produk yang sulit untuk ditiru, berikan layanan yang spesifik, memiliki keahlian yang spesifik, dan memiliki citra yang baik dimata customer.

2. Memilih keunggulan kompetitif

Setelah mengidentifikasi beberapa keunggulan kompetitif yang berpotensi, kita harus memilih keunggulan kompetitif yang akan kita jadikan dasar dalam memenangkan persaingan. Selanjutnya diatas keunggulan kompetitif ini dibangun strategi yang sesuai. Caranya adalah membuat dan mengelola merek secara optimal, meningkatkan frekuensi konsumsi dengan produk substitusi, menggunakan strategi cost leadership, menggunakan strategi diferensiasi, positioning dan fokus pada segmen yang belum dilayani market leader, memberikan program dukungan secara terus menerus kepada franchisee menggunakan push dan pull strategy.

3. Membuat marketing plan yang kreatif

Program ini dibuat secara sistematis untuk mendukung strategi yang telah disusun sebelumnya, yaitu dengan cara memberikan benefit yang jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa yang kita berikan, yaitu:

  1. Memberikan contoh outlet yang berhasil,
  2. Memiliki tim manajemen yang kuat,
  3. Memiliki rencana bisnis yang tepat,
  4. Memiliki merek serta produk dan jasa yang telah dilindungi secara hukum,
  5. Membuktikan keberhasilan mengelola outlet dengan sistem operasional yang excellent,
  6. Memiliki sistem pelatihan yang terencana dengan baik,
  7. Memiliki dukungan program, sistem monitoring, serta evaluasi,
  8. Memiliki dokumen, sistem operasional dan prosedur yang lengkap,
  9. Memiliki jaringan atau networking yang baik dengan para supplier, distributor,
  10. Memiliki kemampuan untuk melakukan riset dan pengembangan secara berkesinambungan.

Sumber:

Majalah Franchise Indonesia

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Rofian Akbar

Pakar Waralaba

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS