06 Juli 2024
Dirilis
Penulis
Madyaning Sekar Nuricha Pramesti
Sebagian orang bilang bisnis itu mencari laba atau keuntungan. Setujukah Anda?
Keuntungan dalam bisnis tentunya menjadi kabar yang dinanti. Namun seberapa besar keuntungan yang Anda dapat, Anda perlu mengetahuinya. Jangan-jangan Anda sebenarnya rugi, karena ternyata ada biaya-biaya yang tidak Anda hitung.
Ya, keuntungan—atau hasil lebih dari modal yang digunakan—perlu dihitung nominalnya, agar Anda bisa mengevaluasi kondisi bisnis Anda. Bagaimana caranya? Anda bisa menghitung keuntungan atau kerugian usaha menggunakan laporan laba rugi.
Artikel ini akan membahas, benarkah laporan laba rugi hanya untuk menghitung laba dan rugi, lalu seperti apa laporan laba rugi itu. Yuk simak informasinya!
Baca juga: Financial checkup pengertian dan contoh cek kondisi keuangan
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement) bisa juga disebut laporan L/R merupakan laporan keuangan yang menjelaskan kondisi keuangan bisnis pada periode tertentu terkait biaya, pendapatan, serta pengeluaran.
Laporan laba rugi bisa dibuat pada akhir tahun atau akhir bulan, menyesuaikan ketentuan perusahaan. Jika usaha Anda berskala kecil, sangat memungkinkan membuat laporan laba ruginya per bulan saja.
Manfaat Laporan Laba Rugi
Sebelumnya, apakah menurut Anda laporan laba rugi itu hanya sekedar untuk melihat untung dan rugi saja? Kalau Anda menjawab iya, maka simak penjelasan berikut.
1. Mengetahui Tren Profitabilitas Perusahaan
Caranya adalah membandingkan laporan laba rugi dari tahun ke tahun atau per bulannya. Dari perbandingan itu, Anda dapat melihat apakah bisnis memiliki tren positif (memperoleh keuntungan) atau tren negatif (mengalami kerugian).
2.Memperlihatkan Sumber-Sumber Usaha yang Menguntungkan atau Merugikan
Anda dapat memiliki informasi mengenai pos-pos mana saja yang memberikan keuntungan paling besar dan pos-pos mana saja yang menyumbang pengeluaran paling banyak dan memakan biaya.
3.Memperlihatkan Baik Buruknya Profil Kinerja Perusahaan bagi Calon Investor maupun Kreditur
Melalui laporan laba rugi, investor maupun kreditur dapat menganalisis apakah perusahaan Anda layak untuk dikembangkan, prospek tumbuhnya besar, dan layak mendapatkan suntikan modal dari mereka.
4.Menjadi Alat Bantu untuk Menganalisis Efektivitas Strategi Perusahaan
Laporan laba rugi dapat menunjukkan apakah strategi yang selama ini telah diterapkan mampu menghasilkan pendapatan sesuai harapan, mencapai target tidak.
5.Menjadi Alat Bantu untuk Menentukan Target Penjualan
Anda juga dapat mengetahui berapa target penjualan yang harus diraih di bulan atau tahun berikutnya dari laporan laba rugi.
6. Menjadi Acuan untuk Pembayaran Pajak
Laporan laba rugi tentunya akan membantu Anda mengetahui jenis pajak apa yang harus dibayarkan, karena tergantung pada jenis transaksi yang dilakukan serta jumlah omset yang didapatkan dalam setahun.
Komponen Laporan Laba Rugi
Setelah mengetahui dan memahami banyak sekali manfaat ketika membuat laporan laba rugi maka sekarang harus belajar mengetahui komponen umum pada laporan laba rugi terlebih dahulu, meliputi:
1. Pendapatan Penjualan
Pendapatan Penjualan adalah semua pendapatan yang berasal dari penjualan barang atau jasa. Seperti berikut:
(+) Penjualan Produk/Jasa
(+) Pendapatan Bunga
2. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah semua biaya yang digunakan secara langsung atau tidak untuk menghasilkan produk atau jasa yang dijual. Seperti berikut:
(+) Persediaan Awal
(+) Pembelian
(-) Persediaan Akhir
3. Laba kotor
Laba kotor yaitu hasil pengurangan Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan pendapatan penjualan. Seperti berikut:
(+) Total Pendapatan
(-) HPP
4. Biaya Operasional Bisnis
Biaya operasional usaha adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk operasional bisnis. Biaya ini dapat berupa upah dan gaji karyawan, biaya sewa lokasi ataupun biaya lainnya terkait dengan jalannya usaha. Seperti berikut:
(-) Beban Gaji Karyawan
(-) Beban Sewa Lokasi
(-) Beban Angkut
(-) Beban Asuransi
(-) Beban Marketing
(-) Beban Listrik
(-) Beban Bunga Bank
5. Depresiasi atau Biaya Penyusutan
Biaya dari aset suatu usaha yang dihitung dari tahun pembelian sampai dengan sisa waktu pemanfaatan aset. Misalnya pembelian peralatan seperti oven untuk usaha, tentunya semakin tahun nilainya berkurang karena kinerjanya tidak seperti awal di beli. Seperti berikut:
(+) Peralatan
(-) Akumulasi Penyusutan
6. Pajak penghasilan
Pajak penghasilan merupakan pajak yang diberikan kepada perseorangan atau perusahaan atas penghasilan yang diperoleh dalam satu tahun. Seperti berikut:
(-) Laba kotor x persentase pajak
Persentase Pajak:
≤ 50 juta = 5%
> 50 juta - ≤ 250 juta = 15%
> 250 juta - ≤ 500 juta = 25%
> 500 juta = 30%
7. Laba Bersih
Laba bersih merupakan hasil akhir pendapatan setelah dikurangi pajak, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya. Usaha Anda dikatakan untung jika laba bersih lebih besar dari biaya usaha lainnya. Seperti berikut:
(+) Laba Kotor
(-) Pajak Penghasilan
Baca juga: Simak cara membuat dan contoh laporan keuangan sederhana
Semoga penjelasan di atas bisa membantu Anda mengetahui berapa nominal keuntungan usaha Anda. Jika ternyata usaha Anda belum untung, Anda bisa mempelajari berbagai tips seputar bisnis di Daya.id.
Segera daftarkan diri Anda di sini secara gratis. Jika Anda ada pertanyaan yang ingin didiskusikan, jangan lupa gunakan fitur Tanya Ahli.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Komentar
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Suminah
01 November 2024
Laba rugi itu sudah biasa tapi bagaimana usaha bisa mengatasi itu menarik
Balas
.0
Jumenah
21 October 2024
Tips dan informasi yang sangat bagus trimakasih
Balas
.0
Asep Ardiansyah
21 October 2024
Artikel yang bermanfaat dan menginspirasi
Balas
.0
Lia Amelia
21 October 2024
Tips dan info yang sangat penting dan berguna terimakasih
Balas
.0
Nurmah
21 October 2024
Mantap informasi yang sangat penting untuk yang memulai usaha
Balas
.0