Dirilis

09 April 2021

Penulis

Tim Penulis Daya

Likuiditas adalah salah satu istilah yang sangat berkaitan erat dengan dunia usaha. Istilah ini bisa menjadi salah satu tolak ukur tentang kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai likuiditas tinggi, maka kinerjanya juga semakin baik. Mengapa demikian? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

 

Pengertian Likuiditas 

pengertian likuiditas adalah
Pada dasarnya, likuiditas adalah kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi utang juga kewajiban jangka pendek yang mereka miliki. Biasanya, utang ataupun kewajiban jangka pendek itu berupa utang usaha, pajak, dividen, dan lain sebagainya. Selain itu, likuiditas juga berarti kemampuan individu atau badan usaha dalam melunasi utang dengan  menggunakan harta lancar yang dimiliki. Karena tanpa adanya kemampuan tersebut, perusahaan tidak mampu melakukan kegiatan operasional usaha seperti biasanya.

Jika Anda pernah melihat contoh perusahaan asuransi yang tidak bisa membayar tagihan para nasabah dan akhirnya bangkrut, maka ini bisa menjadi contoh perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas buruk. Sebab, perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk melunasi semua utang dan kewajiban yang harus dibayarkan. Jika perusahaan memiliki likuiditas yang rendah, maka kebangkrutan bisa sangat mungkin terjadi. 

Sementara itu, semakin tinggi nilai likuiditas, maka kinerja perusahaan semakin baik. Hal ini disebabkan, saat suatu perusahaan punya nilai likuiditas yang tinggi, perusahaan ini punya kesempatan yang sangat besar untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Contohnya adalah lembaga keuangan, pemasok, dan investor, pasti memilih perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi untuk menyimpan dana mereka. Melihat fakta ini, tidak heran jika likuiditas punya peran yang sangat besar dalam perusahaan. 

 

Cara Menghitung Likuiditas

cara menghitung likuiditas
Anda bisa menghitung rasio likuiditas suatu perusahaan dengan beberapa cara. Diantaranya yaitu:

 

1. Rasio Lancar (current ratio)

Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar atau harta perusahaan yang likuid dan dapat ditukar dengan kas. Maka, hasilnya akan dilihat dari semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar, akan semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang lancarnya.

Rumusnya adalah:
Rasio lancar = Aktiva lancar (current asset) / utang lancar (current liabilities)

Contoh: 
Perusahaan ABC memiliki total aset lancar sebesar Rp20.000.000 dan memiliki utang lancar sebesar Rp10.000.000. Maka rasio lancarnya adalah: 

Rp20.000.000 / Rp10.000.000 = 2 

Jadi, kemampuan perusahaan ABC untuk melunasi utangnya adalah 2. Jika rasio lebih dari 1, maka perusahaan dikatakan punya likuiditas yang baik, karena aktiva lebih besar dibanding kewajiban. Namun, jika dibawah 1, maka likuiditasnya masih dipertanyakan. Dalam kasus ini, perusahaan ABC memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban yang baik (likuiditas baik) 

 

2. Rasio cepat (quick ratio)

Sebetulnya rumus rasio cepat ini mirip dengan rumus rasio lancar. Hanya saja, yang membedakan adalah rasio cepat tidak menyertakan inventaris karena hal tersebut sulit ditukar dengan kas. Rasio cepat itu sendiri terdiri dari piutang dan surat-surat berharga. Maka, semakin besar rasio, semakin baik juga keuangan perusahaan.

Untuk menghitung rasio ini, maka laporan keuangan yang dipakai adalah laporan aset dan laporan liabilitas. Rumusnya adalah:

Rasio cepat = (aktiva lancar – persediaan) / total utang lancar

Contoh: 
Perusahaan ABC memiliki total aset lancar senilai Rp1.000.000.000. Untuk total liabilitas jangka pendek sebesar Rp900.000.000. Jumlah persediaan perusahaan adalah sebesar Rp30.000.000. Rasio cepatnya adalah:

Rasio cepat   = (1.000.000.000 - 30.000.000) / 900.000.000 
                   = 1,07 kali 

Maka, dari perhitungan ini, bisa disimpulkan bahwa perusahaan ABC memiliki likuiditas yang baik karena maksud dari 1.07 kali tersebut adalah setiap 1 rupiah utang dari perusahaan ABC, terdapat 1,07 aset cairnya, bahkan lebih dari 1 rupiah. Apabila dipaksa untuk segera melunasi, maka perusahaan ABC bisa melakukannya dengan baik karena hasil rasio cepatnya lebih dari 1. 

 

3. Rasio kas (cash ratio)

Perhitungan rasio likuiditas ini mengacu pada kas perusahaan. Dimana jika hasil perbandingan kas lebih besar daripada utang, berarti perusahaan tersebut dalam kondisi baik. Namun, sebetulnya rasio kas ini jarang digunakan karena dianggap kurang realistis dan nilainya pun yang mudah berubah.

Rumusnya:

Rasio kas = (kas dan setara kas) / utang lancar

keterangan
setara kas: dana yang dimiliki perusahaan dalam bentuk simpanan di bank atau deposito berjangka yang memiliki jatuh tempo kurang dari 3 bulan. Ini bisa dijadikan kas (tunai) dalam waktu yang cepat tanpa resiko perubahan nilai yang signifikan. 

Contohnya: 
Perusahaan ABC punya nilai kas dan setara kas sebesar Rp500.000.000.000 (500 milyar rupiah). Liabilitas jangka pendek sebesar Rp1.000.000.000.000 (1 triliun rupiah). Maka nilai rasio kas adalah: 

Rasio kas = (kas dan setara kas) / utang lancar
                 = (Rp500.000.000.000) / Rp1.000.000.000.000 
                 = 0,5 kali / 50% 


Ini bisa diartikan bahwa kas dari perusahaan ABC saat ini hanya bisa menutup 50% dari kewajiban lancarnya. Maksudnya, kalau seandainya perusahaan ABC harus melunasi utang jangka pendeknya sekarang juga, perusahaan ini hanya bisa membayar 50% dari totalnya. Jadi, likuiditas dari perusahaan ABC dikatakan belum terlalu baik. 

Itulah pengertian dan cara menghitung likuiditas perusahaan. Dari informasi ini bisa Anda ketahui bahwa likuiditas memang punya peran yang sangat besar untuk melihat kinerja perusahaan. Jadi, apabila Anda memiliki usaha, jangan lupa untuk selalu menjaga nilai likuiditas agar tetap tinggi ya. Anda juga bisa berkonsultasi dengan business coach dari Daya.id seputar cara mengelola likuiditas yang benar pada perusahaan. 

Untuk informasi lain terkait tips usaha maupun produk keuangan lainnya. Anda bisa membacanya di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga! 
 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS