Dirilis

05 Februari 2025

Penulis

Thomas Aquino Herly Marwanto

Mengapa manajemen rantai pasok itu penting untuk usaha Anda? Di bawah ini ada beberapa penjelasan mengenai tujuan dan prinsip dalam manajemen rantai pasok, untuk membantu Anda memahami kenapa manajemen rantai pasok itu penting.

 

Apa Pentingnya Manajemen Rantai Pasok

Menurut Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP) 2023, manajemen rantai pasok adalah kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aktivitas arus barang dan jasa, mulai dari pengadaan bahan baku, hingga pengiriman produk jadi sampai ke pelanggan akhir. 

Nah, ketersediaan produk usaha Anda di pasaran harus didukung oleh manajemen rantai pasok yang baik. Ada satu saja elemen yang bermasalah, pasti akan berdampak pada elemen lain dalam rantai pasok. 

Kita dapat belajar pada kasus McDonald’s, yang terpaksa meniadakan menu french fries atau kentang goreng ukuran large di beberapa negara. 

Desember 2021, McDonalds Jepang mempublikasikan bahwa mereka tidak menjual lagi kentang goreng ukuran besar. Hal ini dikarenakan terbatasnya sumber kentang dari Amerika Utara. Tetapi untungnya konsumen masih bisa membeli kentang goreng ukuran medium. 

Konsumen di Indonesia dan Malaysia juga terkena imbas. Sejak 2 Februari 2022, terjadi krisis rantai pasok. Ada keterbatasan kentang mentah yang menjadi bahan baku akibat adanya pandemi. Sama halnya dengan di Jepang, sementara waktu konsumen Indonesia dapat menikmati menu kentang goreng ukuran medium.

Kasus tersebut di atas setidaknya dapat membuat kita mengerti bahwa manajemen rantai pasok yang buruk dapat menyebabkan penundaan pengiriman produk, peningkatan biaya, buruknya kepuasan pelanggan dan penjualan yang lebih rendah.

 

Apa tujuan Manajemen Rantai Pasok untuk Usaha Anda?

Ada empat tujuan penting yang harus Anda ketahui dengan adanya manajemen rantai pasok: 

  1. Mampu menggunakan sumber daya secara efisien dan untuk mengurangi pemborosan dalam proses pengadaan, produksi, dan distribusi. Hal itu dilakukan dengan mengoptimalkan proses aliran barang, mengurangi waktu perputaran barang, menghindari stok barang berlebihan, dan mengelola biaya dengan baik.
  2. Mampu mengidentifikasi risiko, mengambil langkah-langkah mitigasi, dan menjaga keberlanjutan operasional sedini mungkin dalam menghadapi ketidakpastian, seperti dampak terjadinya perang, bencana alam, adanya pandemi dan sebagainya.
  3. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Dengan memastikan mampu memberikan produk atau jasa tepat waktu, dengan kualitas yang diharapkan, dan dengan biaya yang kompetitif. 
  4. Mengoptimalkan keuntungan perusahaan melalui optimalisasi pengelolaan biaya, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan nilai tambah dalam rantai pasok.  


 

Bagaimana Mencapai Tujuan dari Manajemen Rantai Pasok?

Lalu bagaimana agar keempat tujuan ini tercapai? Agar tercapai, terdapat beberapa prinsip manajemen rantai pasok yang harus Anda tegakkan ketika menjalankan usaha.

 

1.    Prinsip Integrasi dan Koordinasi

Dalam manajemen rantai pasok yang efektif, perusahaan harus konsisten berintegrasi dan berkoordinasi untuk menciptakan sinergi antara pemasok, mitra bisnis, dan pelanggan untuk mengoptimalkan aliran barang, informasi, dan jasa. 
Untuk itu integrasi dan koordinasi yang harus dilakukan meliputi:

  • Integrasi dan koordinasi fungsi, dari fungsi pengadaan, produksi, distribusi, dan pemasaran. Mereka harus bisa saling berkoordinasi agar fungsi satu dengan yang lain saling mengisi.
  • Integrasi dan koordinasi pemasok, perusahaan perlu benar-benar menjalin hubungan yang erat dengan pemasok, saling berbagi informasi, dan berkolaborasi dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan operasional. 
  • Integrasi dan koordinasi pelanggan, perusahaan harus mampu memenuhi dan mengantipasi kebutuhan pelanggan atau mitra bisnis. 


 

2.    Prinsip Visibilitas dan Transparansi

Prinsip ini  menekankan pentingnya memiliki informasi yang terlihat dengan jelas dan transparan tentang aliran barang, informasi, dan jasa dalam rantai pasok. 

 

3.    Prinsip Responsif terhadap Permintaan

Prinsip ini menekankan pentingnya perusahaan responsif terhadap perubahan permintaan pelanggan. Usaha Anda harus mampu mengantisipasi, menanggapi, dan menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pasar dengan cepat dan efektif, melalui:

  • Kemampuan visibilitas yang baik terhadap permintaan pelanggan dan pemantauan yang berkelanjutan terhadap tren dan perubahan permintaan pelanggan.
  • Fleksibilitas dalam memperluas skala (keluasan) rantai pasok dalam menanggapi perubahan permintaan. 
  • Kolaborasi yang bagus dengan pemasok dan mitra bisnis. 
  • Penggunaan teknologi dan alat analitik untuk mendukung perubahan permintaan 


 

4.    Prinsip Efisiensi Operasional

Prinsip ini berupaya agar dalam merespon perubahan permintaan, efisiensi operasional tetap terjaga, baik dari proses produksi, pengelolaan persediaan, pengiriman, dan distribusi harus terus dioptimalkan untuk meminimalkan waktu siklus dan mempercepat waktu respons terhadap perubahan permintaan. 
Hal itu dapat dilakukan dengan cara:

  • Analisis dan perbaikan proses, untuk mengidentifikasi kemungkinan pemborosan dan kesempatan perbaikan. 
  • Manajemen persediaan yang tepat, untuk menghindari persediaan berlebih atau kekurangan yang dapat menyebabkan pemborosan dan ketidakseimbangan dalam rantai pasok. 
  • Optimalisasi transportasi dan distribusi, dengan untuk mengefisienkan biaya, waktu, dan emisi yang terkait dengan pergerakan barang dalam rantai pasok. 
  • Penggunaan teknologi otomasi, dengan mengadopsi sistem manajemen rantai pasok terintegrasi, perangkat lunak ERP (Enterprise Resource Planning), sistem penjadwalan, atau robotika untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang rutin, berulang, dan manual. 
  • Pelatihan dan pengembangan karyawan, untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan perilaku karyawan dalam menjalankan tugas-tugas operasional dengan efisien.


 

5.    Pengelolaan Risiko

Prinsip ini menekankan bahwa usaha Anda perlu mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul, mengevaluasi dampaknya, dan mengembangkan strategi mitigasi yang tepat dalam rantai pasok, mulai dari: 

  • Identifikasi risiko yang dapat mempengaruhi perusahaan. 
  • Analisis risiko terhadap kemungkinan terjadinya risiko dan dampaknya terhadap tujuan perusahaan. 
  • Evaluasi risiko berdasarkan tingkat keparahan, kemungkinan terjadinya, dan kemampuan perusahaan untuk menangani risiko tersebut. 
  • Pengelolaan risiko, yang mencakup pengembangan rencana aksi (action plan), penggunaan alat dan metode yang tepat untuk mengurangi risiko, pelaksanaan kontrol dan tindakan pengendalian yang sesuai. 
  • Pemantauan risiko secara terus-menerus terhadap risiko yang ada, serta memperbarui analisis risiko secara berkala. 


 

6.    Komunikasi dan Keterlibatan Stakeholder

Prinsip ini menekankan pentingnya komunikasi yang:

  • Jelas, terbuka, dan teratur antara perusahaan dan para stakeholder dalam rantai pasok. 
  • Melibatkan stakeholder secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan rantai pasok. 
  • Melakukan pengelolaan konflik yang mungkin timbul antara berbagai pihak dalam rantai pasok. 
  • Melakukan sharing informasi yang akurat, tepat waktu, dan transparan dengan stakeholder dalam rantai pasok. 


