Dari Layanan Antar Jadi Outlet-Outlet yang Tersebar di Berbagai Daerah

Dirilis

07 Mei 2025

Penulis

Majalah Franchise Indonesia (Mitra Strategis Program Daya Sejak 2014)

Pengusaha

Iqbal Herawan

Jenis Usaha

Pemilik franchise Burgerax

Burgerax merupakan bisnis kuliner dengan produk utama burger. Bisnis ini didirikan Iqbal Herawan di Yogyakarta 26 September 2014. 

Awalnya Iqbal memilih nama Burger Bergerak untuk bisnisnya, karena saat itu ia hanya melayani penjualan pesan antar akibat keterbatasan modal.
“Waktu itu kita menggunakan media sosial untuk mempromosikan dan menjual produk. Setiap kali ada pesanan masuk, baru kami masak dan kirim pesanannya. Sampai akhirnya punya modal untuk sewa lapak dan fokusnya berjualan di warung, maka namanya kami ganti menjadi Burgerax,” kenang Iqbal. 

 

Membangun Bisnis dengan Menonjolkan Keunggulan Produk, Berani Memulai Sistem Kemitraan

Merintis bisnis tentu bukan hal yang mudah. Iqbal mengakui tantangannya membangun bisnis yang paling terasa adalah ketika berhubungan dengan pelanggan. Misalnya bagaimana memuaskan pelanggan dengan produk dan layanan yang ada, apalagi pelanggan bisa menemukan ratusan merek burger yang lain. Selain itu juga bagaimana memuaskan mitra bisnis, menghadapi tiap background berbeda dari mitra bisnis yang mempengaruhi pandangannya terhadap bisnis.

Menurut Iqbal, hal yang bisa dilakukan adalah menjalin komunikasi aktif yang baik dengan pelanggan maupun dengan mitra, yaitu mengenalkan Burgerax dengan proper dan menonjolkan keunggulannya. “Semua bahan burger kita adalah patty yang menggunakan daging segar yang baru disembelih dari peternak lokal Yogyakarta dan Jawa Tengah, digiling dan olah dengan alat produksi sendiri. Sehingga kebersihan dan kehalalannya bisa terjamin dan tentunya lebih segar dan juicy. Sausnya buatan sendiri. Sehingga kualitas, harga dan rasa bisa terjaga,” jelasnya.  

Makanya Iqbal yakin produknya tidak kalah dibandingkan dengan daging Import. Harga produk yang ditawarkan juga cukup terjangkau yaitu mulai dari Rp12 ribu, Rp15 ribu, Rp18 ribu, Rp25 ribu, hingga Rp45 ribu.    

“Membuat ribuan patty tiap harinya untuk memenuhi kebutuhan outlet-outlet kami menjadi suatu kegembiraan. Ini pula yang membuat kami merasa ada kekuatan, karena tanpa produk yang khas dan unik sulit untuk bisa bersaing. Kedua, SDM juga menjadi support utama bisnis kami. Tanpa SDM yang loyal sulit melakukan operasi. Itulah mengapa kami juga ingin membuat nyaman SDM yang kerja di sini, ada karier yang baik bila memiliki potensi menempati divisi tertentu,” beber Iqbal.

Seiring perkembangan bisnisnya, Iqbal banyak menerima tawaran dan ajakan kerjasama kemitraan. Pada tahun 2016, Iqbal akhirnya memberanikan diri membuka peluang kerjasama bisnis dengan pihak ketiga. Syukurnya, sambutan masyarakat cukup baik dan banyak mitra yang berminat bergabung mengembangkan peluang bisnis Burgerax hingga beberapa outlet mulai tersebar di berbagai daerah. 

 

Jatuh Dihajar Pandemi, Bangkit dengan Strategi Penjualan Online

Ditengah perkembangan yang pesat, menghadapi pandemi COVID-19 menjadi pukulan telak bagi Iqbal. 

“Musibah COVID-19 adalah kondisi yang paling tidak mudah bagi kami. Saat itu penjualan drop. Puluhan mitra memutuskan kemitraan, bahkan terkadang dalam satu hari bisa tidak ada penjualan sama sekali. Akhirnya kita mencoba mengubah strategi dari berjualan offline menjadi online dengan memanfaatkan aplikasi online,” tutur Iqbal.  

Strategi ini rupanya cukup berhasil, omzet Burgerax justru perlahan-lahan meningkat hingga 3-4x lipat dibanding sebelum COVID-19. 

Saat ini, Burgerax memiliki 93 outlet yang tersebar di pulau Jawa dan Kalimantan dan masih akan terus bertambah. Paket kemitraan yang ditawarkan mulai dari Rp15 Juta (khusus Pulau Jawa), sudah all in termasuk booth, alat masak, bahan baku, promo Grand Opening, dan bahkan training tatap muka di lokasi mitra. Sehingga mitra hanya tinggal menduplikasikan saja dan bisnisnya bisa langsung berjalan. 

Menurut Iqbal, peluang bisnis burger kedepannya akan cerah selama masih ada yang suka dengan burger. “Peluangnya sangat terbuka lebar, terlebih saat ini banya sekali bisnis burger lainnya. Sehingga itu membuat effort memperkenalkan apa itu burger yang notabene bukan makanan pokok masyarakat,” jelasnya.

Kedepannya Iqbal ingin membuka outlet sebanyak-banyaknya melalui jalur kemitraan. Ia juga akan membuat inovasi produk sehingga ada rasa dan menu baru di setiap tahunnya. Sementara promosi dan edukasi lewat media sosial akan terus dilakukan, juga bekerja sama dengan lembaga lain untuk membersarkan bisnis franchise di Indonesia, khususnya peluang bisnis burger.

Iqbal Herawan adalah salah satu pebisnis yang sukses membangun bisnis dengan sistem kemitraan. Tertarik mengikuti jejaknya? Konsultasikan dengan pakar franchise di Daya.id agar usaha yang Anda jalankan semakin matang dan sukses.

Baca kisah sukses pengusaha inspiratif lainnya di Daya.id. Yuk daftar dan kunjungi Daya.id sekarang juga!

Penilaian :

4.0

1 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS