Green Nitrogen, Pelopor Bisnis Layanan Nitrogen di Indonesia

Dirilis

10 Juni 2021

Penulis

Majalah Franchise Indonesia, Mitra Strategis Program Daya Sejak 2014

Pengusaha

Adang Wijaya

Jenis Usaha

Pemilik Franchise Green Nitrogen

Green Nitrogen merupakan bisnis layanan nitrogen dan tambal ban milik Adang Wijaya, yang gerainya menjamur di jaringan SPBU Pertamina di Indonesia dan menjadi pelopor di bidangnya. Seperti apa kisahnya?

Sebagai orang yang memiliki latar belakang pendidikan sekolah Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, ia tidak ingin hanya pandai memberikan nasihat dan jasa konsultasi bisnis saja, tapi juga bisa membuktikannya dengan mulai menggeluti usaha sendiri. 

 

Pandai Melihat Peluang dan Sukses Menjadi Pelopor

Sepulang dari ibadah haji pada tahun 2010, tekad Adang untuk terjun ke dunia bisnis semakin kuat. “Memulai usaha baru yang mana belum pernah ada sebelumnya, merupakan tantangan yang saya sukai. Apalagi saya memiliki pengalaman sebagai konsultan manajemen dan bisnis. Saya ingin bisnis yang akan saya jalankan haruslah yang belum dilakukan oleh orang lain,” ujarnya.

Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap kondisi ban, yang menjadi salah satu faktor keselamatan dan kenyamanan selama berkendara, turut membuat Adang merasa prihatin. Akhirnya ia tergerak memilih membuka bisnis layanan nitrogen bertajuk Green Nitrogen pada 19 Mei 2011 di SPBU Harapan Indah Bekasi. 


 

Lika-liku Bisnis yang Dihadapi

Adang mengungkapkan, modal utama yang dimiliki untuk memulai bisnis layanan nitrogen dan tambal ban adalah modal tekad dan kemampuan. Di samping itu, ia mendapat kepercayaan modal dari dua wanita cantik, yaitu ibu dan istrinya.  “Ibu saya memiliki tabungan senilai Rp150 juta yang awalnya diniatkan untuk membeli mobil baru,” katanya.

Untuk bahan penunjang bisnis, Adang mengaku tidak ada kesulitan, karena nitrogen tersedia di alam bebas. “Setiap outlet disediakan mesin yang memproduksi nitrogen. Untuk memproduksi nitrogen, maka mesin yang dibutuhkan hanya kompresor dan nitrogen generator,” jelasnya.  

“Usaha kami tidak menggunakan tabung nitrogen, karena penggunaan tabung memiliki kelemahan, di mana saat pengisian tidak bisa dilakukan vakum sehingga pengisiannya tidak sempurna,” ungkapnya.  

Sebagai pelopor layanan nitrogen, tentu saja kendala yang pertama Adang hadapi adalah bagaimana mengenalkan produknya. Apalagi saat itu sebagian besar pelanggan tidak paham apa dan bagaimana manfaat nitrogen. Karena itu, ia tidak segan melakukan edukasi pelanggan sebagai salah satu strategi pemasaran, menjelaskan manfaat nitrogen untuk keselamatan berkendara sekaligus membantu mereka ketika ingin menggunakan produknya.

Selain itu, penyesuaian kebijakan Pertamina dan kebijakan perusahaan pendukung bisnisnya menjadi tantangan tersendiri. “Karena bisnis kami sebagian besar berada di area usaha milik Pertamina, sehingga kita harus taat kepada kebijakan Pertamina. Meskipun terkadang tidak sejalan dengan rencana strategis perusahaan,” ungkapnya. 

Berbagai suka-duka juga Adang rasakan sepanjang menjalankan bisnis. “Sukanya ketika bisnis kami dapat diduplikasi atau dijalankan oleh pihak lain, dan mereka bisa mendapatkan rezeki atas usaha tersebut. Dukanya ketika mereka menjalankan bisnis yang menduplikasi bisnis saya, namun malah mengambil alih lahan usaha yang saya miliki,” jelasnya. 

 

Punya Keunggulan dalam teknologi dan kemurnian nitrogen hingga 98% 

Green Nitrogen memiliki beberapa jasa yang ditawarkan dengan range harga yang berbeda-beda. Misalnya, isi baru nitrogen untuk mobil Rp10 ribu per ban, isi baru nitrogen untuk motor Rp5 ribu per ban, isi tambah nitrogen untuk mobil Rp5 ribu per ban, isi tambah nitrogen untuk motor Rp3 ribu per ban, tambal ban mobil Rp20 ribu per lubang, tambal ban motor Rp15 ribu per lubang, dan layanan panggilan darurat tambal ban ekspres Rp50 ribu per panggilan. 

Bisnis besutan pria lulusan Pascasarjana Manajemen dan Bisnis ini memiliki keunggulan dalam segi teknologi yang membuatnya bisa melakukan pengisian ban dengan sempurna. Hal ini karena sebelum pengisian ban, kendaraan akan melalui proses vakum untuk membuang udara yang ada di dalam ban, dan mengisinya secara otomatis melalui mesin nitrogen generator. Adang juga menjamin bahwa bisnis layanan nitrogennya memiliki kemurnian nitrogen hingga 98%. Tak heran jumlah pelanggan yang datang per bulan sekitar 500 orang per outlet

Wah, pantas mitra bisnisnya mampu balik modal dalam jangka waktu 2 tahun saja. 

Saat ini gerai Green Nitrogen berjumlah sekitar 700 outlet tersebar di seluruh Indonesia dengan omzet Rp10 jutaan per outlet dan terus melakukan ekspansi pasar. Bayangkan, berapa besar keuntungan diraih pemilik bisnis ini dengan memiliki 700 outlet

 

Perjalanan Bisnis Menuju Kesuksesan

Sepak terjang Adang di dunia bisnis memang bukan kali pertama. Sejak kuliah di Universitas Brawijaya Malang, FMIPA jurusan Matematika di tahun 1990-1993, ia sudah senang menjalankan bisnis kecil-kecilan dalam pelatihan komputer bagi mahasiswa. 

Pada tahun 2000, ia mempelopori usaha warnet, tutup di tahun 2004 karena perkembangan teknologi informasi dan layanan internet semakin mudah dan hemat. Pada 2002-2004 ia menjadi konsultan teknologi informasi pada sektor perbankan, namun kurang sukses dan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar

Pada 2004-2008 medirikan konsultan riset pendidikan dan bisnis, berkembang dan sukses yang kemudian dilanjutkan dengan mendirikan konsultan manajemen dan bisnis pada 2008-2010. Meski dinilai sukses, akhirnya Adang berhenti dan beralih ke usaha layanan nitrogen dari tahun 2011 nitrogen hingga sekarang, “alhamdulillah tetap eksis dan sukses,” jelas Adang.

Kedepannya Adang ingin mengembangkan bisnis agar bisa memberikan lebih banyak manfaat bagi sesama umat dan sekaligus sebagai bagian dari ibadah.


Adang Wijaya adalah salah satu pebisnis yang sukses membangun bisnis waralaba. Anda tertarik mengikuti jejaknya? Konsultasikan dengan pakar franchise di Daya.id agar usaha yang Anda jalankan semakin matang dan sukses.

Untuk kisah sukses pengusaha inspiratif lainnya, bisa Anda baca di Daya.id. Yuk daftar dan kunjungi Daya.id sekarang juga!
 

Penilaian :

4.9

21 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS