27 Agustus 2021
Dirilis
Penulis
Yulinda Sari
Dalam membuat laporan stok barang bahan baku, manajer harus tertarik pada nilai persediaan di gudang dan di dapur, karena dengan laporan stok barang dapat benar-benar mengetahui tentang profitabilitas cafe.
Menurut situs Restaurantreport.com, biaya makanan cafe yang menguntungkan harus 28% -35% dari pendapatan.
Jika Anda sedang memulai bisnis baru dan masih bingung cara pengelolaan operasional bisnis Anda, khususnya dalam membuat laporan stok barang, artikel ini bisa membantu menjelaskan mengenai beberapa manfaat dan cara yang bisa diterapkan dalam membuat laporan stok barang pada bisnis cafe Anda.
Manfaat Laporan Stok Barang
Berikut beberapa manfaat dengan adanya laporan stok barang dalam bisnis cafe Anda:
- Mengetahui persediaan bahan baku pada waktu tertentu sehingga pengelola dapat merencanakan pesanan makanan,
- Menghitung biaya makanan sejak persediaan sebelumnya, dan membuat perubahan item menu jika diperlukan.
- Mencatat potensi masalah dengan pencurian dan pemborosan.
- Mencerminkan keterampilan tim manajemen
- Memengaruhi kualitas makanan dan nilai layanan yang diberikan kepada pengunjung
Selain itu, dengan laporan stok barang juga dapat mempermudah Anda dalam pembuatan laporan keuangan. Untuk lebih mendalam, anda juga bisa membaca artikel: “Simak cara membuat dan contoh laporan keuangan sederhana”.
Cara Membuat Laporan Stok Barang
Secara umum, dalam pengelolaan persediaan bahan baku dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
- Melakukan pengecekan bahan baku secara berkala
- Memperhatikan keadaan bahan baku makanan dan minuman
- Memperhatikan penyimpanan bahan baku dan makanan
- Melakukan pengendalian dalam pemesanan bahan baku restoran
Selain itu, membuat laporan stok barang perlu menggunakan alat khusus, seperti buku untuk menuliskan informasi perhitungan persediaan, sehingga dapat memudahkan transfer data ke spreadsheet.
Berikut sembilan cara yang bisa dilakukan untuk membuat laporan stok barang pada bisnis cafe:
1. Siapkan lima kolom dalam buku besar Anda dan lembar kerja spreadsheet baru. Kemudian memberi label setiap baris dengan yang berikut: Item, Satuan Ukuran, Jumlah Persedian, Harga Satuan, dan Biaya Total, seperti contoh di bawah ini.
Item |
Ukuran |
Jumlah Persediaan |
Harga Satuan |
Biaya Total |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Buat daftar semua item yang Anda miliki di cafe Anda di bawah kolom item. Contoh barang selada, roti hamburger, kotak makanan, kotak sirup soda, sabun cuci piring dan serbet. Harus selalu diingat, jenis item pada laporan stok Anda adalah barang habis pakai, dapat dimakan atau tidak, dan yang Anda gunakan untuk operasi Anda.
Item |
Ukuran |
Jumlah Persediaan |
Harga Satuan |
Biaya Total |
Selada |
|
|
|
|
Roti Humburger |
|
|
|
|
3. Tuliskan unit pengukuran untuk setiap item di kolom Satuan Ukuran. Satuan ukuran adalah apa yang Anda gunakan untuk menentukan atau mengukur jumlah barang yang dibeli untuk cafe. Satuan ukuran selada, misalnya dalam pon. Satuan ukuran keju mungkin adalah tas seberat 20 pon, atau Anda membeli serbet berdasarkan kasingnya.
Item |
Ukuran |
Jumlah Persediaan |
Harga Satuan |
Biaya Total |
Selada |
Pon |
|
|
|
Roti Humburger |
Per bungkus |
|
|
|
4. Tunjukkan jumlah unit yang Anda miliki untuk setiap item di kolom Jumlah Persediaan. Misalnya, jika Anda membeli selada per pon dan Anda memiliki 15 pon selada, maka jumlah persediaan Anda adalah 15. Selain itu, jika Anda memiliki empat kotak serbet, maka jumlah persediaan Anda adalah 4.
Item |
Ukuran |
Jumlah Persediaan |
Harga Satuan |
Biaya Total |
Selada |
Pon |
15 |
|
|
Roti Humburger |
Per bungkus |
5 |
|
|
5. Tuliskan harga yang dibayarkan per unit persediaan di kolom Harga Satuan. Harga satuan adalah nilai suatu barang. Sebagai contoh, jika selada dikenakan biaya Rp1.000,00 per pon, harga satuannya adalah Rp1.000,00
Item |
Ukuran |
Jumlah Persediaan |
Harga Satuan |
Biaya Total |
Selada |
Pon |
15 |
Rp |
|
Roti Humburger |
Per bungkus |
5 |
Rp |
|
6. Kalikan angka di bagian Harga Satuan dengan angka di bagian Jumlah Persediaan untuk setiap item persediaan dan tulis jawabannya di kolom Biaya Total. Misalnya selada, jika produknya Rp1.000,00 per pon dan Anda memiliki 15 pon, maka biaya totalnya adalah Rp15.000,00 (Rp1.000,00 x 15 pon = Rp15.000,00).
Item |
Ukuran |
Jumlah Persediaan |
Harga Satuan |
Biaya Total |
Selada |
Pon |
15 |
Rp5000 |
Rp75.000 |
Roti Humburger |
Per bungkus |
5 |
Rp20.000 |
Rp100.000 |
7. Hitung biaya persediaan harian rata-rata cafe di bagian catatan khusus Anda. Untuk menghitung angka ini, bagi total biaya persediaan selama periode pembelian dengan jumlah hari dalam periode pembelian. Gunakan laporan laba rugi Anda untuk menentukan total biaya persediaan untuk periode tersebut.
Misalnya, jika biaya persediaan adalah Rp600.000 dan periode pembelian adalah 30 hari, maka biaya persediaan harian rata-rata adalah Rp20.000,00 per hari (Rp600.000,00 : 30 hari = Rp20.000,00 per hari).
8. Perkirakan berapa lama persediaan yang ada akan bertahan di restoran. Untuk menemukan angka ini, bagi biaya persediaan saat ini yang Anda miliki, kemudian tambahkan total pada laporan persediaan atau stok barang yang Anda buat dengan biaya makanan harian rata-rata yang Anda temukan di langkah sebelumnya.
Jika jumlah total persediaan Anda saat ini adalah Rp120.000,00 dan biaya persediaan harian rata-rata adalah Rp20.000,00 per hari, maka Anda memiliki sisa persediaan senilai Rp60.000,00 yang berarti jumlah makanan untuk tiga hari (Rp120.000,00 dalam persediaan : Rp20.000,00 biaya persediaan harian = Rp60.000,00 dalam persediaan; Rp60.000 dalam persediaan : Rp20.000,00 biaya makanan sehari-hari = sisa persediaan 3 hari).
Menurut pemilik situs Restoranreport.com, idealnya Anda memiliki persediaan kurang dari satu minggu, terutama untuk makanan, sehingga lebih sedikit limbah. Operasi yang lebih kecil harus memiliki sekitar tiga hingga lima hari makanan dan item persediaan lainnya di tangan. Jika memiliki lebih dari jumlah yang disarankan di rak, maka Anda mungkin membeli terlalu banyak barang.
9. Lakukan pencatatan stok cafe setiap minggu sehingga Anda dapat memiliki gambaran paling akurat tentang siklus persediaan stok barang di tempat Anda. Itulah berbagai cara yang bisa dilakukan dalam membuat laporan stok barang pada bisnis cafe Anda. Dengan menerapkan cara-cara ini, bisnis cafe Anda diharapkan berjalan lancar dan terhindar dari kerugian.
Nah, setelah anda tahu manfaat dan contoh laporan stok barang, yuk segera buat di tempat usaha Anda agar Anda bisa merasakan dengan betul manfaat laporan stok barang. Jika Anda kesulitan, ada juga bisa berkonsultasi dengan Tanya Ahli di Daya.id seputar manajemen dalam membuat laporan persediaan atau stok barang dalam bisnis cafe yang baik dan benar.
Untuk informasi lain terkait tips dan info usaha maupun produk keuangan lainnya, Anda bisa membacanya di Daya.id dengan mendaftar di Daya.id. Semua informasi keuangan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, tunggu apalagi yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Serise Yan Royaperdana
08 November 2023
?
Balas
.0
Muhammad fadlan ariansyah
02 December 2021
Bagus benerr ?
Balas
.0
Hariyansyah
15 October 2021
Siippp
Balas
.0
Rudi haryono
13 October 2021
Sip
Balas
.1
Lanang Hasta Pribadi
04 October 2021
Sangat bermanfaat
Balas
.0