Dirilis

25 Januari 2019

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Iklim usaha memiliki sebuah dinamika tersendiri. Ada saatnya usaha mengalami masa sulit, di mana pembelian menurun atau sepi sehingga pendapatan pun jauh lebih sedikit. Lesunya bisnis dapat terjadi karena berbagai alasan, di antaranya branding yang tidak atau belum berkembang, kurangnya kolaborasi, proses bisnis yang tidak efisien atau tidak praktis, dan kurang tajamnya tujuan bisnis baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Keuangan usaha yang tengah terpuruk akibat bisnis yang sedang menurun ini perlu strategi pengelolaan tersendiri. Terapkan 5 langkah ini kala merancang anggaran bagi bisnis Anda yang tengah lesu.

1. Memangkas pengeluaran
Ketika pemasukan menurun, untuk mempertahankan usaha supaya tidak banyak merugi (setidaknya tetap impas) adalah dengan mengurangi pengeluaran. Namun, jangan asal memangkas seluruh pengeluaran.

Buatlah prioritas dan dahulukan pos pengeluaran yang tidak berdampak besar bagi proses bisnis, misalnya biaya konsumsi karyawan dan biaya rekreasi atau entertainment klien. Alternatif lain, beralih ke metode atau barang yang lebih murah, negosiasikan dengan supplier atau vendor penyedia fasilitas.

2. Menjual aset
Untuk menambah cadangan dana supaya operasional bisnis tetap bisa berjalan, pilihan paling masuk akal adalah dengan menjual aset-aset yang Anda miliki. Penjualan ini dimulai dengan aset yang jarang terpakai atau bisa digantikan dengan aset yang lebih murah.

3. Mengatur ulang anggaran pemasaran
Pemangkasan pengeluaran yang selektif, menyisakan beberapa pos untuk tidak sembarangan dipotong begitu saja, salah satunya anggaran pemasaran. Pemasaran merupakan jalan untuk mendatangkan pendapatan bagi bisnis melalui penjualan produk atau jasa.

Ketimbang dikurangi, lebih baik melakukan perubahan dalam proses bisnis bagian penjualan, misalnya mengemas promosi dengan lebih variatif (dan bisa dipilih cara yang biayanya bersahabat, seperti dengan media sosial), meningkatkan harga jual (kalau bisa disertai penambahan benefit), dan menambah jumlah produk yang ditawarkan.

4. Pertimbangan suntikan dana
Satu rencana cadangan akhir, perlu mempertimbangkan untuk mendapatkan dana tambahan supaya usaha tetap dapat bergulir. Tambahan dana ini bisa datang dari pinjaman lunak lembaga keuangan tepercaya atau mencari investor baru.

Pertimbangan berikutnya adalah memastikan Anda punya kemampuan untuk melunasi hutang dan memberikan timbal balik sepadan bagi para investor.

5. Mengupayakan aliran kas positif
Memiliki aliran kas (cash flow) positif adalah detak jantung bagi bisnis. Salah satu cara untuk mengusahakan tujuan ini adalah dengan memperpanjang masa operasi bisnis Anda.

Anda bisa membuka toko lebih awal dan tutup lebih lama, memberikan potongan harga bagi yang menggunakan produk dan jasa dalam jangka panjang. Dengan demikian ada semacam jaminan bahwa uang akan tetap mengalir rutin ke dalam kas bisnis Anda.

Diskusikan dengan perencana keuangan, apabila pergulatan yang dialami bisnis Anda cukup serius. Seorang perencana keuangan mampu menganalisis masalah dan memberikan beberapa alternatif solusi sesuai keadaan.

Tidak semua masalah akan diselesaikan otomatis dalam satu tarikan waktu, namun Anda punya kesempatan untuk maju perlahan-lahan meninggalkan masa kelam usaha Anda.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS