12 Mei 2025
Dirilis
Penulis
Ariematea Kristiawan
Sebuah bisnis tentu membutuhkan perencanaan yang matang, salah satunya terkait kondisi keuangan. Bahkan sampai masa depan pun, keuangan menjadi hal inti yang tidak boleh diabaikan. Untuk itu, Anda harus memahami panduan membuat proyeksi keuangan.
Proyeksi keuangan bisa diartikan sebagai sebuah prediksi terkait kemajuan bisnis di tahun-tahun yang akan datang. Di dalamnya mencakup berbagai data penting, seperti neraca, arus kas dan juga laporan laba-rugi. Semua ini harus dirancang untuk periode jangka pendek serta jangka panjang.
Tujuan Penyusunan Proyeksi Keuangan
Proyeksi keuangan memiliki tujuan yang cukup penting bagi perkembangan sebuah bisnis maupun usaha. Beberapa diantaranya yakni:
1. Untuk Menentukan Anggaran
Proyeksi keuangan bisa menjadi penentu seberapa besar anggaran yang perlu Anda keluarkan. Seiring bertambahnya usia bisnis, tentu akan ada perkembangan bisnis.
Berdasarkan proyeksi inilah Anda bisa menentukan strategi yang tepat untuk bisa menyesuaikan perkembangan bisnis, baik dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Baca juga : Tips Menghitung Estimasi Biaya Awal, Panduan Membuat Anggaran Usaha
2. Menarik Investor
Masih berkaitan dengan poin nomor 1 diatas, proyeksi keuangan juga bisa menjadi acuan rencana bisnis kedepannya.
Jika pertumbuhannya cukup baik, ini bisa menjadi modal bagus untuk menarik investor. Semakin banyak investor memberikan modal investasi, maka bisnis Anda berpeluang semakin berkembang pesat.
3. Untuk Pengajuan Pinjaman Bank
Selain menarik investor, proyeksi keuangan ini juga bisa dijadikan dasar untuk mengajukan kredit atau pinjaman ke bank. Pertumbuhan sebuah bisnis tentu tidak akan pernah lepas dari modal yang mencukupi. Pinjaman dari bank bisa menjadi solusi terbaik.
Baca juga : Cara Mengajukan Pinjaman Usaha ke Bank untuk Modal Ekspansi Usaha
Fungsi Proyeksi Keuangan
Selain bertujuan untuk keberlangsungan bisnis, proyeksi keuangan juga memiliki fungsi yang tidak kalah penting untuk aktivitas perusahaan sehari-hari. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya:
1. Budgeting
Pertama, jelas berkaitan dengan sistem budgeting di perusahaan. Budgeting mencakup proses mengelola keperluan sehari-hari. Misalnya untuk membeli bahan baku, bahan-bahan pendukung, bisa juga untuk keperluan kantor.
Mulai dari detail pengeluaran sehari-hari, pemasukan/pendapatan, data utang, serta data untung-rugi semua harus dicatat dan dikelola. Dari sinilah para pelaku usaha bisa mengatur arus kas agar keuangan stabil.
2. Cash Flow
Selain mengatur budgeting untuk keperluan operasional perusahaan, proyeksi keuangan ini juga berfungsi untuk mengatur cash flow. Anda sebagai pelaku usaha tentu bisa mengevaluasi keuangan untuk jangka pendek hingga jangka panjang.
Jika keuangan sedang mengalami kesulitan, maka Anda perlu mengambil tindakan yang solutif. Namun sebelum ini terjadi, tentunya Anda harus selalu mengambil tindakan preventif agar kondisi keuangan selalu menguntungkan seiring berjalannya waktu.
3. Mengetahui Value Perusahaan
Sebuah perusahaan akan dinilai berkembang jika proyeksi keuangannya bagus dalam kurun waktu 5 tahun sampai 10 tahun. Jika semua hasilnya cukup baik, maka perusahaan yang Anda kelola akan dipandang baik dan potensial di mata para investor. Jelas ini akan menguntungkan bagi pertumbuhan bisnis Anda.
Panduan Membuat Proyeksi Keuangan
Lalu, bagaimana cara membuat proyeksi keuangan yang benar? Anda bisa ikuti panduan ini.
1. Kumpulkan Data
Pertama, Anda perlu mengumpulkan data-data yang tentunya relevan. Termasuk diantaranya yaitu data terkait sumber pendapatan, aset, data pengeluaran, hingga data utang. Pastikan semuanya sudah terperinci secara detail dan rapi. Hal ini akan memudahkan Anda membuat proyeksi.
2. Gunakan Alat Bantu Proyeksi
Alat bantu ini diperlukan untuk mempermudah pembuatan proyeksi. Selain itu, Anda bisa menghemat waktu namun hasilnya tetap akurat. Contoh alat bantu yang paling populer adalah Ms Excel. Dengan Ms. Excel, Anda bisa melihat nominal pemasukan dan pengeluaran untuk saat ini dan masa mendatang.
3. Perhatikan Faktor Eksternal
Meski bisa dilihat langsung hasil akurat melalui alat bantu, namun Anda tetap perlu mempertimbangkan beberapa faktor eksternal yang bisa saja mempengaruhi kondisi keuangan. Faktor yang paling berpengaruh biasanya datang dari kebijakan pemerintah serta kondisi pasar secara umum. Jika keduanya terdapat perubahan yang drastis, maka kemungkinan besar kondisi keuangan bisnis Anda juga bisa terganggu.
4. Susun Proyeksi untuk Jangka Menengah
Tidak hanya berlaku untuk jangka pendek dan jangka panjang saja, proyeksi keuangan juga perlu disusun untuk jangka menengah. Jangka ini biasanya berlaku sekitar 2 sampai 5 tahun. Proyeksi ini berisi:
- Prediksi pertumbuhan penjualan
- Biaya operasional sehari-hari
- Hasil laba bersih
- Penghasilan sebelum dipotong bunga, pajak, dll
Jika panduan membuat proyeksi keuangan ini dibuat secara rinci dan detail, Anda bisa langsung melihat bagaimana risiko yang mungkin muncul, serta peluang apa yang nantinya bisa diambil.
Cara Membuat Proyeksi Keuangan
Secara sederhana, pembuatan proyeksi keuangan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
- Gunakan metode bottom-up untuk membuat rancangan proyeksi keuangan
- Proyeksikan income statements, misalnya gambaran berapa banyak pemasukan, seberapa besar pengeluaran, serta hasil laba dan persentase rugi
- Kemudian buat proyeksi tentang balance sheets, ini berisi prediksi aktiva, daftar kewajiban, serta ekuitas
- Buat proyeksi cash flow, yakni menyusun jumlah kas yang telah keluar maupun masuk ke perusahaan
- Lakukan break event point yaitu analisis titik impas
- Terakhir, Anda bisa merapikan tampilan proyeksi keuangan sesuai kebutuhan
Memahami bagaimana panduan membuat proyeksi keuangan, menjadi sebuah ilmu penting bagi pelaku bisnis. Maka dari itu, Anda harus mempelajari secara rinci terkait ilmu keuangan demi kemajuan bisnis Anda
Namun jika Anda merasa ada yang kurang dari tips ini, Anda juga bisa membaca artikel usaha lainnya dengan mengunjungi artikel usaha di daya.id dan mendaftarkan diri Anda di sini secara gratis.
Jika Anda membutuhkan bantuan lainnya terkait usaha anda juga dapat langsung berdiskusi secara gratis dengan menggunakan fitur Tanya Ahli di daya.id.
Sumber:
Berbagai sumber
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Berikan Komentar