Dirilis

09 Maret 2024

Penulis

Madyaning Sekar Nuricha Pramesti

Apa perbedaan laporan keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dibanding usaha besar? Ilustrasinya seperti ini. 

Ibu Amira memiliki dua orang putra yang bernama Ucup dan Boni. Ucup masih di bangku SD sedangkan Boni sudah menginjak pendidikan SMA. 

Uang saku Ucup sehari Rp5 ribu. Setiap pulang sekolah, ia selalu menceritakan kepada ibunya, jika uang saku tersebut telah digunakan untuk membeli jajan. Ucup hanya butuh 30 detik untuk bercerita kepada Ibunya. 

Berbeda dengan Boni yang butuh waktu 5 menit untuk bercerita kepada ibu, tentang kegunaan uang sakunya. Ada untuk makan, kuota, bensin, beli buku ujian perguruan tinggi, dan masih banyak lagi. 

Bayangkan jika Ucup adalah UMKM sedangkan Boni adalah usaha besar. Jumlah uang yang mereka miliki serta penggunaannya, memberi gambaran bagaimana laporan keuangan akan berbeda pada setiap skala usaha. Selain itu, ada beberapa hal lagi yang membedakan laporan keuangan UMKM dengan usaha besar. Apa saja perbedaan laporan keuangan dari keduanya? Yuk, simak perbedaan signifikan laporan keuangan UMKM dengan perusahaan besar, seperti berikut ini.

 

Perbedaan Laporan Keuangan UMKM dengan Perusahaan Besar


Laporan keuangan menjadi hal yang paling penting bagi setiap usaha. UMKM maupun perusahaan besar, harus memiliki laporan keuangan. Laporan ini dibuat untuk melihat kesehatan finansial usaha. 

Tentunya laporan keuangan akan berbeda menyesuaikan seberapa besar usaha yang Anda miliki. Laporan keuangan UMKM akan berbeda dengan laporan keuangan perusahaan besar. 

Perbedaan laporan keuangan untuk skala usaha kecil maupun besar memberikan pengetahuan yang menarik, baik untuk pemilik usaha, kreditor, investor ataupun pihak yang berkepentingan lainnya. Meski sama-sama memiliki laporan keuangan tetapi dalam hal pengaturan dan strategi, keduanya memiliki gayanya masing-masing. Mari kita bahas apa saja perbedaan yang dimiliki keduanya.

 

1.    Kompleksitas

UMKM umumnya usaha kecil dengan pemasukan dan jumlah karyawan yang lebih sedikit daripada perusahaan besar. Tentunya laporan keuangan yang dimiliki UMKM lebih sederhana daripada perusahaan besar. Beberapa laporan keuangan antar keduanya ada yang sama seperti laporan laba rugi, neraca, dan cashflow namun terdapat perbedaan kedalaman isi laporan. Pada perusahaan besar, elemen dalam laporan lebih terperinci dan kompleks dibanding laporan yang dimiliki UMKM.

 

2.    Standar dan Kewajiban Hukum

Perusahaan besar dengan UMKM memiliki standar dan kewajiban hukum yang berbeda. Perusahaan berkewajiban memenuhi standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan pemerintahan dan organisasi pengawasan. UMKM tidak berkewajiban memenuhi hal tersebut namun tentunya laporan keuangan yang dimiliki tetap harus teratur agar bisa menggambarkan kesehatan finansialnya. Laporan keuangan yang baik dapat bermanfaat pula untuk menarik investor ataupun ketika mengajukan pinjaman. UMKM dapat mengajukan pinjaman untuk mengembangkan usaha bersama Sahabat Mikro.

 

3.     Analisis Rasio Keuangan

Salah satu kunci perbedaan dari laporan keuangan yang dimiliki perusahaan besar dengan UMKM terletak pada analisis rasio keuangannya. Analisis yang dilakukan UMKM lebih sederhana cukup menonjolkan rasio likuiditas dan profitabilitas sedangkan perusahaan besar lebih terfokus pada rasio seperti Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) yang dapat menunjukkan kinerja secara holistik.

 

4.    Arah Tujuan Pembuatan

Tujuan pembuatan laporan secara besar hampir sama yaitu menunjukkan kesehatan finansial usaha namun dalam konteks ditujukan untuk siapa memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Bagi UMKM laporan lebih cenderung digunakan untuk kepentingan internal terutama pemilik usaha. Laporan digunakan untuk memonitor kinerja usaha. Berbeda dengan perusahaan besar, laporan keuangan juga ditujukan untuk kepentingan eksternal, memberikan informasi kepada investor, kreditor dan pihak lain yang berkepentingan.

 

5.    Pola Akuntansi

Pola akuntansi yang digunakan UMKM cenderung menerapkan pola alur kas. Sedangkan perusahaan besar menggunakan pola akuntansi yang selalu dievaluasi dan terbaru seperti accrual pangkalan akunting. Pola akuntansi yang digunakan dapat mengubah presentasi keuangan dan mengukur kemampuan usaha.

 

6.    Jangka Waktu

Pembuatan laporan keuangan bagi perusahaan besar umumnya dilakukan setiap tahun namun pelaporannya dilakukan setiap kuartal. Sedangkan UMKM rata-rata membuat neraca keuangan tahunan tetapi pelaporannya menyesuaikan kebutuhan saja.

 

7.     Penggunaan Teknologi

Teknologi yang digunakan tentunya berfungsi mempermudah dalam pencatatan dan pelaporan. Bagi UMKM teknologi yang diterapkan lebih sederhana yang terpenting mudah dalam penggunaan sedangkan perusahaan besar tentunya mengadopsi teknologi yang lebih kompleks untuk menganalisis data dan memprediksi usahanya.

Meskipun cukup banyak perbedaan laporan keuangan antara UMKM dengan perusahaan besar tetapi fungsi laporan yang dimilikinya sama-sama ingin melihat gambaran kesehatan finansial usaha. Oleh karena itu membuat neraca keuangan merupakan hal krusial bagi suatu usaha. Penting bagi Anda pula untuk memahami perbedaan dari keduanya ketika ingin meningkatkan usaha dari skala kecil menuju besar. Baik skala usaha besar atau kecil tentu harus membuat laporan keuangan yang memenuhi kriteria baik.

Ingin menemukan berbagai informasi menarik lainnya tentang laporan keuangan usaha? Anda dapat menemukannya di Daya.id. Yuk, segera daftarkan diri anda di sini secara Gratis dan jika Anda membutuhkan panduan laporan keuangan yang tepat Anda bisa secara langsung berdiskusi secara gratis juga dengan menggunakan fitur Tanya Ahli di daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS