15 Januari 2018
Dirilis
Penulis
Majalah Franchise Indonesia
Sebelum membeli hak waralaba, Anda sebagai franchisee (penerima waralaba) kemungkinan penasaran kapan usaha tersebut akan BEP (Break Event Point) alias balik modal. Wajar kok. Karena sebagai pelaku usaha, Anda pasti punya motivasi yang sama seperti pelaku usaha lain, yaitu meriah untung.
BEP dalam usaha waralaba memang harusnya bisa terukur. Bahkan menurut Tung Desem Waringin (TDW), seorang pakar pemasaran, semua usaha waralaba sangat mungkin untuk bisa meraih BEP secara cepat. Tetapi ada beberapa tahapan dan persyaratan yang harus diperhatikan.
#1 Tahap Pertama
Pada tahap ini, pelaku usaha harus mengamati beberapa hal:
a. Usaha yang dijalankan layak tumbuh
Franchisee harus jeli melihat model atau induk usahanya. Jangan hanya percaya pada pernyataan franchisor (pemberi waralaba) kalau usaha tersebut sangat menjanjikan. Sebab ada lho franchisor yang sudah mewaralabakan usahanya padahal dia sendiri belum meraih BEP. Perhatikan juga, jika BEP franchisor diperoleh dari menjual hak waralaba, bukan dari produknya, hal itu bukan bukti usaha tersebut menjanjikan.
Untuk membuktikan sebuah waralaba sudah BEP dan bisa berkelanjutan, usaha tersebut harus berjalan sekitar 4-5 tahun sebelum diwaralabakan.
Menurut TDW, kemungkinan sebuah usaha tidak berhasil di tahun pertama sangat besar. Dari 100 usaha yang muncul, 80% gagal di tahun pertama. Sisanya 20%, itu pun tidak 100% akan berhasil. Dari 20%, 80%-nya akan mati di tahun keempat. Sehingga di tahun kelima, yang bisa berkelanjutan hanya 4%. Di sinilah pentingnya franchisee melihat masa bertahannya sebuah usaha.
b. Amati outlet franchisor seharian
Cara ini untuk melihat bagaimana franchisor menjual produknya dan untuk mengukur tingkat laku atau tidaknya produk yang dimiliki franchisor. Jangan sampai hanya melihat kinerja penjualan produk di atas kertas saja. "Tongkrongin! Jadi harus lebih waspada, tidak sekadar hitungan di atas kertas saja. Lihat juga trend selama 3 tahun, tahan atau tidak," kata TDW.
c. Lihat sistem pemasarannya
Menurut TDW, waralaba yang bagus dan teruji adalah yang grafik ketika memulainya tinggi dan ramai, lalu setelah itu stabil.
#2 Tahap Kedua
Pada tahap kedua, yakni setelah terlanjur beli waralaba. Di sini franchisee bisa melakukan upaya untuk mempercepat BEP. Ada beberapa cara yang disarankan oleh TDW:
a. Revolusi pemasaran
Langkah pertama ini agar usaha ramai diminati konsumen. Dalam melakukan revolusi pemasaran, pelaku usaha harus fokus pada tiga hal, yang jika disingkat menjadi USP, yakni Unlimited Advanted (nilai tambah), Sensational Offer (tawaran yang lebih menggiurkan), Powerfull Promise (memberikan garansi yang luar biasa).
b. Berikan penawaran yang tak bisa ditolak konsumen
Gunakan kata-kata yang berpotensi meningkatkan penjualan Anda, misalnya: gratis, bergaransi, terbukti, solusi, hemat, dan sebagainya.
c. Copywriting yang harus mengena dengan target pasar
Pastikan semua kalimat informasi, penawaran, dan promosi usaha Anda dapat dengan mudah dipahami oleh calon pembeli Anda. Hal itu tentu akan dapat menarik minat untuk membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.
d. Gunakan 12 jurus yang cukup ampuh dan sangat mengena terhadap pasar
Yaitu publikasi media, referensi, endorsement, iklan, direct sales, direct agent, direct mail, house benefesary, telemarketing, joint venture, serta canvasing seperti pameran dan seminar.
Tapi ingat, jika produk waralaba tidak mendukung, sistem pemasarannya tidak jalan, dan penjualnya tidak punya passion, itu akan menjadi kendala bagi usaha yang dijalankan untuk meraih BEP secara cepat.
BEP dalam usaha waralaba memang harusnya bisa terukur. Bahkan menurut Tung Desem Waringin (TDW), seorang pakar pemasaran, semua usaha waralaba sangat mungkin untuk bisa meraih BEP secara cepat. Tetapi ada beberapa tahapan dan persyaratan yang harus diperhatikan.
#1 Tahap Pertama
Pada tahap ini, pelaku usaha harus mengamati beberapa hal:
a. Usaha yang dijalankan layak tumbuh
Franchisee harus jeli melihat model atau induk usahanya. Jangan hanya percaya pada pernyataan franchisor (pemberi waralaba) kalau usaha tersebut sangat menjanjikan. Sebab ada lho franchisor yang sudah mewaralabakan usahanya padahal dia sendiri belum meraih BEP. Perhatikan juga, jika BEP franchisor diperoleh dari menjual hak waralaba, bukan dari produknya, hal itu bukan bukti usaha tersebut menjanjikan.
Untuk membuktikan sebuah waralaba sudah BEP dan bisa berkelanjutan, usaha tersebut harus berjalan sekitar 4-5 tahun sebelum diwaralabakan.
Menurut TDW, kemungkinan sebuah usaha tidak berhasil di tahun pertama sangat besar. Dari 100 usaha yang muncul, 80% gagal di tahun pertama. Sisanya 20%, itu pun tidak 100% akan berhasil. Dari 20%, 80%-nya akan mati di tahun keempat. Sehingga di tahun kelima, yang bisa berkelanjutan hanya 4%. Di sinilah pentingnya franchisee melihat masa bertahannya sebuah usaha.
b. Amati outlet franchisor seharian
Cara ini untuk melihat bagaimana franchisor menjual produknya dan untuk mengukur tingkat laku atau tidaknya produk yang dimiliki franchisor. Jangan sampai hanya melihat kinerja penjualan produk di atas kertas saja. "Tongkrongin! Jadi harus lebih waspada, tidak sekadar hitungan di atas kertas saja. Lihat juga trend selama 3 tahun, tahan atau tidak," kata TDW.
c. Lihat sistem pemasarannya
Menurut TDW, waralaba yang bagus dan teruji adalah yang grafik ketika memulainya tinggi dan ramai, lalu setelah itu stabil.
#2 Tahap Kedua
Pada tahap kedua, yakni setelah terlanjur beli waralaba. Di sini franchisee bisa melakukan upaya untuk mempercepat BEP. Ada beberapa cara yang disarankan oleh TDW:
a. Revolusi pemasaran
Langkah pertama ini agar usaha ramai diminati konsumen. Dalam melakukan revolusi pemasaran, pelaku usaha harus fokus pada tiga hal, yang jika disingkat menjadi USP, yakni Unlimited Advanted (nilai tambah), Sensational Offer (tawaran yang lebih menggiurkan), Powerfull Promise (memberikan garansi yang luar biasa).
b. Berikan penawaran yang tak bisa ditolak konsumen
Gunakan kata-kata yang berpotensi meningkatkan penjualan Anda, misalnya: gratis, bergaransi, terbukti, solusi, hemat, dan sebagainya.
c. Copywriting yang harus mengena dengan target pasar
Pastikan semua kalimat informasi, penawaran, dan promosi usaha Anda dapat dengan mudah dipahami oleh calon pembeli Anda. Hal itu tentu akan dapat menarik minat untuk membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.
d. Gunakan 12 jurus yang cukup ampuh dan sangat mengena terhadap pasar
Yaitu publikasi media, referensi, endorsement, iklan, direct sales, direct agent, direct mail, house benefesary, telemarketing, joint venture, serta canvasing seperti pameran dan seminar.
Tapi ingat, jika produk waralaba tidak mendukung, sistem pemasarannya tidak jalan, dan penjualnya tidak punya passion, itu akan menjadi kendala bagi usaha yang dijalankan untuk meraih BEP secara cepat.
Sumber:
Majalah Franchise Indonesia.
Annisa
30 July 2024
Keren sekali jd dapat ilmu baru
Balas
.0
Daud
22 July 2024
Keren sekali pembahasan materinya sangat realistis
Balas
.0
Febri Puspa Eka Wilujeng
17 July 2024
sangat bermanfaat infonya trimakasih
Balas
.0
Anton Saeryana
15 July 2024
Jalani saja usaha dulu baru pikirin balik modal
Balas
.0
Nawawi
13 July 2024
Sangat bagus sekali
Balas
.0