 

7.    Prinsip Kontinuitas dan Keberlanjutan

Prinsip ini menekankan pentingnya memastikan kelangsungan operasional yang lancar dan berkelanjutan dalam rantai pasok, dengan:

  • Memastikan bahwa rantai pasok tetap berfungsi secara terus-menerus tanpa gangguan yang berarti 
  • Mempertimbangkan aspek lingkungan dalam pengelolaan rantai pasok. 
  • Mempertimbangkan aspek sosial dalam pengelolaan rantai pasok. 
  • Memperhatikan dampak kegiatan mereka terhadap masyarakat sekitar, pekerja, dan hak asasi manusia. 


 

8.    Prinsip Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan 

Prinsip mendorong agar usaha Anda terus-menerus melakukan pengukuran, evaluasi, dan melakukan perbaikan kinerja rantai pasok dengan tujuan mencapai hasil yang lebih baik, dengan: 

  • Melakukan pengumpulan data dan informasi yang relevan untuk mengukur kinerja rantai pasok. 
  • Melakukan analisis dan penilaian terhadap hasil pengukuran kinerja untuk membandingkan kinerja aktual dengan target yang ditetapkan, mengidentifikasi kesenjangan, dan menganalisis penyebab dari ketidaksesuaian tersebut. 
  • Mengidentifikasi peluang perbaikan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok. 
  • Melakukan rencana tindakan perbaikan yang spesifik untuk mengatasi masalah atau meningkatkan kinerja dalam rantai pasok. 
  • Implementasi tindakan perbaikan yang telah direncanakan. 
  • Melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasok untuk pelaksanaan perbaikan. 
  • Terus-menerus melakukan evaluasi, perbaikan, dan pengukuran kembali dalam rantai pasok. 


 

9.    Prinsip Inovasi dan Pembaruan

Prinsip ini menekankan pentingnya terus mencari cara baru untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi rantai pasok, dengan: 

  • Mengidentifikasi dan mengembangkan ide-ide inovatif yang mampu meningkatkan kinerja dan efisiensi rantai pasok. 
  • Meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu, dan visibilitas dalam rantai pasok melalui pemanfaatan teknologi baru dan solusi digital. 
  • Kolaborasi dengan mitra bisnis dan pemasok untuk mendorong inovasi bersama dalam rantai pasok. 
  • Melibatkan siklus perbaikan berkelanjutan dengan memanfaatkan inovasi dan pembaruan terus-menerus. 
  • Berfokus pada meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Nah, dengan memahami prinsip-prinsip manajemen rantai pasok ini, Anda diharapkan sudah mampu melakukan analisis secara mendasar tentang rantai pasok usaha Anda, misalnya dengan membandingkan prinsip-prinsip di atas dengan fakta-fakta di usaha Anda. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen rantai pasok adalah manajemen terpusat dari aliran barang dan atau jasa, ke dan dari perusahaan, yang mencakup semua proses dari mengubah bahan mentah menjadi produk akhir.  Fasenya mulai dari perencanaan, pengadaan, produksi, distribusi, dan pengembalian.

Baca juga: Strategi KAI Tingkatkan Pendapatan melalui Layanan Pelanggan

Dengan manajemen rantai pasok, perusahaan akan dapat memangkas kelebihan biaya dan mengirimkan produk ke konsumen dengan lebih cepat dan efisien, selain itu dapat pula membantu mencegah penarikan produk yang mahal, potensi tuntutan hukum serta risiko publisitas yang buruk. Apabila Anda ingin memahami lebih jauh terkait manajemen rantai pasok di usaha Anda, silakan manfaatkan fitur Tanya Ahli di website ini.

Sumber:

Berbagai sumber

Foto dari aleksandarlittlewolf, Freepik.com

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS