Dirilis

21 Januari 2020

Penulis

Tim Daya Tumbuh Usaha

Jika Anda ingin menggandakan uang, salah satu caranya adalah dengan berinvestasi. Ada berbagai jenis investasi, seperti deposito, obligasi, saham, reksadana, emas, dan sebagainya. Kali ini, akan kita bahas adalah deposito dan obligasi terlebih dahulu, yah.

Nah, apa itu deposito dan obligasi?

Apa Itu Deposito?
Deposito adalah penanaman modal dalam bentuk simpanan uang kepada suatu perusahaan, dengan jaminan investor akan menerima keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang sudah disepakati.

Sebenarnya deposito ini mirip dengan tabungan. Risikonya yang rendah membuat deposito kerap dipilih investor pemula. Namun jika dibandingkan dengan tabungan, ada dua hal yang membedakannya, yakni tingkat bunga dan adanya waktu jatuh tempo. Suku bunga deposito lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan biasa. Secara umum, bunganya ada di kisaran 5-6% per tahunnya.




Ada juga beberapa bank yang menawarkan suku bunga lebih dari 6%. Semakin banyak uang yang Anda investasikan, biasanya bunga depositonya juga semakin tinggi. Jika Anda membuka rekening deposito di Jenius dari Bank BTPN, return yang bisa Anda dapatkan antara lain bunga 5,5% per tahun untuk deposito Rupiah. Meski memiliki suku bunga yang lebih tinggi, uang yang Anda investasikan ke deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu layaknya tabungan. Ada tenor yang mengikat. Sebelum deposito tersebut jatuh tempo, Anda tidak bisa menyentuhnya sama sekali.

Tenor deposito sendiri cukup beragam. Setiap bank memiliki kebijakannya masing-masing untuk itu. Namun secara umum, rata-rata bank menyediakan tenor maksimal 12 bulan. Meski demikian, ada juga beberapa bank yang menawarkan tenor deposito hingga 24 bulan. Semakin lama Anda mendepositokan uang, maka akan semakin banyak bunga yang akan didapatkan.

Apa itu Obligasi?
Merupakan surat tanda bukti dari pernyataan hutang. Obligasi merupakan bukti bahwa seseorang telah memberikan hutang kepada perusahaan atau lembaga tertentu, dan biasanya jangka waktu pengembalian hutang tersebut lebih dari 12 bulan. Jadi dana yang dikeluarkan oleh investor merupakan dana yang dikeluarkan sebagai pinjaman kepada perusahaan atau pemerintah penerbit obligasi.

Obligasi memiliki beberapa keuntungan, seperti misalnya dapat memberikan pendapatan yang tetap dan bunga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Nilai pinjaman yang diberikan investor sudah ditentukan dalam obligasi tersebut. Selain itu, batas waktu pengembalian pinjaman oleh pihak penerbit (perusahaan atau pemerintah) kepada investor juga sudah ditentukan.




Seperti selayaknya sebuah pinjaman, pengembalian yang dilakukan oleh pihak penerbit obligasi meliputi dua unsur yaitu nilai pokok pinjaman dan bunga pinjaman. Jenis obligasi yang umum diperdagangkan di pasar modal Indonesia adalah obligasi kupon dengan tingkat bunga tetap.

Salah satu yang disasar oleh investor dari investasi obligasi adalah bunga dari obligasi tersebut. Besarnya bunga ini tentu akan lebih terasa dengan makin besarnya nilai pari (nominal) dari obligasi tersebut. Hal yang perlu diketahui adalah tingkat sensitivitas terhadap perubahan suku bunga.

Sederhananya lagi, obligasi dengan jangka waktu yang lebih panjang memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap perubahan suku bunga. Selain dari bunga yang diperoleh dari investasi obligasi, keuntungan investasi dari investasi jenis ini adalah capital gain. Sedangkan untuk kerugiannya, apabila perusahan yang berhutang mengalami kebangkrutan maka tidak dapat membayar hutang secara langsung, melainkan akan membayar dalam kurun waktu yang panjang/lama.

Obligasi dapat dijualbelikan meski belum jatuh tempo atau dengan kata lain dapat diperjualbelikan setiap saat. Jual beli obligasi yang belum jatuh tempo ini dapat dilakukan di pasar sekunder. Keuntungan penjualan obligasi ini diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual.

Nah, sudah makin jelas kan bedanya deposito dan obligasi? Jadi, bagi Anda yang baru mau memulai berinvestasi dan mau meminimalkan risiko investasi. Dua jenis investasi ini cocok bagi Anda. Sedangkan bagi Anda yang sudah memiliki jenis investasi yang lain, bagus juga lho menambahkan deposito dan obligasi sebagai kendaraan tambahan untuk meningkatkan penghasilan.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS