Dirilis

20 Agustus 2021

Penulis

Tim Penulis Daya



Banyak karyawan yang bisa bertahan lama dalam bekerja di sebuah perusahaan dengan produktivitas kerja yang baik walaupun penghasilannya tidak terlalu besar. 
Melihat hasil survei yang dilakukan oleh Best Practice Institute, yang dilansir dari Harvard Business Review, 94 persen responden mengalami peningkatan produktivitas kerja dua hingga empat kali lipat jika mencintai tempat mereka bekerja.
Bukanlah hanya pendapatan saja, karyawan menyebutkan bahwa rasa nyaman di tempat mereka bekerja menjadi faktor penting untuk menumbuhkan kecintaan terhadap pekerjaan dan perusahaan hingga meningkatkan produktivitas kinerja mereka.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karyawan dalam mencintai pekerjaan dan perusahaan sehingga menjadi lebih produktif dalam bekerja 

 

Partner Kerja


Bekerja bersama dengan rekan kerja yang menyenangkan akan membuat Anda semakin mencintai pekerjaan Anda. Dengan adanya rekan kerja yang mau dan mampu dalam mendukung dan saling bahu-membahu memecahkan tantangan pekerjaan dapat membuat pekerjaan terasa ringan. 

Faktor penting juga dalam membangun kenyamanan bekerja adalah kemampuan berkomunikasi dengan rekan kerja.
Tahukah Anda, tipe rekan kerja yang paling tidak disukai? 
Melihat hasil survei yang dilakukan di panduan karier Lee Hecht Harrison, 45 persen responden tidak menyukai rekan kerja yang banyak bicara. 

Jim Greerway dari Lee Hecht Harrison menjelaskan bahwa obrolan santai yang tanpa direncanakan ketika bertemu rekan kerja dapat memberikan inspirasi dalam kolaborasi, mendatangkan ide-ide baru, membangun kepercayaan, dan meningkatkan produktivitas. Yang perlu diingat, terlalu banyak bicara justru akan membuat rekan kerja terganggu.

 

Saling Menghormati dan Menghargai ke Sesama Rekan Kerja


Salah satu bentuk etika kerja yang baik yang diharapkan oleh karyawan adalah saling menghormati pendapat orang lain, menghargai perbedaan dan keterbukaan.
Karyawan pastinya mengharapkan bekerja di lingkungan dimana mereka merasa dihargai, dipercaya dan didengarkan. 

Perbedaan opini patutlah dihargai dan kontribusi dalam tim baiknya diapresiasi. 
Harvard Business Review, majalah manajemen yang dikelola oleh Universitas Harvard, Amerika Serikat, melakukan penelitian terkait fasilitas karyawan dan apresiasi perusahaan terhadap 20 ribu karyawan di seluruh dunia. Hasilnya 56 persen karyawan merasa cukup mendapatkan kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang baik, 89 persen merasa menikmati dan puas dengan pekerjaan yang mereka miliki, serta 92 persen dapat lebih fokus bekerja. 
Karyawan yang mendapatkan apresiasi dari atasan 1,1 kali lebih tahan bekerja di sebuah perusahaan daripada mereka yang kurang diapresiasi.

 

Beban Pekerjaan Berimbang


Bekerja sesuai kemampuan dan kapasitas mereka membuat karyawan bisa menjadi lebih produktif dan lebih mencintai pekerjaannya. Beban pekerjaan yang terlalu berat bukan memberikan tantangan untuk karyawan lebih berkembang, justru dapat melelahkan secara fisik dan memberi dampak psikologis. 

Seseorang bisa menjadi bersikap dingin, ketus sampai dengan sering marah kepada anak buah maupun rekan kerja, ini diakibatkan oleh beban kerja yang terlalu berat.
Oleh karena itu, baiknya memberikan pekerjaan yang seimbang dengan fasilitas, pendapatan dan tanggung jawab akan membuat karyawan lebih produktif, total dalam bekerja sampai dengan mencintai pekerjaan yang mereka miliki

 

Tidak Perlu Micromanaging


Dikutip dari entrepreneur.com, karyawan yang merasa dipercaya serta didukung tanpa pengawasan ketat dan berlebih secara statistik akan merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam bekerja. 

Tentu saja tidak ada karyawan yang ingin diatur dan diawasi secara ketat dan berlebih. Mengawasi karyawan serta mengatur semua gerak geriknya dapat membuat karyawan sulit berprestasi, dan lebih parahnya, dapat membuat mereka membenci pekerjaan dan atasannya. Otomatis hal ini akan menjadi kendala rumit untuk mencapai sebuah produktifitas. 

Para manager sebaiknya mulai membangun kepercayaan kepada semua karyawannya dan membiarkan mereka bekerja untuk mencapai target yang sudah ditetapkan, tanpa perlu mengatur dan mengawasi hingga ke hal-hal yang kecil sekali pun. Dengan demikian, karyawan akan merasa bangga atas pencapaian dalam pekerjaannya dan lebih bisa merasakan peran mereka kepada perusahaan, daripada hanya menjadi “robot” yang diatur dan diperintah atasan saja.
 

Terapkan Work/Life Balance sebagai Prioritas




Sekarang sudah banyak perusahaan menawarkan jam kerja fleksibel untuk memberikan kesempatan bagi karyawan melakukan kegiatan di luar kantor. 
Memberikan kesempatan untuk keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan merupakan sebuah bentuk kepedulian perusahaan kepada karyawannya, serta tidak egois dengan memaksa karyawan untuk bekerja lebih lama disetiap harinya. 

Beberapa contoh lainnya yang bisa dilakukan perusahaan untuk menerapkan work/life balance kepada karyawan seperti memberikan hak dalam mengambil cuti tanpa diganggu oleh pekerjaan atau dilarang cuti alih-alih banyak projek yang menunggu, memiliki kebijakan work -from-home, bekerja sama dengan merchant tertentu untuk diskon karyawan, dan lain sebagainya.

Melalui informasi di atas, mari mulai dari sekarang kita evaluasi seperti apa lingkungan kerja yang sudah kita bentuk. Dengan lingkungan kerja yang baik dan nyaman, diharapkan target perusahaan lebih dapat dicapai. Anda juga dapat berkonsultasi terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia dengan mitra ahli kami.

Untuk informasi lainnya terkait tips usaha maupun pengelolaan karyawan lainnya. Anda bisa medapatkan nya secara gratis di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi keuangan bisa diakses dengan sangat mudah dan kapan saja!. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga! 
 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS