Dirilis

25 April 2023

Penulis

Mitra Bisnis

Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional sebagai jaring pengaman sosial dan penghasil devisa. Industri TPT merupakan salah satu industri pengolahan yang merupakan industri dengan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia. 

Baca Juga: Ini Manfaat Miliki Rekening Valas

Industri TPT juga merupakan industri yang paling rentan dalam melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena penyerapan tenaga kerjanya yang banyak. Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mencatat serapan tenaga kerja pada industri TPT mencapai 3,65 juta orang atau sekitar 18,79% terhadap total pekerja dalam industri manufaktur pada masa pandemi COVID-19. 

Industri TPT juga memiliki peran yang strategis dalam proses industrialisasi, hal ini dikarenakan input dan output yang dimiliki berkaitan dengan industri serta sektor ekonomi lain. Industri TPT ini dapat memenuhi kebutuhan domestik hingga 60%. 

 

Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 

Ekonomi Indonesia sudah mengalami pemulihan dari dampak pandemi Covid-19. Hal tersebut dapat terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang positif hingga Q3 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Q3 2022, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 1,80% (qtq). Berikut ini datanya:


Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh meskipun tidak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Namun pada Q2 2021, ekonomi mengalami pertumbuhan yang pesat dari kuartal sebelumnya. Peningkatan ini terjadi akibat peningkatan konsumsi masyarakat saat Lebaran. Hal itu juga terjadi pada Q2 2022 yang tumbuh pesat hingga 3,72% (qtq). 

Berdasarkan laporan BPS, PDB menurut lapangan usaha juga terus tumbuh di masa pemulihan ini. Bahkan pada industri pengolahan mengalami pertumbuhan yang cukup pesat pada Q3 2022 dari kuartal sebelumnya yaitu 3,16% (qtq). Berikut ini datanya:


Pertumbuhan ekonomi berdasarkan lapangan usaha pada industri pengolahan cukup stabil, meskipun sempat mengalami penurunan pada akhir 2021 hingga awal tahun 2022. Pertumbuhan Q2 2022 melambat hingga hanya tumbuh sebesar 0,04% dari kuartal sebelumnya. 

Meskipun sempat melambat, Q3 2022 menjadi titik terang pada industri pengolahan karena tumbuh pesat sebesar 3,16% (qtq). Hal ini ditopang oleh sub sektornya seperti industri alat angkut yang tumbuh sebesar 27,84% yang didukung oleh kenaikan produksi kendaraan bermotor sebagai dampak pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM-DTP). Lalu, ada industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional yang tumbuh 9,71%, Industri Logam Dasar tumbuh 9,52%, Industri Makanan dan Minuman (Mamin) tumbuh 9,52%, dan lainnya. 

Sedangkan, industri tekstil hanya berkontribusi terhadap PDB industri pengolahan sebesar 5,75%. Pertumbuhan pada industri tekstil ini melambat akibat turunnya permintaan global terhadap industri TPT dan tingginya impor TPT di Indonesia. 

PDB atas dasar harga konstan (ADHK) pada industri TPT jadi sebesar Rp 36,17 triliun pada Q2 2022 atau meningkat 13,74% (yoy). Melihat tren pada TPT, tren mengalami penguatan yang menandakan pemulihan dari dampak pandemi COVID-19.


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Q3 2022, industri TPT mengalami perlambatan secara kuartal hingga -0,92% (qtq). Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmadja mengatakan bahwa kinerja industri tekstil telah turun hingga 30% sejak September lalu. Hal ini dikarenakan produksi TPT Indonesia yang tidak dapat dipasarkan karena daya beli yang menurun secara domestik maupun ekspor.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki rencana dalam mitigasi dari berbagai tekanan ke industri tekstil, khususnya risiko global. Promosi dan kerja sama lintas sektoral juga perlu ditingkatkan guna menumbuhkan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

Baca Juga: Free On Board (FOB), Pengertian dan Keuntungannya untuk Importir

Artikel ini adalah bagian pertama dari Kinerja Industri Tekstil dan Produk Tekstil. Silakan baca artikel selanjutnya untuk mendapat pemahaman yang utuh.

Jika Anda butuh konsultasi terkait topik ini, silakan berkonsultasi secara gratis di Tanya Ahli. Daftarkan diri Anda untuk akses penuh ke seluruh fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS