Sukses Jalankan Bisnis Saat Masih Langka Pesaing

Dirilis

28 Oktober 2023

Penulis

Majalah Franchise Indonesia (Mitra Strategis Program Daya Sejak 2014)

Pengusaha

Trio Pranata Hartawan Sim

Jenis Usaha

Pemilik franchise Ladybee Taiyaki

Anda bisa mencari ide dari bisnis produk atau jasa yang sedang viral karena banyak peminat. Meski begitu, risikonya Anda akan berhadapan dengan banyak pesaing. Atau, Anda bisa meniru pilihan Trio Pranata Hartawan Sim. Ia, justru memulai bisnis kuliner dimana produknya hampir belum ada yang mengembangkannya di Indonesia. Produk apa itu, dan bagaimana kisahnya?  

 

Berani Ambil Risiko Kelola Bisnis yang Produknya Belum Familiar di Masyarakat

Trio memulai bisnis kuliner taiyaki pada tahun 2019 di sebuah supermarket besar di Jambi, dengan modal awal Rp65 juta. Taiyaki sendiri merupakan kue tradisional Jepang berbentuk ikan yang dianggap “kue keberuntungan” dengan berbagai rasa. Meski disebut kue tradisional Jepang, Trio rupanya mendapat inspirasinya saat sedang berada di Singapura. Keyakinannya memulai bisnis ini di Indonesia adalah saat seorang temannya menjual mesin pembuat taiyaki kepadanya.

“Produknya memang tidak familiar, orang Indonesia familiarnya dengan Takoyaki saja. Produk kita itu bentuknya unik, cuma kasih gambar kue ikan saja orang pada datang. Yang ditawarkan 3, 4, 6, dan 9 pieces dalam satu kantong dengan rasa yang berbeda. Ada kacang merah, cokelat, keju dan vanila. Untuk yang 9 pieces harganya Rp90 ribu, itu kuenya besar-besar," jelasnya. 

Pria kelahiran Jambi tahun 1994 ini tidak memulai bisnis tanpa pengalaman. Sebelum memulai bisnis Taiyaki, ia memiliki beberapa bisnis kuliner seperti Tahoee Indonesia yang memiliki 3 cabang dan bisnis Nasi Karim yang sudah memiliki 5 cabang. Brand-brand tersebut di bawah naungan PT Tahoee Pranata Indonesia yang berkantor di Greenlake City, Jakarta Barat. 

Menurut Trio, awalnya produk taiyaki hanya dibuat untuk menu tambahan di Tahoo Indonesia. Namun ternyata penjualannya meningkat pesat, akhirnya ia memutuskan menjadikan Taiyaki sebagai sebagai bisnis terpisah dengan brand Ladybee Taiyaki. 

"Saya ajak 4 orang teman saya di bisnis ini. Pertama buka omzetnya Rp 6 juta per hari, kaget kita bisa jual segitu. Bagi saya kepercayaan itu modal utama karena itu pula teman-teman saya percaya modalnya ditanam dalam bisnis yang saya geluti," pungkasnya. 

Untuk mempromosikan bisnisnya, Trio mengoptimalkan advertising lokal dan influencer yang menurutnya punya impact langsung ke penjualan, apalagi ternyata ia juga punya background ilmu marketing."Strategi marketing sudah punya modal, saya juga punya backgorund di Marketing," ujar pria yang hobi main futsal ini.

 

Tantangan dan pencapaian

Dalam perjalanan bisnisnya, tentu Trio menghadapi berbagai tantangan dan jatuh bangun. Namun tantangan yang paling ia ingat justru berasal dari keluarga alias saudaranya sendiri. Tahun 2018 ia sempat membuka ruko berjualan susu kedelai soya, saat itu kebetulan penjualan masih sepi. "Melihat penjualan sepi, salah satu saudara dari keluarga besar saya membuka kotak uang dan menyindir produk yang saya jual. Karena dilihatnya uang di dalam kotak tidak sampai 100 ribu padahal sudah buka dari pagi hingga sore," kenangnya. 

Meski sempat kecewa, kini Trio patut berbangga karena nyatanya bisnis yang Trio kelola berbuah manis. Bahkan berkembang pesat sampai memiliki 34 cabang yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya dan Makassar. "Kami bersyukur perkembangan bisnis Lady Bee Taiyaki berjalan baik. Dari total 34 outlet, sekitar 20 milik franchisee, mereka ada yang ambil dua dan tiga outlet," kata Trio. 

Mitra bisnis Lady Bee Taiyaki mencapai ROI paling cepat 8 bulan dengan omzet Rp5 juta per hari di tiga bulan operasi pertama, meski begitu ada juga yang lebih lambat. "Wajar bila ada franchisee yang puas dan tidak puas. Kalau melihat brand-brand lain yang jor-joran ekspansi tapi sedikit sekali yang survive, kasihan mitra bisnisnya. Padahal mereka investasi ratusan juta, jadi punya utang moral sebetulnya. Maka saya berhitung secara normatif saja tidak mengada-ada," ujarnya. 

Lady Bee Taiyaki menawarkan investasi Rp125 juta untuk 3 tahun lisensi, sudah termasuk peralatan lengkap seperti freezer, mesin chiller, mesin taiyaki, mesin ice cream dan sebagainya. Sementara franchisor hanya memungut fee Rp1 juta sebulan. “Banyak calon mitra yang hubungi kita untuk bergabung, namun tidak semua bisa cocok. Apalagi sebelum gabung ada calon mitra yang minta profit sekian, itu sulit karena bisnis pasti berisiko," jelas pengusaha yang mempekerjakan 50 karyawan di kantor pusat ini.

 

Harapan masa depan

Ke depan, Trio memiliki target membuka 50 gerai. Untuk mewujudkannya, ia sudah membeli gudang baru pada 2022. Sementara untuk produksi tepung premix, Trio membuka lahan seluas 1000 meter di daerah Sumatera. "Ini semua untuk suplai chain sehingga relatif murah. Kita usahakan semua bahan baku kita tidak impor. Saat ini yang masih impor newcolla dari Itali," ujarnya.  Selain itu, Trio juga ingin kelak ekspor Lady Bee Taiyaki ke luar negeri. 

Trio Pranata Hartawan Sima adalah salah satu pebisnis yang sukses membangun bisnis dengan sistem kemitraan. Tertarik mengikuti jejaknya? Konsultasikan dengan pakar franchise di Daya.id agar usaha yang Anda jalankan semakin matang dan sukses.

Yuk daftar dan kunjungi Daya.id sekarang juga untuk  baca kisah sukses pengusaha inspiratif lainnya!

Penilaian :

4.7

15 Penilaian

Kisah Sukses Lainnya

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS