08 Januari 2024
Dirilis
Penulis
Tim Penulis Daya
Anda pasti butuh modal usaha untuk mengelola bahkan mengembangkan usaha. Misalnya, untuk membeli bahan baku, menyewa tempat usaha, dan lain sebagainya. Tapi ada kalanya modal yang dibutuhkan jumlahnya lebih besar dari alokasi modal yang Anda sediakan. Pada situasi tersebut, tidak ada salahnya jika Anda mengajukan pinjaman dana ke bank untuk mengembangkan bisnis.
Namun, di sisi lain, pihak bank berhak melakukan verifikasi dan penilaian untuk memastikan bahwa Anda berhak menerima kredit tersebut.
Jika berbicara tentang skenario terbaiknya, bank akan menyetujui pinjaman dana, Anda akan menggunakan dana tersebut untuk mendirikan atau mengembangkan bisnis, sehingga Anda mendapat keuntungan dari bisnis tersebut, lalu secara rutin membayar cicilan kredit kepada bank. Namun, pada kenyataannya, tidak semua berjalan selancar itu. Tetap ada risiko pengajuan kredit usaha Anda ditolak oleh bank. Kira-kira apa penyebab pengajuan kredit usaha ditolak?
Penyebab Pengajuan Kredit Usaha Ditolak
Apa yang menyebabkan kredit usaha ditolak? Berikut ini 8 hal yang bisa menyebabkan kredit usaha Anda ditolak oleh bank.
1. Persyaratan Kurang Lengkap
Kurang lengkapnya persyaratan yang Anda berikan, bisa menjadi salah satu alasan mengapa pengajuan kredit ditolak.
Perlu diingat bahwa setiap bank memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda dalam hal pengajuan kredit usaha. Misalnya Anda pernah mengajukan pinjaman ke bank lain, jangan menganggap bahwa persyaratannya sama. Maka itu, tinjau kembali hal-hal apa yang harus Anda persiapkan untuk memenuhi persyaratan dari bank tersebut.
Biasanya, salah satu persyaratan yang diwajibkan adalah menyerahkan beberapa dokumen penting. Misalnya seperti persyaratan kredit usaha di Bank SMBCI: Anda harus Warga Negara Indonesia, berusia 21-60 tahun, memiliki e-KTP, usaha Anda tidak termasuk dalam jenis industri yang tidak dapat dibiayai berdasarkan kebijakan Bank SMBCI, dan lain sebagainya. Nantinya, bank akan menggunakan dokumen-dokumen ini sebagai data validasi.
Jika dokumen yang Anda berikan kurang lengkap, sudah tentu bank tak dapat melakukan validasi secara menyeluruh, dan akhirnya terpaksa menolak pengajuan kredit Anda.
2. Dokumen Susah Terbaca
Sudah memenuhi segala persyaratan dokumen dengan lengkap, tetapi pengajuan kredit Anda masih saja ditolak?
Bisa jadi penyebabnya adalah karena dokumen-dokumen tersebut susah terbaca oleh pihak bank. Biasanya, hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam proses duplikasi atau fotokopi.
Jadi, apabila Anda diminta untuk menyerahkan dokumen dalam bentuk fotokopi, pastikan hasilnya jelas dan dapat terbaca dengan mudah.
3. Catatan Kredit Buruk
Ini dia alasan utama yang menjadi penyebab kebanyakan bank terpaksa menolak pengajuan kredit atau pinjaman dana nasabahnya.
Anda tentu sudah tahu bahwa saat seorang nasabah mengajukan kredit, pihak bank akan melihat rekam jejak (track record) kredit Anda. Semakin buruk hasil rekam jejaknya, maka semakin besar kemungkinan terjadinya penolakan kredit. Coba cek kembali, mungkin dulu Anda pernah telat membayar cicilan atau bahkan mengalami kredit macet.
Namun, setiap bank memiliki kebijakan dan toleransi yang berbeda terkait catatan kredit nasabah mereka. Ada bank yang hanya akan menyetujui pinjaman apabila nasabahnya masuk kategori collect 1 (lancar). Beberapa bank bersedia meloloskan pengajuan pinjaman jika nasabah masuk kategori collect 2 (dalam perhatian khusus). Bahkan ada pula bank yang tidak keberatan menyetujui pinjaman dari nasabah kategori collect 3 (kurang lancar).
Bagaimana jika Anda memang pernah menunggak cicilan dan sudah melunasinya, tetapi tetap masuk pada kategori yang jeblok?
Anda berhak menanyakan hal ini kepada bank terkait untuk melakukan update data. Soalnya, bank memperbarui skor nasabah secara kolektif, bukan individu.
4. Kartu Kredit Melebihi Limit
Bank pasti akan melakukan penilaian terhadap nasabah untuk memutuskan apakah Anda berhak menerima pinjaman dana atau tidak. Pemakaian kartu kredit nasabah menjadi salah satu penilaian yang dilakukan. Nah, kartu kredit yang melebihi limit akan mengurangi peluang Anda untuk mendapatkan pinjaman dana dari bank. Idealnya, penggunaan kartu kredit tidak boleh melebihi 70% dari limit yang diberikan. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap penilaian kredit.
Oleh karena itu, apabila Anda berencana mengajukan pinjaman dana ke bank untuk keperluan bisnis, usahakan agar penggunaan kartu kredit Anda berada dalam status yang aman. Jangan sampai melebihi 70% atau bahkan lebih dari total limit yang diberikan.
5. Verifikasi Gagal
Saat mengajukan kredit, biasanya pihak bank akan meminta Anda untuk mengisi formulir berisi data diri, termasuk nomor telepon yang bisa dihubungi. Pastikan bahwa Anda menuliskan nomor telepon tersebut secara benar dan bisa dibaca dengan jelas oleh pihak bank. Karena bank akan menghubungi nomor telepon tersebut untuk melakukan verifikasi. Di sini masalah bisa muncul dan menyebabkan pengajuan kredit Anda ditolak, yakni ketika nomor telepon tersebut tidak bisa dihubungi setelah dicoba beberapa kali.
Namun, verifikasi gagal bukan hanya disebabkan oleh nomor telepon yang tidak dapat dihubungi. Alasan lain bisa karena data yang Anda tulis di formulir tidak sesuai, jumlah penghasilan yang dicantumkan pada formulir tidak sesuai dengan keterangan dari hasil verifikasi ke pihak HRD, Anda tidak bekerja di perusahaan yang tertulis di formulir, atau adanya unsur pemalsuan lain dalam dokumen. Jika hal-hal tersebut terjadi, bisa dipastikan pihak bank tidak akan meloloskan pengajuan kredit Anda.
6. Rekomendasi Pihak Ketiga
Ada cara lain yang biasanya dilakukan bank untuk melakukan verifikasi selain berdasarkan data dari formulir aplikasi, yakni dengan melakukan survei atau menghubungi pihak ketiga. Dalam hal ini, pihak ketiga tersebut bisa merupakan rekan kerja, atasan, tetangga, orang tua, atau supplier Anda.
Hasil survei ini sangat menentukan keputusan bank nantinya. Jika Anda sering ‘kasbon’ ke kantor untuk melunasi utang atau beberapa kali dikunjungi debt collector ke rumah, bukan tak mungkin pihak bank akan menolak pengajuan pinjaman dana Anda.
7. Kemampuan Membayar Cicilan Pinjaman
Setiap bulannya, berapa jumlah total cicilan yang harus Anda bayar? Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap penentuan lolos tidaknya pengajuan kredit Anda.
Idealnya, total cicilan kredit dalam sebulan tidak boleh melebihi 30% dari total penghasilan bulanan. Ketentuan ini juga akan menjadi patokan bank dalam menentukan jumlah pinjaman yang akan diberikan kepada Anda.
Katakanlah Anda memiliki penghasilan Rp10 juta per bulan. Maka, jumlah cicilan maksimal yang bisa Anda bayar agar mendapat persetujuan pinjaman bank adalah Rp3 juta per bulan. Jadi, apabila ternyata penghitungan bank menunjukkan bahwa total cicilan per bulan Anda melebihi ketentuan 30% tersebut, mereka punya alasan untuk menolak pengajuan kredit Anda.
8. Terjadi Penipuan atau Fraud
Penyebab satu ini masih berhubungan dengan faktor kegagalan saat verifikasi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, verifikasi bisa gagal karena data yang dicantumkan pada formulir aplikasi tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Artinya, nasabah telah melakukan penipuan atau fraud.
Biasanya, nasabah yang melakukan hal seperti ini ingin menutupi track record finansial atau penggunaan kredit yang kurang baik sehingga mereka “terpaksa” menipu.
Bisa dipastikan bank akan langsung menolak pengajuan kredit Anda jika terjadi fraud seperti ini. Oleh sebab itu, usahakan untuk memberikan data dan informasi yang benar dan sesuai kenyataan.
Tips Agar Kredit Modal Usaha Disetujui Bank
Bagaimana caranya agar pengajuan kredit modal usaha Anda disetujui oleh bank? Berikut ini beberapa tips yang juga bisa Anda pelajari:
- Penting Bagi Anda Memiliki Skor Kredit yang Baik. Pastikan skor kredit Anda tercatat sebagai baik di SLIK atau "BI Checking". Riwayat pembayaran angsuran sebelumnya, dapat menjadi penentu utama. Keteraturan pembayaran menciptakan peluang besar untuk persetujuan peminjaman.
- Lepaskan Beban Cicilan atau Utang Besar. Minimalkan utang besar, karena hal ini dapat menjadi hambatan bagi persetujuan bank. Jika perlu, sediakan dokumen yang membuktikan Anda sudah tidak memiliki pinjaman, kredit, utang, atau tanggungan yang besar di tempat lain.
- Pilih Program Sesuai dengan Kemampuan Keuangan Anda. Pertimbangkan plafon pinjaman yang realistis, sesuai dengan kemampuan pembayaran Anda. Pastikan besaran angsuran tidak melebihi 30% dari pendapatan Anda. Bank akan lebih cenderung memberikan persetujuan jika jumlah pinjaman sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
- Atur Tenor Kredit Anda dengan Bijak. Pilih tenor atau periode kredit yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Tenor lebih lama dapat mengurangi besaran cicilan bulanan, tetapi bunga yang dibayarkan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, tenor lebih pendek meningkatkan cicilan bulanan namun mengurangi total bunga. Sesuaikan tenor dengan kemampuan membayar secara berkala.
Semoga beberapa hal di atas bisa membantu Anda menyiapkan diri agar pengajuan kredit usaha Anda tidak ditolak oleh bank. Jika Anda merasa sudah memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan tapi pengajuan kredit usaha Anda tetap ditolak, tidak ada salahnya Anda bertanya kepada pihak bank. Mungkin masih ada yang bisa Anda perbaiki.
Jika Anda butuh saran lebih lanjut terkait topik ini, silakan berkonsultasi bersama praktisi UMKM di Tanya Ahli ya. Daftarkan diri Anda untuk akses gratis di Daya.id.
Semoga Anda bisa mengatasi pengajuan kredit usaha Anda yang ditolak, sehingga Anda bisa menggunakan modal tambahan untuk mengembangkan bisnis Anda.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Ardi Mustofa
30 July 2024
Sangat bagus informasi mudah di mengerti
Balas
.0
Dewi Khotijah
26 July 2024
Artikel yang bagus dan menarik. Terimakasih info dan tipsnya
Balas
.0
Anton Saeryana
25 July 2024
Informasi sekaligus artikel yang sangat bermanfaat
Balas
.0
Sumeh
24 July 2024
Sukses dan tetap menginspirasi selalu
Balas
.0
agung
19 July 2024
terimakasih banyak daya artikel ini sangat penting
Balas
.0