06 Juni 2025
Ilham Subandoro, Si Tangan Dingin Bisnis Smoothies
Dirilis
06 Juni 2025
Penulis
Majalah Franchise Indonesia (Mitra Strategis Program Daya Sejak 2014)
Pengusaha
Ilham Subandoro
Jenis Usaha
Bisnis Joomba Smoothies
Merintis bisnis pada tahun 2020 yang kemudian dihajar pandemi COVID-19, Ilham Subandoro termasuk beruntung. Produk unggulannya berupa minuman smoothies sehat ternyata berkembang pesat karena orang-orang berlomba hidup sehat demi menjaga imun tubuh dan terhidar dari virus berbahaya. Terlebih lagi, minuman jenis smoothies juga tengah booming saat itu.
Bisnis yang diberi nama Joomba Smoothies ini pertama dicetuskan oleh Ilham dan temannya yang sama-sama lulusan Universitas Pelita Harapan. Setelah dikelola selama 4 tahun, pada tahun 2024 perusahaan Number Capital pun melirik Jumba Smoothies dan mengakuisisinya. Meski berpindah kepemilikan, Ilham rupanya tetap dipercaya mengelola Joomba Smoothies hingga memiliki 36 outlet yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Bisnis Lesu yang Bangkit Lagi Setelah Diakuisisi
Meski akuisisi ini membuahkan hasil yang gemilang baik dari penyebaran gerai maupun dari inovasi dan sinergi bisnisnya, Ilham mengakui bahwa saat baru diakuisisi, bisnis smoothies miliknya sedang mengalami penurunan kinerja dan memerlukan banyak perbaikan. Tentunya, akuisisi tersebut menjadi salah satu titik balik yang mengawali peningkatan kinerja Joomba Smoothies di tangan Ilham.
Ilham yang memiliki background sebagai business consultant ini mulai melakukan beberapa perubahan untuk memacu kinerja dan pertumbuhan bisnis Joomba Smoothies. Berikut ini beberapa hal yang ia lakukan:
- Membuat rencana program bisnis jangka menengah dan jangka panjang dengan berkolaborasi dengan berbagai perusahaan.
- Berinteraksi dengan mitra bisnis secara intens dan mengubah sikap bisnis mereka agar jangan pasif berinvestasi saja namun juga aktif menjalankan bisnis.
- Mengubah mindset karyawan agar lebih produktif terutama bagian riset dan development agar selalu berinovasi mengeluarkan berbagai kreasi produk.
“Di samping itu, kami juga kerja sama dengan perusahaan Element, kemudian juga mengikuti bazar dan juga Franchise Expo. Dari pameran franchise tahun kemarin saja kami bisa mendapatkan 7 mitra bisnis,” ujar pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat tahun 2001 ini.
Banyak Pesaing, Namun Tetap Berkibar dengan Image Minuman Sehat
Joomba Smoothies dikenal sebagai pemain minuman sehat yang menawarkan berbagai minuman rasa kaya buah, yoghurt dengan rasa fun dan sehat. “No sugar, pemanis kita terdiri dari buah dan madu. Jadi ini benar-benar minuman sehat. Best seller kami antara lain Berry Wild, Tropical Mango, dan Queen Elizabeth Chocolate. Harga poduk smoothies berkisar antara Rp30 ribu sampai Rp38 ribu. Total ada sekitar 15 varian produk saat ini,” tutur Ilham.
Perjalanan bisnis Ilham tidak terlepas dari hadirnya pesaing yang menawarkan minuman sejenis. Meski demikian, ia yakin produknya lebih unggul karena tidak hanya menonjolkan visual dan rasa yang manis namun juga lebih sehat. Karena itu, Ilham juga gencar ikut berpartisipasi di kegiatan yang terkait kesehatan dalam mempromosikan bisnisnya untuk mendukung image minuman sehat yang diusung, misalnya event kegiatan olahraga. Selain itu, Ilham juga meyaini filosofi bisnis “bergerak dan berinovasi atau mati”.
“Di era yang semakin kompetitif ini kalau kita tidak bergerak akan digilas pasar dan pesaing, karena tidak ada bisnis yang stabil. Kalau kita diam saja, waktu yang akan menghabiskan kita. Maka kami menciptakan hal-hal baru untuk stabilitas bisnis,” tandas Ilham.
Ilham kini memiliki 50 karyawan untuk back office di perusahaannya yang bernama PT Joomba Karya Indonesia, yang berlokasi di Karawaci Tangerang. Ke depan, ia menargetkan membuka 20 outlet di tahun 2025 ini dan mengeluarkan produk baru di momen bulan Ramadhan nanti.
Joomba Smoothies Menawarkan Kemitraan
Joomba Smoothies sendiri menawarkan kemitraan dengan total investasi Rp149 juta sudah termasuk peralatan bisnis dan island booth. “Jadi mitra bisnis sudah tinggal memulai bisnis saja dengan investasi tersebut. Akan tetapi itu semua belum termasuk sewa tempat ya. Bisnis kita umumnya beroperasi di mal-mal, rumah sakit, dan di perkantoran,” beber Ilham.
Menurut Ilham, rata-rata mitra bisnis mampu membukukan omzet Rp30 juta – Rp60 juta perbulan dan mencapai BEP di bulan kedua belas. Bahkan ada juga mitra bisnis yang BEP ketika 7 bulan berjalan. “Kita memungut royalty Rp1,5 juta perbulan flat yang digunakan untuk mensupport mitra bisnis, mulai dari grand opening, training karyawan, pemilihan bahan baku dan harga jual, pemasaran, sales insight hingga kolaborasi dengan para vendor bisnis,”, ungkap pria yang hobi main bulu tangkis ini.
Bagi calon pebisnis yang ingin menekuni dunia usaha, Ilham memberikan tips, yaitu harus mau adaptasi. “Sebab pebisnis yang tidak adaptasi berarti tidak jeli melihat pergerakan pasar. Pebisnis yang berhasil dia yang mampu melihat peluang di pasar. Apa yang pasar butuhkan dia bisa memenuhinya,” tutupnya.
Ilham Subandoro adalah salah satu pebisnis yang sukses membangun bisnis dengan sistem kemitraan. Tertarik mengikuti jejaknya? Konsultasikan dengan pakar franchise di Daya.id agar usaha yang Anda jalankan semakin matang dan sukses.
Baca kisah sukses pengusaha inspiratif lainnya di Daya.id. Yuk daftar dan kunjungi Daya.id sekarang juga!