13 November 2018
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Bagi bisnis, membuka cabang pertama kerap menjadi sesuatu yang penuh risiko. Jika salah langkah, cabang baru hanya akan menghasilkan kebuntuan, alih-alih keuntungan. Namun, jangan sampai hal ini membuat ragu untuk mengembangkan potensi bisnis yang sedang digeluti. Jika Anda tengah menimbang-nimbang untuk membuka cabang pertama, pastikan beberapa hal berikut terlebih dahulu.
1. Lokasi Cukup Solid
Sebelum berpikir untuk membuka cabang pertama, lihatlah hal yang sedang Anda urus terlebih dulu. Apakah bisnis saat ini sudah cukup solid? Meski ambisi besar dan bisnis terlihat berjalan lancar di kuartal pertama, redam dulu keinginan untuk buru-buru membuka cabang baru. Tunggu beberapa lama, hingga Anda bisa melihat bahwa bisnis yang sekarang memang berjalan stabil dan bukan sedang ramai karena tren sesaat.
2. Punya Cukup Dana
Meski bisnis Anda berjalan baik, lihat juga kondisi keuangan. Apakah sudah mencukupi untuk membuka cabang baru? Ingat, ada banyak dana yang harus dikeluarkan ketika berencana mengembangkan bisnis, mulai dari biaya sewa tempat, membeli peralatan dan perlengkapan, promosi, asuransi, stok, hingga gaji pegawai.
Tidak hanya perhitungan bujet atau modal, Anda juga harus memperhatikan cash flow pada lokasi pertama. Jangan menghitung aset saja, tapi juga harus memastikan jika cash flow pada lokasi pertama cukup sehat. Hindari mengembangkan bisnis dengan menggunakan uang pinjaman secara total, pastikan selain menggunakan modal pinjaman juga menggunakan modal sendiri, terutama jika berbisnis di kelas kecil atau menengah. Kalau memang membutuhkan pinjaman, pastikan memiliki perhitungan baik untuk bisa memutar uang, sehingga tidak ada yang namanya kredit macet yang berujung gulung tikar.
3. Jumlah Customer Terus Meningkat
Jika membuka bisnis kuliner atau usaha di bidang jasa, apakah Anda kerap menolak order karena memang sudah tidak ada tempat atau jadwal yang tersedia? Jumlah customer yang terus meningkat merupakan salah satu tanda bisnis sudah siap untuk membuka cabang. Ketika dana sudah mencukupi, jangan tunggu lebih lama untuk membuka cabang. Tempat yang terlalu penuh dan penolakan order yang terlalu sering bisa membuat calon pelanggan kehilangan minat atas usaha Anda, dan bisa saja beralih ke pesaing.
4. Ada Permintaan Tinggi Untuk Membuka Cabang Baru
Seiring waktu, apakah customer sering sekali bertanya apakah kita memiliki cabang di lokasi A atau di kota B? Pada beberapa bisnis, customer loyal atau lama bisa menjadi pelanggan baru di cabangnya. Pastikan saja memiliki customer yang cukup banyak di lokasi pertama Anda. Hal ini menjadi penting, karena dari merekalah bisa mendapat pemasukan awal di cabang baru. Dari mereka jugalah, bisa mendapat customer baru karena mereka yang menjadi alat pemasaran secara tidak langsung.
5. Memiliki Pegawai yang Bisa Didelegasikan
Lokasinya dua, tapi pemiliknya satu. Anda tentu tidak bisa membelah diri atau terus menerus mengecek tiap lokasi secara berkala bukan? Pengawasan memang menjadi sesuatu yang wajib, namun Anda harus menunjuk tim yang bisa bertanggung jawab terhadap lokasi kedua bisnis. Jika bisnis sudah berjalan cukup lama, setidaknya Anda memiliki orang kepercayaan yang mengenal bisnis sejak awal berdiri dan paham seluk-beluknya.
Membuka cabang baru memang cukup krusial, terutama karena harus bekerja ekstra untuk mengelolanya. Dengan adanya pegawai binaan, Anda bisa lebih tenang mengembangkan cabang baru ini, bukan?
1. Lokasi Cukup Solid
Sebelum berpikir untuk membuka cabang pertama, lihatlah hal yang sedang Anda urus terlebih dulu. Apakah bisnis saat ini sudah cukup solid? Meski ambisi besar dan bisnis terlihat berjalan lancar di kuartal pertama, redam dulu keinginan untuk buru-buru membuka cabang baru. Tunggu beberapa lama, hingga Anda bisa melihat bahwa bisnis yang sekarang memang berjalan stabil dan bukan sedang ramai karena tren sesaat.
2. Punya Cukup Dana
Meski bisnis Anda berjalan baik, lihat juga kondisi keuangan. Apakah sudah mencukupi untuk membuka cabang baru? Ingat, ada banyak dana yang harus dikeluarkan ketika berencana mengembangkan bisnis, mulai dari biaya sewa tempat, membeli peralatan dan perlengkapan, promosi, asuransi, stok, hingga gaji pegawai.
Tidak hanya perhitungan bujet atau modal, Anda juga harus memperhatikan cash flow pada lokasi pertama. Jangan menghitung aset saja, tapi juga harus memastikan jika cash flow pada lokasi pertama cukup sehat. Hindari mengembangkan bisnis dengan menggunakan uang pinjaman secara total, pastikan selain menggunakan modal pinjaman juga menggunakan modal sendiri, terutama jika berbisnis di kelas kecil atau menengah. Kalau memang membutuhkan pinjaman, pastikan memiliki perhitungan baik untuk bisa memutar uang, sehingga tidak ada yang namanya kredit macet yang berujung gulung tikar.
3. Jumlah Customer Terus Meningkat
Jika membuka bisnis kuliner atau usaha di bidang jasa, apakah Anda kerap menolak order karena memang sudah tidak ada tempat atau jadwal yang tersedia? Jumlah customer yang terus meningkat merupakan salah satu tanda bisnis sudah siap untuk membuka cabang. Ketika dana sudah mencukupi, jangan tunggu lebih lama untuk membuka cabang. Tempat yang terlalu penuh dan penolakan order yang terlalu sering bisa membuat calon pelanggan kehilangan minat atas usaha Anda, dan bisa saja beralih ke pesaing.
4. Ada Permintaan Tinggi Untuk Membuka Cabang Baru
Seiring waktu, apakah customer sering sekali bertanya apakah kita memiliki cabang di lokasi A atau di kota B? Pada beberapa bisnis, customer loyal atau lama bisa menjadi pelanggan baru di cabangnya. Pastikan saja memiliki customer yang cukup banyak di lokasi pertama Anda. Hal ini menjadi penting, karena dari merekalah bisa mendapat pemasukan awal di cabang baru. Dari mereka jugalah, bisa mendapat customer baru karena mereka yang menjadi alat pemasaran secara tidak langsung.
5. Memiliki Pegawai yang Bisa Didelegasikan
Lokasinya dua, tapi pemiliknya satu. Anda tentu tidak bisa membelah diri atau terus menerus mengecek tiap lokasi secara berkala bukan? Pengawasan memang menjadi sesuatu yang wajib, namun Anda harus menunjuk tim yang bisa bertanggung jawab terhadap lokasi kedua bisnis. Jika bisnis sudah berjalan cukup lama, setidaknya Anda memiliki orang kepercayaan yang mengenal bisnis sejak awal berdiri dan paham seluk-beluknya.
Membuka cabang baru memang cukup krusial, terutama karena harus bekerja ekstra untuk mengelolanya. Dengan adanya pegawai binaan, Anda bisa lebih tenang mengembangkan cabang baru ini, bukan?
Sumber:
Ari Handojo
Dewi Khotijah
01 December 2023
Informasi menarik dan bermanfaat, thank you
Balas
.0
MUHAMMAD SIDDIK SIR
11 July 2023
Good
Balas
.0
Suwarto
05 July 2023
Ajib
Balas
.0
Suwarto
01 July 2023
Info yang bagus
Balas
.0
Syafriyaldi
30 June 2023
Terimakasih informasinya
Balas
.0