No risk no ferari! Demikian prinsip hidup Muhammad Yogi Agustian. Jiwa pengusaha yang tumbuh sejak duduk di bangku SMP, membawa Yogi menekuni dunia wirausaha sampai ia dewasa. Berbagai bisnis dilakoninya mulai jual beli motor, membantu penjualan mobil, kernet bus, karyawan minimarket, bisnis handphone dan sebagainya. Meskipun melalui proses yang sulit, Yogi meyakini risiko menjadi pengusaha adalah jadi kaya, sesuai prinsip hidupnya: no risk no ferari.
Berani Mulai Bisnis dengan Belajar Otodidak dan Dibantu SDM Paham Bidang Bisnis Barbershop
Pada 16 Oktober 2020, dengan modal Rp60 juta Yogi memberanikan diri membuka barbershop yang di beri nama Barbersmart di bilangan Condet, Jakarta Timur. Pengetahuan tentang bisnis barbershop Yogi pelajari secara otodidak dari berbagai sumber seperti dari internet, youtube, dan buku. “Saya senang membaca buku-buku bisnis terutama buku untuk mengembangkan otak kanan, dan buku yang memotivasi untuk take action menekuni dunia usaha,” tuturnya.
Setelah itu, Yogi juga mencari tahu tentang produk dan gaya rambut yang tengah tren untuk mendukung bisnisnya. “Produk seperti powder rambut, pomade, coloring, smoothing dan sebagainya kita sediakan, dan juga kita merekrut karyawan yang mengerti teknik dan tren cukur rambut kekinian.” katanya.
Meski dunia barbershop merupakan hal baru baginya, Yogi yakin bisnisnya akan berhasil berbekal persiapan yang matang, SDM yang paham teknik dan tren model rambut, dan tentunya mental pengusaha yang terlatih sejak remaja. Berbekal persiapan yang matang dan mindset bisnis yang positive, Yogi memiliki mental yang siap untuk mengarungi persaingan bisnis di sektor barbershop. Setelah outlet pertamanya di Condet mneghasilkan keuntungan bersih Rp8 juta perbulan, Yogi membuka outlet kedua di Kp. Dukuh, Jakarta Timur. Outlet-outlet berikutnya pun dengan cepat menyebar di berbagai daerah.
Bisnis Berkembang Saat Membuka Peluang Kemitraan
Saat ini, bisnis barbershop milik Yogi memiliki 54 outlet tersebar di daerah Jakarta, Bekasi, Serang, Balikpapan, hingga Singkawang. Rata-rata outlet membukukan omzet Rp18 juta dengan keuntungan bersih Rp8-9 juta.
“Keuntungan bersih kita Rp4 juta, itu paling kecil. Karena bisnis tidak bisa stabil terus menerus. Rata-rata mitra bisnis mencapai BEP dalam 1,6 tahun. Namun ada juga yang lebih cepat seperti di mitra bisnis Duren Sawit, Jakarta Timur yang BEP dalam waktu 8 bulan,” ujar pria kelahiran Cianjur ini.
Yogi mengatakan, bisnisnya memang dimulai pada tahun 2020 namun berkembang pesat setelah menawarkan peluang bisnis franchise pada tahun 2023 yang merupakan titik balik dan kunci suksesnya.
“Kita menggunakan skema bisnis bagi hasil. Untuk 6 bulan pertama tidak kita pungut royalti atau bagi hasil jadi keuntungan untuk mitra bisnis semua. Baru di bulan ke-7 pembagian hasil 80% untuk mitra dan 20% untuk kami dari profit bersih,” tuturnya.
Tantangan Menghadapi SDM yang Kurang Kooperatif
![]()
Yogi mengakui, faktor SDM sempat menjadi hambatan di bisnis ini, apalagi di awal-awal memulai bisnis. Karyawan sering resign, hair stylist tidak sesuai standar cukur, setoran yang tidak sesuai, korupsi, sampai alat cukur yang dibawa kabur. Semua persoalan tersebut ia hadapi selama 2 tahun tentunya sambil mencari solusi. Berikut ini beberapa hal yang Yogi lakukan dalam menyiasati kendala SDM:
- Memasang CCTV
- Membuat SOP yang ketat
- Cari tahu kontak keluarga karyawan
- Viralkan ke sosmed bila berbuat curang
- Memberi gaji yang pantas agar SDM nyaman
Saat ini Yogi dibantu 39 karyawan dalam mengelola bisnis barbershopnya. Ditengah kesibukannya, ternyata ia masih menyempatkan diri menjalani bisnis lainnya, antara lain bisnis cuci sepatu dan penjualan smartphone. Menurut Yogi, dalam menjalani bisnis tidak boleh ragu-ragu, yang penting yakin dan segera take action. “Take action, jangan cuma omong-omong saja. Fokus ke masa depan untuk mencari uang, agar masa tua bisa menikmati kehidupan lebih baik dan layak,” tukasnya.
Bagi yang ingin menekuni dunia bisnis, pria berusia 27 tahun ini juga menyarankan untuk tidak berhenti belajar. “Belajarlah dari mana saja sumbernya selama itu bisa meningkatkan skill kita. Upgrade terus diri, nanti uang akan nyamperin sendiri bila kita sudah punya value yang bagus,” tutupnya.
![]()
Barbersmart menawarkan 3 paket franchise, yaitu:
- Paket Bronze senilai Rp89 juta untuk ukuran ruko max 15 meter persegi.
- Paket Silver senilai Rp129 juta dengan ruko max 20 meter persegi.
- Paket Gold senilai Rp199 juta dengan ruko max 30 meter persegi.
- Paket autopilot senilai Rp399 juta. Dengan satu admin, mitra bisnis memiliki 5 outlet Barbersmart dengan pembagian 80% untuk mitra bisnis. Dalam pengelolaannya mitra bisnis tidak terlibat dalam bisnis, semua dikerjakan oleh manajemen pusat.
Muhammad Yogi Agustian adalah salah satu pebisnis yang sukses membangun bisnis dengan sistem kemitraan. Tertarik mengikuti jejaknya? Konsultasikan dengan pakar franchise di Daya.id agar usaha yang Anda jalankan semakin matang dan sukses.
Baca kisah sukses pengusaha inspiratif lainnya di Daya.id. Yuk daftar dan kunjungi Daya.id sekarang juga!