Dirilis

23 Desember 2022

Penulis

BTPN Mitra Bisnis

Selama kurang lebih 10 tahun terakhir, perkembangan industri gim (game) di Asia Tenggara dan Indonesia sangatlah pesat. Beberapa faktor pendukung atas perkembangan pesat industri game di Indonesia adalah akibat percepatan pengguna internet di Indonesia yang telah mencapai 73,7% dari total populasi penduduk. Sedangkan jaringan mobile yang aktif mencapai 125,6% dari total populasi (We Are Social & Hottsuite, 2021). 

Baca Juga: Strategi Pemasaran Video Games Kolaborasi dengan Para Gamers

Meskipun selama tahun 2020, perekonomian Indonesia dinyatakan turun 2,07% (yoy), namun ternyata industri game dalam negeri mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi akibat maraknya pengguna internet di Indonesia yang membuat setiap orang di Indonesia mencari hiburan yang instan saat melakukan kebijakan-kebijakan pembatasan sosial dari pemerintah, yakni dengan bermain game di dalam rumah. Tingginya, kemajuan industri game selama tahun 2020, dapat terlihat melalui cakupan data lembaga survei berikut ini. 

Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Industri Games

Berdasarkan survei We Are Social & Hottsuite 2021 menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia dengan kategori umur 16-64 tahun telah menggunakan aplikasi-aplikasi dari ponsel mereka dengan tujuan mulai dari chatting hingga untuk berkencan. Berikut ini cakupan datanya: 

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa sekitar 60,20% masyarakat Indonesia menggunakan aplikasi di ponsel mereka dengan tujuan bermain game. Kemudian data ini diperkirakan akan terus meningkat, di mana Newzoo telah mengeluarkan laporan yang memperkirakan penggunaan aplikasi game akan terus meningkat dan akan melampaui aplikasi musik dan layanan video streaming

Selain itu, pengguna game mobile di Indonesia meningkat selama tahun 2020 dan diperkirakan akan terus meningkat di masa depan seiring dengan kemajuan teknologi. Data terkait dengan hal ini terlihat melalui data dari Statista berikut ini: 


Sepanjang tahun 2020, terjadi kenaikkan pengguna game mobile menjadi 54,7 juta jiwa atau naik 24,03% secara tahunan (yoy) dari tahun 2019. Tahun 2021, diperkirakan jumlah pengguna game mobile di Indonesia nantinya akan mencapai 59,8 juta jiwa atau naik 9,32% (yoy). Penambahan jumlah pengguna game tersebut, ternyata berjalan seiring dengan meningkatnya pendapatan game mobile di Indonesia: 


Statista menyebutkan pada tahun 2017, diperkirakan jumlah pendapatan dari seluruh stakeholders industri game mobile di Indonesia menyentuh US$ 737 juta, dan kemudian valuasi tersebut terus bertambah menjadi US$1,2 miliar tahun 2020. Maka bisa dibilang jumlah pertumbuhan rata-rata dari pendapatan industri game mobile di Indonesia mencapai sekitar 20% per tahun.

Pemasukan Esport Revenue Streams 

Industri game tentu ditopang oleh para gamers (sebutan untuk pengguna game) yang berada di dalam suatu komunitas yang kerap menonton jalannya pertandingan sebuah game. Selama satu dekade terakhir, pertandingan game kerap digemar dan ditunggu-tunggu oleh para gamers tersebut. Alhasil, istilah “esports” pun muncul dan sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Esports adalah singkatan dari Electronic Sports, di mana kata tersebut merupakan sebuah terminologi yang menurut British Esports Association menjelaskan sebagai kompetitif dalam bermain game. Alhasil, berbagai tim mulai bermuncul dan kian semakin serius dalam membangun tim profesional game mereka layaknya tim olahraga pada umumnya seperti sepakbola, bola basket, dll. 

Mengacu pada data Newzoo, selama tahun 2021, pendapatan esports global selama tahun 2021 menyentuh US$ 1,08 miliar atau naik 14,5% (yoy). Adapun berikut ini merupakan gambaran data sumber pendapatan esports global selama tahun 2021: 

 

Jika melihat data di atas, maka sumber pemasukan industri esports terbesar berasal dari sponsorship. Di mana sponsor memberikan sebesar US$ 641 juta. Kemudian diikuti oleh hak tayang media (media rights) sebesar US$ 192,6 juta, dll. Maka bisa dibilang, seluruh pendapatan dari dunia esports bergantung pada masuknya sponsorship pada setiap turnamen ataupun dukungan sponsor yang masuk ke dalam setiap tim esports

Kenaikkan sponsorship ke dalam esports selama tahun 2021 terjadi akibat berbagai faktor. Salah satunya adalah banyaknya pemain game, serta penonton esports selama beberapa tahun terakhir. 

Jika Anda pertanyaan terkait topik ini, silakan berkonsultasi secara gratis di Tanya Ahli. Daftarkan dulu diri Anda untuk akses penuh ke seluruh fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai Sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS